Article Competition yang diselenggarakan oleh UNDP Access bekerjasama dengan SRE Indonesia, merupakan sebuah kompetisi menulis artikel dalam bentuk opini, cerita, pengalaman pribadi, tips dan trik, ataupun bentuk artikel lainnya yang dapat memotivasi dan menginspirasi pembaca tentang pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Kompetisi ini mengusung 4 sub tema yaitu Sustainable Product through Awareness to Climate Change, Green Jobs in Indonesia, Sustainable Energy Programs in Indonesia, dan Future of Sustainable Mobility in Indonesia. Kompetisi yang diselenggarakan untuk mahasiswa di tingkat nasional ini diikuti oleh 122 peserta yang tersebar di seluruh Indonesia.
Judul artikel yang dibawa oleh Muhammad Tanzilul Alif (mahasiswa Teknik Fisika 2020) adalah “Becak Listrik sebagai Daya Tarik Wisatawan Kota Jogja serta Kontribusinya untuk Menurunkan Laju Emisi Gas Rumah Kaca”. Latar belakang dari pengangkatan judul ini dikarenakan penulis melihat bahwasannya becak merupakan sebuah alat transportasi yang memiliki value dalam segi pariwisata. Disisi lain, sudah banyak becak baik yang tersebar di wilayah jogja yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Hal ini tentu ada korelasi antara becak sebagai daya tarik wisatawan dan sebagai salah satu usaha untuk menurunkan laju emisi gas rumah kaca. Dengan karya tersebut, Alif berhasil meraih Champion on SRE Member Category.
Gagasan yang dituangkan Alif dalam bentuk artikel ini, dalam pendahuluannya, menyinggung pertemuan Perusahaan Tesla Amerika dan Pemerintah Indonesia yang menyinggung mengenai transisi kendaraan bermotor menuju kendaraan listrik. Alif juga memberikan banyak data mengenai penyumbang gas rumah kaca terbesar dimana sektor transportasi menyumbang kurang lebih sekitar 27%. Di bagian isi, Alif mulai memasuki ke topik pembahasan inti yaitu becak listrik sebagai daya tarik wisatawan di Jogja dan kontribusinya untuk menurunkan laju emisi gas rumah kaca dengan memberikan info faktual dan menarik mengenai pengembangan teknologi becak listrik dan regulasi yang ada.
“Harapannya, becak listrik ini dapat segera dikomersialisasi untuk sepenuhnya dapat menggantikan becak bermotor demi mendukung terciptanya target Net Zero Emission di tahun 2050 dan tetap menjadi daya tarik wisatawan Kota Yogyakarta”, ungkap Alif.