National Essay Competition Universitas Negeri Surabaya atau NEC Unesa merupakan kompetisi menulis essai tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika Universitas Negeri Surabaya. Kompetisi ini mengusung tema “Optimalisasi Peran Mahasiswa di Era Society 5.0 melalui Inovasi dan Kreativitas Guna Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s) 2045. Kompetisi terdiri dari 2 babak yaitu babak seleksi naskah kemudian diambil 10 finalis dengan nilai tertinggi untuk lanjut ke tahap presentasi di hadapan 3 dewan juri. Kompetisi ini dibuka pada tanggal 27 Juni dan berakhir pada pengumuman juara yaitu tanggal 13 Agustus 2022.
Karya yang diangkat oleh salah satu mahasiswa Teknik Fisika dan berhasil meraih Juara 1 adalah pengembangan dari beberapa jurnal teknologi kesehatan sehingga disusun gagasan yang berjudul “Detektor Elektrokardiogram berbasis AI (Artificial Intellegence) Solusi Pencegahan Penyakit Serangan Jantung pada Lansia”. Karya ini disusun oleh Atanasius Tora Rangga Kaleka (TF 20) dengan metode studi literatur pada jurnal dan publikasi dengan subtema teknologi yang juga berfokus pada bidang kesehatan. Latar belakang dari naskah ini adalah menelaah jumlah kasus kematian kardiovaskuler atau dengan penyebab serangan jantung adalah yang tertinggi di dunia. Memasuki era Society 5.0 seharusnya manusia menjadi semakin waspada akan kesehatan mereka, terkhususnya para lansia yang memiliki ketahanan tubuh yang cenderung lemah sehingga berpotensi tinggi terkena serangan jantung. Apalagi dominasi seragan jantung adalah bagi para perokok aktif yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia.
Gagasan utama karya ini adalah dapat membuat alat detektor jantung yang dapat terhubung ke smartphone. Detektor yang berupa piringan kecil dipasang pada bagian tubuh pasien yang posisinya terletak di dada sebelah kiri letak organ jantung. Kemudian pemanfaatan Artificial Intellegence digunakan untuk mengirim data rekaman jantung dari detektor ke aplikasi melalui sinyal wi-fi. Aplikasi memiliki fitur yang dapat membantu pasien jantung diantaranya adalah fitur pengingat apabila harus melakukan kontrol atau medical check up ke rumah sakit, fitur pengingat minum obat pada jam tertentu, fitur pengingat sarapan, makan siang dan makan malam untuk mengatur pola makan, dan yang terpenting adalah fitur alaram yang terhubung pada rumah sakit sehingga apabila terjadi gelombang yang abnormal harapannya langsung berbunyi alarm dan otomatis dapat mengubungi petugas ambulance pada rumah sakit tertentu yang dapat menangani serangan jantung sesuai dengan standar operasional rumah sakit.
Harapan bagi karya ini adalah semoga suatu saat nanti dapat terealisasi dan memberikan dampak yang besar bagi para lansia sebagai pasien penyakit kardiovaskuler di Indonesia. Tantangan untuk konsep ini ke depannya adalah bagaimana cara menciptakan alat atau aplikasi yang berguna untuk merawat pasien serangan jantung lansia yang berada di pelosok dan tidak memiliki akses listrik apalagi jaringan internet. Tentu saja hal ini tidak mudah tetapi besar harapan penulis untuk melihat orang lain bahagia karena kesehatan mereka. Pesan Tora untuk mahasiswa dan civitas akademika DTNTF adalah “tetap untuk terus belajar dan mencintai setiap usaha positif yang kita telah lakukan supaya selalu memberikan energi positif bagi diri kita dan orang lain”.