Pada periode wisuda Agustus 2022, terdapat wisudawan Teknik Fisika yang meraih IPK tertinggi yakni Dana Fatadilla Rabba. Masuk di DTNTF pada tahun 2018 dan meraih IPK sebesar 3,83, tim jurnalis DTNTF mewawancarai Dana terkait pengalamannya di DTNTF dan metode belajarnya.
- Bisa diceritakan awal cerita mengapa memutuskan untuk melanjutkan studi ke Teknik Fisika UGM?
“Awalnya background saya itu suka fisika, suka ikut lomba fisika waktu SMA. Ketika memilih jurusan kuliah, saya hanya terpikir untuk masuk jurusan yang ada kaitannya dengan penerapan fisika atau lebih ke teknik, entah teknik fisika, kimia, elektro, maupun lainnya. Pada saat itu, saya mencoba melihat prospek kerja tiap jurusan dan mengecek satu per satu buku pedoman akademiknya untuk memahami materi yang akan saya pelajari. Pada akhirnya, saya memilih Teknik Fisika karena saya belum memiliki kecenderungan ke salah satu jurusan. Selain itu, saya memilih jurusan Teknik Fisika karena Teknik Fisika belajar ilmu keteknikan dan ilmu dasar (fisika dan matematika) secara general. Ini cocok dengan saya yang ingin mencoba mengeksplor dan belajar banyak hal dahulu, baru memutuskan spesialisasi apa yang akan saya ambil. Sehingga pada saat itu, saya dengan mantap memutuskan hanya memilih Teknik Fisika UGM ketika SNMPTN dan alhamdulillah diterima.”
- Ketika masih mahasiswa baru, tentu perlu beradaptasi dengan lingkungan baru, bagaimana cara beradaptasinya?
“Cara adaptasinya bagi saya cukup mudah karena kebetulan saya asli Jogja, jadi tidak ada culture shock sama sekali. Adaptasi saya selama menjadi mahasiswa baru lebih terkait penyesuaian waktu dan cara belajar dimana waktu SMA biasanya belajar tiap hari dari jam 7-14, kemudian waktu kuliah diberikan waktu sebebas-bebasnya untuk melakukan banyak hal. Selain itu, saya juga mencoba beradaptasi dengan teman yang mana memiliki latar belakang dan daerah yang berbeda-beda. Itu cukup membutuhkan waktu bagi saya. Saran saya, untuk mempercepat proses adaptasi, kita bisa mencoba berkenalan kemudian bertanya kepada kakak tingkat terkait dunia perkuliahan secara langsung, sehingga kita tidak perlu mengalami hal buruk ataupun yang perlu dihindari selama kuliah. Dari situ, kita bakal mendapat gambaran besar dunia kuliah yang menjadi dasar kita dalam menyusun tujuan/goals setiap semesternya.”
- Seandainya bisa kembali pada masa mahasiswa baru, apa yang akan Anda katakan pada dirimu di masa lalu tersebut?
“Segera coba banyak hal, jangan keenakan dengan apa yang dirasakan dan dimiliki sekarang. Dari eksplor itu, nanti kamu bakal dapat mengenali diri dan mengerti apa yang kamu suka dan kamu bisa. Eksplor semua yang bisa dicoba, misal lomba, jangan hanya terpaku dengan KTI saja, masih ada banyak jenis lomba seperti hackathon ataupun yang lainnya.”
- Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan sehingga bisa meraih Indeks Prestasi optimal?
“Metode pembelajaran saya cukup sederhana, ketika tatap muka, saya berusaha untuk fokus memahami apa yang disampaikan dosen. Jangan sampai ketika masuk kuliah hanya duduk doang. Dua jam di kelas apabila benar-benar digunakan dengan baik, saya pikir sudah cukup untuk memahami keseluruhan materi yang disampaikan dosen sehingga tidak perlu mengulang banyak materi di rumah. Latihan mengerjakan soal juga penting untuk menguatkan pemahaman dan intuisi dalam menyelesaikan masalah. Ilmu-ilmu dasar yang didapat selama semester 1-2 itu penting untuk memahami materi-materi semester selanjutnya agar lebih mudah. Kemudian untuk ujian, biasanya saya membuat grup belajar kelompok di rumah saya untuk persiapan mengerjakan soal-soal ujian. Saya bersama teman-teman biasanya mencari soal di buku, tanya kakak tingkat, ataupun internet. Kami juga mencoba memprediksi soal-soal apa yang kemungkinan keluar dan cara pemecahannya.”
