Pada 25 Maret 2024, dua dosen dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) UGM yakni Dr. [...]
Kerjasama
MAN Insan Cendekia (IC) Pekalongan bersilaturahmi dengan pengurus Departemen Teknik Nuklir dan Teknik [...]
Pada tanggal 24 Januari 2024, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF), FT UGM menerima [...]
Kunjungan 4 orang dosen Teknik Nuklir (TN) yang berkecimpung di bidang Keamanan Nuklir tersebut diterima langsung oleh Dansat KBRN Brimob, Kombes Suhendro, S.I.K. dengan seluruh jajarannya. Pada kunjungan resmi pertama dari tim DTNTF ke Mako Brimob ini, Dansat memaparkan tugas, fungsi, cakupan kerja dan fasilitas Sat KBRN.
Pada kesempatan tersebut, juga dipaparkan pengalaman menangani sumber tak bertuan yang ditemukan di area Perumahan Batan Indah beberapa tahun yang lalu. Diskusi yang hangat terjadi untuk menggali potensi-potensi kerjasama berdasarkan pengalaman lapangan yang dialami oleh Sat KBRN. Dalam diskusi juga terungkap bahwa saat ini ada kebutuhan sarana prasarana yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 70%. Sat KBRN berharap DTNTF dapat membantu untuk merealisasikan target tersebut, khususnya untuk sarana prasarana proteksi radiasi dan deteksi radiasi. Berdasarkan hasil diskusi, tim DTNTF melihat bahwa, secara umum pengetahuan Sat KBRN terkait proteksi radiasi telah sangat memadai, namun diharapkan ada penambahan personil yang memiliki latar belakang keilmuan Teknik Nuklir.
Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan dan peragaan penggunaan peralatan yang dimiliki oleh Sat KBRN, baik untuk bahaya kimia, biologi maupun radiasi. Brimob DIY. Tim DTNTF juga sempat memperhatikan simulasi penanganan sumber radioaktif menggunakan robot dan dekontaminasi masyarakat yang diperkirakan terpapar oleh sumber tersebut. Tim DTNTF sangat terkesan dengan kelengkapan serta kemampuan para personil KBR dalam mengoperasikan peralatan-peralatan yang dimiliki dan menangani kejadian yang melibatkan sumber radioaktif.
Berdasarkan kunjungan tersebut, tim DTNTF telah dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Sat KBRN Brimob Polri yang dapat menjadi dasar kerjasama, baik di bidang Pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat. Ketua DTNTF telah bersepakat dengan Dansat KBRN Brimob Polri untuk melakukan pertemuan lanjutan. Komunikasi lebih lanjut akan dilakukan melalui alumni Teknik Nuklir yang berada di Sat KBRN, yaitu Kompol Juli Hartowo, S.T. M.Tr.A.P. dan IPDA Ir. Yogi M., S.T.
Dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan Sat Brimob DIY, pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2023, Ketua DTNTF, Dr. Alexander Agung, telah memimpin tim untuk mengunjungi Markas Komando Brimob di Baciro. Kunjungan 6 orang dosen Teknik Nuklir (TN) yang berkecimpung di bidang Keamanan Nuklir tersebut diterima oleh Wadansat Brimob DIY, AKBP R. Kokok Subiantoro, S.H., M.H. Kunjungan ini merupakan kunjungan resmi pertama dari tim DTNTF ke Mako Brimob dalam rangka menindak lanjuti diskusi saat para anggota Brimob DIY mengikuti pelatihan Keamanan Nuklir di DTNTF sejak 2018.
Pada kesempatan tersebut, Wadan Detasemen Gegana Kompol Suripto beserta jajarannya berkenan untuk menunjukkan dan menjelaskan peralatan dan kemampuan dari satuan Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR) Brimob DIY. Peralatan yang digelar merupakan peralatan untuk deteksi radiasi, deteksi bahan kimia, penentuan jenis radionuklida, dekontaminasi radiasi dan proteksi staf saat melakukan penanganan radionuklida, dll. Tim DTNTF sangat terkesan dengan kelengkapan serta kemampuan para personil KBR dalam mengoperasikan peralatan-peralatan yang dimiliki.
