Macro Business Simulation (MBS) ECase Competition Indonesia 2022 adalah sebuah kompetisi bisnis strategi yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia dan bekerja sama dengan Top-Boss dan ICETECH. Kompetisi ini menggunakan sebuah platform bernama MBS (Macro Business Simulation) yang berisi informasi berkenaan dengan keadaan keuangan hingga pasar dari perusahaan yang dijalankan disertai juga dengan persaingan usaha antartim. Setiap tim akan menganalisa keadaan bisnis perusahaannya dan kemudian memutuskan strategi yang akan digunakannya.
Kompetisi ini diselenggarakan secara daring dari 5 Maret hingga puncak acara pada 19 Maret 2022.Pada puncak acara, kompetisi dibagi dalam 2 ronde. Pada ronde pertama, Preliminary Round, setiap tim akan menganalisis informasi perusahaan masing-masing beserta keadaan persaingan usaha dengan kompetitor yang diterima dalam platform MBS dan kemudian memutuskan strategi bisnis apa yang akan dilakukan untuk menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi pada perusahaannya yang didasarkan penilaian, yakni berdasarkan Net Present Value (NPV), Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), Market Share, dan Equipment & Maintenance Expenses. Kemudian pada ronde kedua, Final Round, sepuluh tim teratas dalam ronde pertama akan mempresentasikan dan menjelaskan mengenai strategi mereka dihadapan pada juri baik nasional maupun internasional, yakni Mr. Kwok Wing Ching dari Top-Boss Hong Kong, Mr. Michael Chan dari Icetech Hong Kong, Dr. Yasmine Nasution dari Dosen FEB UI, dan Isni Maisyarah Dalimunthe sebagai CFO dari Asia Trading (The Kraft Heinz Company) yang dilakukan secara daring melalui platform zoom.
Tim dari UGM, The Eagers, tersusun dari Fidei F.D. Harahap sebagai ketua tim (Teknik Fisika 2020), kemudian beranggotakan Finandi Amartyadeva (Teknik Fisika 2020), Alifia Maharani Risdianto (Manajemen 2020), Tarra Kadita Dewanti (Hukum 2020), dan Ayodya Pradhipta Tenggara, S.T., M.Sc., Ph.D. sebagai dosen pembimbing merupakan satu-satunya delegasi dari UGM dan berhasil meraih gelar Juara 3 dalam kompetisi ini dengan menggunakan Cost Strategy dibandingkan Pricing Strategy, yakni dengan lebih melihat pada Cost yang digunakan. Strategi yang kami bawakan yaitu Macro Business Strategy to Compete In A Highly Competitve Market. Strategi ini bertujuan untuk mengurangi atau bahkan memotong pengeluaran (COGS dan expenses), tetapi di sisi lain menaikkan penjualan dan akan lebih menghasilkan profit/keuntungan dari perusahaan.
“Harapan untuk mahasiswa DTNTF adalah tiada kata gagal sebelum mencoba. Menjadi mahasiswa teknik tanpa latar belakang finance dan bisnis bukan menjadi halangan untuk terus berkembang dan bersaing dengan kompetitor yang mungkin terlihat jauh lebih berpengalaman dan berwawasan bisnis. Tekad untuk berjuang dan belajar menjadi kunci kesuksesan kami yang diharapkan dapat menginspirasi teman-teman DTNTF yang kami sayangi. Teknik Jaya!” ungkap Fidei selaku ketua tim.
[views]
Mantap dan sukses selalu