Festival nuklir “Nuclear: Green and Sustainable Energy Festival 2021” meupakan kegiatan edukasi berbasis akademik bertujuan untuk mengenalkan esensi energi nuklir sebagai energi hijau, ramah lingkungan, berkelanjutan, berprospek ekonomi tinggi, terjangkau, dan merupakan solusi efektif dalam penanganan krisis energi serta pemenuhan pasokan demi menyongsong pembangunan nasional di Indonesia. Perlombaan terdiri dari 4 cabang lomba, yaitu karya tulis ilmiah, desain meme, opini ilmiah, dan video kreatif youtube. Lomba karya tulis ilmiah (KTI) bertujuan menantang generasi muda dan mahasiswa Indonesia menuangkan ide-ide besar tentang nuklir sebagai energi hijau yang ramah lingkungan, dan berkelanjutan dengan pendekatan empiris, ilmiah, dan berbasi keilmuan. Perlombaan KTI beberapa fase yang dimulai dari seleksi abstrak, seleksi karya tulis keseluruhan, dan presentasi akhir.
Imam Bayu Prasetya yang akrab dipanggil Bayu, merupakan mahasiwa Teknik Nuklir Angkatan 2018 berhasil lolos hingga tahap final dan mempresentasikan KTI yang berjudul “Reviu Implementasi Nuklir sebagai Energi Ramah Lingkungan dalam Mendukung Tujuan Berkelanjutan”. Topik KTI ini diangkat berdasarkan permasalahan krisis energi yang terjadi belakangan ini di Eropa dan Amerika, serta permasalahan krisis iklim yang menghantui generasi mendatang. Selain itu, para pemimpin dunia juga berkomitmen untuk mengurangi dampak krisis iklim melalui konferensi COP 26 dan Paris Agreement. Menanggapi fenomena kebutuhan energi yang meningkat setiap tahunnya, dibutuhkan sumber energi yang andal dan ramah lingkungan salah satunya adalah energi nuklir. Dengan mengusul topik tersebut, Bayu berhasil mendapatkan penghargaan presentasi terbaik.
Dalam proses perlombaan, Bayu telah melakukan telaah pustaka dengan kriteria energi ramah lingkungan dan peran PLTN untuk mendukung SDGs. Dalam proses presentasi akhir, Bayu telah melakukan persiapan yang matang dan poin-poin materi yang disampaikan cukup jelas. Melalui KTI ini, Bayu berharap bahwa narasi-narasi nuklir yang baik dapat berkembang di masyarakat melalui berbagai macam media dan cara kreatif, salah satunya adalah perlombaan Festival Nuklir. Dengan adanya pencerdasan dan desiminasi nuklir ke masyarakat dapat mewujudkan suatu komunitas yang ramah nuklir/ nuclear friendly society. Selaku peserta, Bayu berpesan kepada mahasiswa DTNTF, “Pesan saya untuk teman-teman, jangan ragu untuk mengambil kesempatan yang ada di depan teman-teman. Coba dulu aja, lakukan yang terbaik, diskusi bareng temen dan dosen, masalah hasil belakangan, yang terpenting pengalamannya. Semangat terus untuk teman-teman TNTF, semoga kita selalu dapat menginspirasi!”