Diskusi antara tim DTNTF dengan satuan KBR berlangsung dengan intens dalam rangka menggali potensi peningkatan kerjasama ke depan. Dalam diskusi tersebut, tim DTNTF mencoba menggali masalah-masalah yang dihadapi oleh satuan KBR sampai saat ini. Dalam menanggapi hal itu, satuan KBR menyampaikan secara garis besar adanya kendala dalam pengetahuan anggota tentang nuklir, pedoman teknis dalam melakukan deteksi radionuklida dan dekontaminasinya, kalibrasi peralatan, pengelolaan limbah dll. Untuk menindaklanjutinya, Ketua DTNTF telah bersepakat dengan Wadansat Brimob DIY untuk melakukan pertemuan lanjutan.
Dengan kompetensinya di bidang keselamatan nuklir, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) bersama dengan perusahaan konsultan keteknikan asal Spanyol yang ditunjuk oleh Thorcon, yakni Empresarios Agrupados Internacional (EAI) akan melakukan kajian HLSA khususnya yang mencakup aspek kegunungapian dan kebakaran hutan dan asap. Hasil akhir kajian HLSA ini di antaranya adalah ringkasan eksekutif yang akan dikonsultasikan dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk dapat disampaikan kepada pemangku kebijakan. Diharapkan dengan adanya kajian HLSA ini, pemerintah memperoleh gambaran analisis keselamatan TMSR secara komprehensif dan menerbitkan kebijakan yang diperlukan untuk mewujudkan pembangunan PLTN pertama di Indonesia.
Dalam sambutannya, Dekan FT UGM menyambut baik kerja sama erat antara Thorcon dengan FT UGM serta mengapresiasi dosen-dosen Teknik Nuklir yang telah menginisiasi kegiatan ini sejak lama. Selain itu, Dekan FT UGM juga menawarkan kepada Thorcon untuk mengisi salah satu sudut di Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) dengan Thorcon Corner. Diharapkan dengan adanya Thorcon Corner ini, mahasiswa terinspirasi dan lebih mengenal realita industri yang akan ditekuni.
Dalam acara ini, Thorcon juga menyerahkan maket TMSR-500 yang kemudian diletakkan di DTNTF dan menyambut baik tawaran untuk mendirikan Thorcon Corner.
Bob S. Effendi dalam sambutannya mengatakan bahwa dari awal DTNTF telah membersamai usaha pembangunan PLTN di Indonesia dengan dilakukannya diskusi-diskusi tentang pemanfaatan thorium, sehingga dinamakan Thorium Working Group yang telah dimulai semenjak 2014. Dosen DTNTF yang terlibat di antaranya adalah Dr. Yudi Utomo Imardjoko, Dr.-Ing. Kusnanto, dan Dr. Andang Widi Harto. Selain itu, Bob S. Effendi juga mengatakan bahwa Thorcon percaya diri menjadi penyedia energi untuk mendukung ketercapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Pada hari Selasa, 5 April 2022, Atase Pendidikan dan Budaya (Atdikbud) KBRI mengadakan Webinar Bincang Karya (BIANKA) Seri ke-29 untuk membahas Program Studi Teknik Nuklir dan Teknik Kimia di Amerika Serikat. Webinar tersebut diadakan untuk meningkatkan kerjasama dalam riset, pendidikan dan beasiswa untuk studi di Amerika Serikat.
Dalam webinar tersebut, dihadirkan perwakilan tiap kampus dan mahasiswa Indonesia di kampus tersebut. Dari Purdue University, diwakili oleh Dr. Seungjin Kim, kepala School of Nuclear Engineering di Purdue, dan Muhammad Rizki Oktavian, S.T., M.S.E, mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh program doktoral di departemen tersebut. Sebagai catatan, Rizki juga merupakan dosen di Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF), Universitas Gadjah Mada. Dari UIUC, diwakili oleh Dr. Rizwan Uddin, kepala Department of Nuclear, Plasma and Radiological Engineering di UIUC, dan Harun Ardiansyah, S.T., M.S., mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh program doktoral di departemen tersebut. Selain itu, hadir juga perwakilan dari Lembaga Pengelola Dana Keuangan (LPDP) dan dari University of Houston. Webinar tersebut dimoderatori oleh Dr. Alexander Agung, Ketua Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Universitas Gadjah Mada.
Setelah webinar tersebut, Dr. Alexander Agung melakukan follow-up dengan pihak Purdue dan UIUC untuk melakukan penandatangan Letter of Intent. Dalam perjanjian tersebut, pihak yang terlibat bersepakat untuk memicu kerjasama internasional dalam bidang pendidikan riset. Lebih rinci, pihak-pihak yang bersepakat akan mendorong aktivitas-aktivitas berikut untuk mempromosikan kerjasama akademik internasional:
- Pertukaran dosen dan peneliti
- Pertukaran mahasiswa
- Kolaborai riset
[...]
