Pada hari Jumat, 20 September 2024, perwakilan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Universitas [...]
Kerjasama
Delegasi dari Fakultas Teknik (FT) dan Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) Universitas [...]
Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) serta Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada [...]
Chiyoda, Jepang – Pada hari Rabu, 10 Juli 2024, delegasi dari DTNTF (kelompok riset Integrated [...]
Pada 25 Maret 2024, dua dosen dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) UGM yakni Dr. [...]
MAN Insan Cendekia (IC) Pekalongan bersilaturahmi dengan pengurus Departemen Teknik Nuklir dan Teknik [...]
Pada tanggal 24 Januari 2024, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF), FT UGM menerima [...]
Kunjungan 4 orang dosen Teknik Nuklir (TN) yang berkecimpung di bidang Keamanan Nuklir tersebut diterima langsung oleh Dansat KBRN Brimob, Kombes Suhendro, S.I.K. dengan seluruh jajarannya. Pada kunjungan resmi pertama dari tim DTNTF ke Mako Brimob ini, Dansat memaparkan tugas, fungsi, cakupan kerja dan fasilitas Sat KBRN.
Pada kesempatan tersebut, juga dipaparkan pengalaman menangani sumber tak bertuan yang ditemukan di area Perumahan Batan Indah beberapa tahun yang lalu. Diskusi yang hangat terjadi untuk menggali potensi-potensi kerjasama berdasarkan pengalaman lapangan yang dialami oleh Sat KBRN. Dalam diskusi juga terungkap bahwa saat ini ada kebutuhan sarana prasarana yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 70%. Sat KBRN berharap DTNTF dapat membantu untuk merealisasikan target tersebut, khususnya untuk sarana prasarana proteksi radiasi dan deteksi radiasi. Berdasarkan hasil diskusi, tim DTNTF melihat bahwa, secara umum pengetahuan Sat KBRN terkait proteksi radiasi telah sangat memadai, namun diharapkan ada penambahan personil yang memiliki latar belakang keilmuan Teknik Nuklir.
Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan dan peragaan penggunaan peralatan yang dimiliki oleh Sat KBRN, baik untuk bahaya kimia, biologi maupun radiasi. Brimob DIY. Tim DTNTF juga sempat memperhatikan simulasi penanganan sumber radioaktif menggunakan robot dan dekontaminasi masyarakat yang diperkirakan terpapar oleh sumber tersebut. Tim DTNTF sangat terkesan dengan kelengkapan serta kemampuan para personil KBR dalam mengoperasikan peralatan-peralatan yang dimiliki dan menangani kejadian yang melibatkan sumber radioaktif.
Berdasarkan kunjungan tersebut, tim DTNTF telah dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Sat KBRN Brimob Polri yang dapat menjadi dasar kerjasama, baik di bidang Pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat. Ketua DTNTF telah bersepakat dengan Dansat KBRN Brimob Polri untuk melakukan pertemuan lanjutan. Komunikasi lebih lanjut akan dilakukan melalui alumni Teknik Nuklir yang berada di Sat KBRN, yaitu Kompol Juli Hartowo, S.T. M.Tr.A.P. dan IPDA Ir. Yogi M., S.T.
Dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan Sat Brimob DIY, pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2023, Ketua DTNTF, Dr. Alexander Agung, telah memimpin tim untuk mengunjungi Markas Komando Brimob di Baciro. Kunjungan 6 orang dosen Teknik Nuklir (TN) yang berkecimpung di bidang Keamanan Nuklir tersebut diterima oleh Wadansat Brimob DIY, AKBP R. Kokok Subiantoro, S.H., M.H. Kunjungan ini merupakan kunjungan resmi pertama dari tim DTNTF ke Mako Brimob dalam rangka menindak lanjuti diskusi saat para anggota Brimob DIY mengikuti pelatihan Keamanan Nuklir di DTNTF sejak 2018.
Pada kesempatan tersebut, Wadan Detasemen Gegana Kompol Suripto beserta jajarannya berkenan untuk menunjukkan dan menjelaskan peralatan dan kemampuan dari satuan Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR) Brimob DIY. Peralatan yang digelar merupakan peralatan untuk deteksi radiasi, deteksi bahan kimia, penentuan jenis radionuklida, dekontaminasi radiasi dan proteksi staf saat melakukan penanganan radionuklida, dll. Tim DTNTF sangat terkesan dengan kelengkapan serta kemampuan para personil KBR dalam mengoperasikan peralatan-peralatan yang dimiliki.
Diskusi antara tim DTNTF dengan satuan KBR berlangsung dengan intens dalam rangka menggali potensi peningkatan kerjasama ke depan. Dalam diskusi tersebut, tim DTNTF mencoba menggali masalah-masalah yang dihadapi oleh satuan KBR sampai saat ini. Dalam menanggapi hal itu, satuan KBR menyampaikan secara garis besar adanya kendala dalam pengetahuan anggota tentang nuklir, pedoman teknis dalam melakukan deteksi radionuklida dan dekontaminasinya, kalibrasi peralatan, pengelolaan limbah dll. Untuk menindaklanjutinya, Ketua DTNTF telah bersepakat dengan Wadansat Brimob DIY untuk melakukan pertemuan lanjutan.
Dengan kompetensinya di bidang keselamatan nuklir, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) bersama dengan perusahaan konsultan keteknikan asal Spanyol yang ditunjuk oleh Thorcon, yakni Empresarios Agrupados Internacional (EAI) akan melakukan kajian HLSA khususnya yang mencakup aspek kegunungapian dan kebakaran hutan dan asap. Hasil akhir kajian HLSA ini di antaranya adalah ringkasan eksekutif yang akan dikonsultasikan dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk dapat disampaikan kepada pemangku kebijakan. Diharapkan dengan adanya kajian HLSA ini, pemerintah memperoleh gambaran analisis keselamatan TMSR secara komprehensif dan menerbitkan kebijakan yang diperlukan untuk mewujudkan pembangunan PLTN pertama di Indonesia.
Dalam sambutannya, Dekan FT UGM menyambut baik kerja sama erat antara Thorcon dengan FT UGM serta mengapresiasi dosen-dosen Teknik Nuklir yang telah menginisiasi kegiatan ini sejak lama. Selain itu, Dekan FT UGM juga menawarkan kepada Thorcon untuk mengisi salah satu sudut di Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) dengan Thorcon Corner. Diharapkan dengan adanya Thorcon Corner ini, mahasiswa terinspirasi dan lebih mengenal realita industri yang akan ditekuni.
Dalam acara ini, Thorcon juga menyerahkan maket TMSR-500 yang kemudian diletakkan di DTNTF dan menyambut baik tawaran untuk mendirikan Thorcon Corner.
Bob S. Effendi dalam sambutannya mengatakan bahwa dari awal DTNTF telah membersamai usaha pembangunan PLTN di Indonesia dengan dilakukannya diskusi-diskusi tentang pemanfaatan thorium, sehingga dinamakan Thorium Working Group yang telah dimulai semenjak 2014. Dosen DTNTF yang terlibat di antaranya adalah Dr. Yudi Utomo Imardjoko, Dr.-Ing. Kusnanto, dan Dr. Andang Widi Harto. Selain itu, Bob S. Effendi juga mengatakan bahwa Thorcon percaya diri menjadi penyedia energi untuk mendukung ketercapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.