Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) serta Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) memulai inisiasi kerja sama dengan Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST) melalui kunjungan kerja pada Jumat (12/7). Perwakilan Fakultas Teknik adalah Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM yakni Prof. Muslikhin Hidayat serta Manajer Layanan Aset dan Maintenance Infrastruktur yakni Dr. Inggar Septhia Irawati.
Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin hubungan dalam rangka aktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat. Hingga saat ini, KAIST sendiri belum memiliki kerja sama resmi dengan UGM, sehingga diharapkan kunjungan ini dapat membuka peluang kolaborasi di masa depan.
Potensi kerja sama yang diharapkan antara DTNTF UGM dan KAIST meliputi program pertukaran mahasiswa baik di tingkat sarjana maupun magister. Selain itu, kolaborasi penelitian dalam bidang sistem sensor dan built environment juga menjadi fokus utama. Pertukaran dan kolaborasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di kedua institusi, serta memberikan pengalaman internasional yang berharga bagi mahasiswa dan staf pengajar.
Kunjungan tim DTNTF dan FT UGM disambut hangat oleh pihak KAIST. Acara diawali dengan presentasi mengenai sejarah dan capaian KAIST, yang kemudian diikuti oleh presentasi dari perwakilan FT UGM mengenai sejarah dan capaian UGM. Selanjutnya, rombongan diajak berkeliling fasilitas riset di KAIST, termasuk clean room untuk produksi sensor berukuran mikrometer, laboratorium lingkungan binaan, serta laboratorium struktur. Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang solid untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan antara UGM dan KAIST di masa mendatang.
Sentagi, Ph.D., selaku ketua kelompok riset Integrated Smart and Green Building (Insgreeb) menyampaikan bahwa kunjungan ini diharapkan dapat membuka pintu kolaborasi riset yang sudah ada di insgreeb seperti urban design untuk bangunan rendah emisi (BRE) melalui kayu transparan maupun terkait alat ukur dan sistem monitoring pada sistem biodiversitas yg berbasis data akustik.