Pada kesempatan ini, pihak dosen menyampaikan beberapa hal terkait proses penelitian yang dilakukan selama ini. Saat melakukan penelitian dana yang diberikan tidak cukup sehingga banyak dan ide-ide penelitian yang sudah dirancang produknya tidak dapat dikormesialisasikan. Menurut para dosen, jika dana yang diberikan cukup untuk pengembangan ide tersebut, maka produk yang dikeluarkan akan lebih bermanfaat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Selain itu, juga ada beberapa hal lain terkait proses penelitian yang memakan banyak waktu selama pematenan dan tidak mendapatkan atau salah memilih partner industri. Pertemuan ini menjadi salah satu kesempatan untuk menjalin relasi dari pihak dosen kepada industri khususnya PT. Paragon Technology and Innovation. Pak Toronata Tambun mengatakan untuk menciptakan entrepreneurial university dibutuhkan universitas ternama, corporate, pemerintah, private fund, dan pabrik entrepreneur.
Selain itu, Pak Toronata Tambun mengajak bahwa tidak hanya mahasiswa, namun juga para dosen sebagai peneliti untuk senantiasa mendengarkan customer sehingga produk yang dirancang dapat dikormesialisasikan dan bermanfaat bagi masyarakat. Pihak dosen juga berkata bahwasannya sebagai peneliti mereka tidak pernah takut untuk kehabisan ide dan kedepannya akan memberikan masukan ide kepada mahasiswa dengan harapan agar kedepannya dapat dikembangkan menjadi startup. “Saya berharap kerja sama ini terus berlanjut karena sangat bermanfaat bagi mahasiswa,” ujar Yessika Natalia Chelsie selaku leader perwakilan mahasiswa alumni PYIA.
Salah satu hal yang dipikirkan adalah tidak ada satupun aspek layanan medis yang terbebas dari COVID-19, termasuk Departemen Radiologi, Radioterapi, dan Kedokteran Nuklir. Dalam lingkungan tersebut, terdapat mobilitas yang tinggi baik dari pasien, keluarga pendamping, dokter, perawat, dan petugas medis lainnya. Dengan demikian, lingkungan tersebut dapat menjadi sumber penularan virus. Hal ini dapat membahayakan pasien mengingat pasien mempunyai imunitas yang relatif lebih rendah daripada orang sehat. Berdasarkan pemikiran tersebut maka disusunlah Pedoman Praktis Layanan Radiologi, Radioterapi, dan Kedokteran Nuklir Selama Pandemi COVID-19 oleh para dosen.
Dokumen tersebut disusun berdasarkan pada petunjuk keselamatan dan proteksi terhadap COVID-19 yang diberikan oleh WHO, IAEA, dan berbagai asosiasi profesi internasional yang bergerak di bidang radiologi, radioterapi, dan kedokteran nuklir (seperti SNMMI dan ASNC). Selain itu, laporan pengalaman dan strategi mitigasi serupa yang diterapkan oleh negara lain (seperti Tiongkok dan Itali) juga menjadi sumber acuan pembuatan pedoman ini. Buku ini telah didistribusikan kepada beberapa rumah sakit di DIY seperti RSUP Dr. Sardjito, RSA UGM, RS Panti Rapih, RSUD Kota Yogyakarta, RSUD Wates, dan RSUD Panembahan Senopati.
Sejak tahun 2018, Program Studi Sarjana Teknik Nuklir telah melaksanakan pelatihan keamanan nuklir bagi petugas POLRI POLDA DIY. Pada masa pendemi kegiatan tersebut dihentikan dan sebagai gantinya para dosen menyusun
Buku
[...]
Pertemuan tersebut fokus membahas kegiatan-kegiatan bersama selama 3 tahun ke depan dengan ruang lingkup :
- Penelitian bersama di bidang pengelolaan limbah radioaktif
- Peningkatan kompetensi SDM
- Pertukaran informasi dan data ilmiah
- Penyelenggaraan pertemuan ilmiah
- Pemanfaatan sarana dan prasarana
- Pertukaran tenaga ahli
- Publikasi ilmiah bersama
Terkait dengan ruang lingkup tersebut, Dr-Ing. Kusnanto selaku penanggung jawab kerjasama ini mengajukan beberapa usulan kegiatan yang antara lain adalah :
- Perancangan kontainer pengangkut limbah sumber teleterapi.
- Pertukaran informasi
[...]