• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Perpustakaan
  • e-Learning
  • OIA UGM
  • Kreativitas UGM
  • Pusat TI
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Nuklir & Teknik Fisika
Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Pengurus Departemen
    • Dosen Tetap
    • Tenaga Kependidikan
    • Dewan Penasehat
    • Akreditasi
  • Program Studi
    • Program Studi Sarjana Teknik Nuklir
    • Program Studi Sarjana Teknik Fisika
    • Program Studi Magister Teknik Fisika
  • Riset & PPM
    • Publikasi
      • Publikasi Tahun 2011-2025
      • Publikasi Sampai Tahun 2011
    • Kelompok Bidang Keahlian (KBK)
      • Energi Nuklir dan Energi Terbarukan
      • Instrumentasi
      • Multifisika
      • Proses Nuklir
    • Laboratorium
      • Laboratorium Energi Terbarukan
      • Laboratorium Komputasi Multifisika
      • Laboratorium Teknologi Energi Nuklir
      • Laboratorium Teknologi Proses dan Kimia Nuklir
      • Laboratorium Sensor dan Sistem Telekontrol
    • Pengabdian Masyarakat
  • Akademik
    • Panduan Akademik Prodi S1 Teknik Nuklir
    • Panduan Akademik Program Studi S1 Teknik Fisika
    • Kalender Akademik T.A. 2023/2024
    • Portal Akademik Mahasiswa & Dosen – Simaster
    • Unduhan
  • Kemahasiswaan
    • Panduan Perilaku Mahasiswa
    • Prestasi Mahasiswa
    • Beasiswa
    • Lomba/Seminar
    • Pertukaran Mahasiswa
    • Keluarga Mahasiswa TNTF
    • Prasarana
  • Umum
    • Profil Alumni
    • Layanan Alumni
    • Tracer Study
    • Karir
    • Pendaftaran
    • Kerja Sama
    • Lingkungan
    • Kontak
  • Beranda
  • Prestasi
  • Mahasiswa Teknik Fisika Mengembangkan Briket dari Ampas Aren

Mahasiswa Teknik Fisika Mengembangkan Briket dari Ampas Aren

  • Prestasi
  • 22 Juni 2013, 02.03
  • Oleh:
  • 0

briketampasarenYoga Prisusatyo (TF), M. Ridwan Arif Cahyono (TF), Yudia Tirta Karunawardani (TF) Yulfa Intan Yuraida (TGD),  dan koordinator Estri Pamungkasih (TP) dibimbing dosen Teknik Fisika, Ahmad Agus Setiawan, Ph.D. mengembangkan sumber bahan bakar alternatif biomassa berupa briket ampas aren.


Briket dari Ampas Aren

(https://ugm.ac.id/id/berita/7931-briket.dari.ampas.aren)

YOGYAKARTA – Mahasiswa UGM membuat briket dari ‘onggok’ ampas limbah  aren. Briket yang diberi nama “Briquette la Bendo” bermula dari keprihatinan Yoga Prisusatyo, M. Ridwan Arif Cahyono, Yulfa Intan Yuraida, Yudia Tirta Karunawardani dan Estri Pamungkasih atas minimnya pengembangan sumber bahan bakar alternatif biomassa. Dibimbing dosen Teknik Fisika, Ahmad Agus Setiawan, Ph.D., para mahasiswa ini mencoba mengolah ampas aren tersebut melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat. 

Kepada wartawan, Jumat (21/6), Yoga Prosusatyo mengatakan awal mulanya mereka membuat briket ampas aren ini setelah menyaksikan limbah onggok dari 25 industri pengolahan aren di dusun Bendo dan Margoluwih, Desa Daleman, Tulung, Klaten. Umumnya limbah olahan aren ini dibuang begitu saja di sungai. Selain mengganggu estetika, limbah ini juga mulai mengganggu kualitas air dan udara setempat. Berdasarkan hasil penelitian mereka, kualitas air di sungai melebihi batas toleransi pencemaran air.Bahkan di sekitar tempat pembuangan ampas tercium bau yang tidak sedap. “Di dusun tersebut, tepung aren  dimanfaatkan untuk pembuatan mie, cendol dan olahan lainnya. Tapi ampasnya dibuang begitu saja,” kata Yoga. 

Pengembangan briket ampas aren sebagai sumber bahan bakar energi alternatf biomassa ramah lingkungan diakui Yoga memiliki keunggulan yang tidak kalah dibanding sumber bahan bakar minyak tanah maupun gas elpiji. Selain murah, praktis, mudah menyala dan briket ini siap pakai. “Tidak banyak asap pembakaran sehingga tidak mencemari lingkungan dan nyala apinya pun bagus,” katanya berpromosi.