- Mata kuliah apa yang paling susah di Teknik Fisika dan bagaimana cara menaklukkannya?
“Sebenarnya yang cukup susah dan menantang menurut saya yaitu termodinamika, mekanika fluida, dan teknik proses. Untuk termodinamika, kebetulan saya mendapat dosen yang nilainya cukup mudah sehingga aman nilainya. Mekanika fluida juga mata kuliah yang cukup susah. Tetapi saya cukup beruntung karena waktu itu ujian online sehingga boleh open book yang mana sangat membantu saya. Untuk mata kuliah teknik proses, ini yang menurut saya masih susah dikarenakan waktu itu masih belajar secara daring (sedikit praktek dan memahami soal), kemudian sumber bahan bacaan terbatas (kebanyakan buku-buku lama), ditambah lagi saya jarang latihan mengerjakan soal sehingga cukup susah bagi saya ketika ujian. Saran saya untuk mata kuliah tersebut, banyak-banyak mencoba mengerjakan soal dan memahami dasarnya sehingga ketika ujian, kita sudah terbiasa dan mengetahui step by step-nya karena paham dasarnya.”
- Semester berapa yang paling susah di Teknik Fisika dan bagaimana cara menaklukkannya?
“Untuk nilainya, semester 1 dan 2 merupakan yang paling susah. Tetapi, untuk mempertahankan nilai dan tetap termotivasi isetelahnya itu yang paling susah dikarenakan pada semester selanjutnya 3,4,5 dan 6, biasanya mahasiswa dihadapkan banyak kegiatan dan kesempatan, serta godaan-godaan. Terkadang mau belajar di malam hari tetapi sudah capek duluan karena urusan organisasi, lomba, atau kegiatan luar kampus. Nah, prioritas dan pendirian ini menjadi penting untuk dimiliki sehingga kita masih dalam jalan yang kita inginkan dan sesuai target yang telah kita buat.”
- Apakah hanya fokus belajar atau juga berorganisasi? Bagaimana tipsnya agar bisa membagi waktu diantara akademik dan non-akademik?
“Selain belajar, saya juga berorganisasi. Pada semester 1-4, saya aktif di Cendekia Teknika, dan kadang ikut kegiatan Kommapres UGM. Kemudian pada semester 3-6, saya cukup aktif mengikuti lomba seperti PKM dan LKTI. Cara membagi waktu tiap orang berbeda-beda ya. Kalau saya biasanya memetakan waktu kosong saya setelah kuliah, apakah perlu belajar dan memahami mata kuliah lebih lanjut atau tidak. Kemudian jika masih ada waktu lagi, saya mencoba mencari kegiatan seperti lomba. Apabila banyak deadline dalam satu waktu, jangan lupa kalau kita bekerja itu bersama teman. Untuk lomba ataupun organisasi, kita bisa membagi tugas (jangan tibia-tiba ngilang), sementara untuk kuliah kita bisa mengerjakan bersama-sama dengan teman dikarenakan pada semester atas biasanya tugas yang diberikan berupa tugas kelompok.”
- Apa harapan untuk Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika?
“Untuk Departemen, semoga bisa makin maju, makin banyak fasilitas dan laboratorium yang dapat dinikmati oleh mahasiswa. Selain itu, semoga semakin banyak kerja sama DTNTF dengan perusahaan-perusahaan besar. Tidak lupa untuk alumni, semoga tetap dapat berkontribusi ke DTNTF dan tetap difasilitasi DTNTF untuk itu. Untuk mahasiswanya semoga semakin bangga dengan DTNTF, jangan minder walaupun gedungnya di lantai bawah”.
- Silakan sampaikan pesan untuk adik tingkat di Teknik Fisika
“Pesan untuk adik tingkat di Teknik Fisika, segera coba banyak hal, kita nggak tahu apa yang kita suka sebelum mencobanya. Saya baru mengetahui dan mulai fokus dengan apa yang saya suka pada sekitar semester 6 atau 7. Nah semakin cepat kalian mengenali diri kalian dan mengetahui apa yang menjadi tujuan kalian, itu semakin baik dan mempercepat grow kalian. Mungkin ada temen-temen yang ngerasa salah jurusan atau struggle dengan perkuliahan. Saran saya, coba dan belajar hal-hal yang lain, misalnya mencoba kepanitiaan, magang, ataupun yang lain. Tetapi perlu diingat, dalam mencoba-coba, kita juga perlu punya tujuan jangka panjang sehingga apa yang kita coba sekarang masih terasa manfaatnya di masa depan.”