Bukan hanya itu saja, sisa abu dari pembakaran briket yang dijual dengan harga Rp 1.500 per kilogram ini, bisa dimanfaatkan untuk campuran semen untuk industri pembuatan batu bata maupun untuk pembuatan kompos.

Estri Pamungkasih, salah satu anggota tim yang lain, menuturkan proses pembuatan briket ini menggunakan bahan dasar utama ampas onggok, ditambah tepung kanji dan air. Untuk bisa menjadi briket, ampas aren ini harus melalui proses pengeringan, pengarangan (pirolisis), pencampuran, pencetakan dan pengeringan akhir. 

Estri menceritakan, ampas onggok yang dihasilkan dari industri pengolah aren biasanya masih basah karena merupakan sisa hasil penyaringan dengan menggunakan air. Ampas yang masih basah tersebut dikeringkan terlebih dahulu sampai kering. Pengeringan membutuhkan 2-3 hari untuk mengurangi kadar air pada ampas. Lalu dilakukan pengarangan atau pirolisis dengan tempetarur  minimal 500oC. “Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk proses ini 4-5 jam apabila menggunakan api dan 8 jam apabila menggunakan listrik,” ungkapnya.

Setelah proses pirolisis selesai dan dihasilkan arang, arang ini kemudian dicampur dengan perekat. Arang ampas onggok biasanya masih dalam bentuk serabut-serabut sehingga agar hasilnya lebih bagus maka perlu di hancurkan terlebih dahulu. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan alat pencetak briket dengan tekanan yang diberikan sebesar 100 gr/cm2. 

Briket yang dihasilkan dari ampas onggok ini berdasarkan hasil pengujian yang disesuaikan dengan standar SNI untuk briket arang kayu, sudah memenuhi batas minimal standar seperti kadar air, kadar volatile, kadar karbon terikat dan nilai kalor . Hanya saja kadar abu untuk briket ampas onggok belum memenuhi standar SNI. “Keunggulan dari briket ini adalah harganya murah karena bahan bakunya tidak perlu membeli dan tersedia banyak. Kedepannya pun juga masih banyak mengingat industri pengolahan aren ini juga akan terus berjalan,” kata Estri. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Berita Terbaru

  • Menjalin Kolaborasi di Bidang Teknologi Nuklir: Kunjungan Mahasiswa Sains Nuklear Universiti Kebangsaan Malaysia ke Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika FT UGM
    7 Mei 2025
  • Jadwal Kegiatan Administrasi Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan Periode III TA 2024/2025
    10 April 2025
  • DTNTF UGM Dorong Ketahanan Ekonomi Masyarakat Melalui Pelatihan Teknologi Penyulingan Minyak Atsiri
    10 April 2025
  • Kunjungan Dosen DTNTF UGM ke Jepang: Perkuat Kolaborasi dan Tinjau Fasilitas Riset Nuklir di Ibaraki dan Tokai
    9 April 2025
  • DTNTF UGM Berkontribusi dalam Penguatan Keselamatan Radiasi di Fasilitas Medis RSI Klaten
    9 April 2025

Kategori

📅 Agenda

Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Nuklir & Teknik Fisika
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika 2, Yogyakarta 55281, Indonesia
Phone/Fax: +62-274-580882
Email: dtntf.ft@ugm.ac.id

IND | ENG

Tautan Eksternal

  • Astechnova
  • Fakultas Teknik
  • Universitas Gadjah Mada
  • Ujian Masuk UGM
  • Sahabat UGM

External Link

  • Faculty of Engineering
  • Universitas Gadjah Mada
  • UGM Entrance Exam

Mahasiswa

  • KMTNTF
  • MBKM Kemdikbud
  • Beasiswa UGM
  • Kreativitas Mahasiswa UGM
  • UGM Career
  • Office of International Affairs UGM

Students

  • UGM Scholarship
  • UGM Student Creativity
  • UGM Career
  • UGM Office of International Affairs

Sumber daya

  • Perpustakaan FT UGM
  • Perpustakaan UGM
  • eLearning (eLOK) UGM
  • eJournals
  • Electronic Theses & Dissertations

Resources

  • Faculty of Engineering Library
  • UGM Library
  • UGM eLearning
  • eJournals
  • Electronic Theses & Dissertations

AKREDITASI

© DTNTF - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY