Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Power and Energy Systems Competition merupakan lomba karya tulis tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Lomba ini merupakan bagian dari penjaringan pemikiran-pemikiran inovatif dan kreatif dari kalangan generasi muda di Indonesia di bidang Power and Energy Systems. Terdapat empat tema lomba yang dikompetisikan pada tahun ini yaitu Pemanfaatan Energi Terbarukan dalam Mengurangi Ketergantungan pada Energi Hasil Fosil, Implementasi Teknologi Terbarukan Berdaya Guna Bagi Masyarakat, Pengelolaan Limbah sebagai Pembangkit Energi Alternatif, Pemanfaatan Teknologi untuk Kota Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan, dan Integrasi Teknologi dalam Tata Kelola Kota untuk Mendukung Terciptanya Smart City. Lomba berlangsung dari tanggal 8 Juli – 31 Agustus tahun 2022. Mekanisme perlombaan mulai dari pendaftaran dan pengumpulan full paper sampai dengan pengumuman full lolos paper dan presentasi grand final. Pada grand final terdapat 11 tim yang berasal dari Universitas Dipenogoro, PENS, Universitas Hasanudin, Universitas Udayana, SMAN 5 Denpasar, SMKN 5 Bandung, SMA Progresif Bumi Sholawat, MAN 1 Malang.
Judul karya tulis ilmiah yang mendapat juara 1 adalah “Integrasi Teknologi OTEC pada Produksi Bahan Bakar Hidrogen melalui Proses Elektrolisis Air Laut sebagai Pengganti Bahan Bakar Fosil dalam Sektor Transportasi untuk Mewujudkan Indonesia Transisi Energi 2025”. Karya tersebut merupakan hasil karya dari mahasiswa Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari 3 orang yaitu Billie Adrian (TF2020) sebagai ketua, Faradila Ayu Septiana (TN2020) sebagai anggota 1, dan Rifdah Indriani Susanto (TN2020) sebagai anggota 2 dengan nama tim JAWARA. Perlombaan ini juga dibimbing oleh Dr. Nur Abdillah Siddiq, S.T.
Skema Sistem Metode Elektrolisis Air Laut dengan OTEC dalam Produksi Hidrogen (Sun et al., 2021)
Isi dari karya tulis ilmiah ini secara singkat adalah pemanfaatan teknologi OTEC dalam proses produksi hidrogen melalui metode elektrolisis air laut sebagai pengganti bahan bakar fosil dalam sektor transportasi. Ide ini muncul dari lokasi penerapan sistem di Indonesia didasarkan pada keberadaan wilayah laut dan potensi energi terbarukan. Wilayah yang paling sesuai adalah Kalimantan Timur, dengan luas laut 25.656 km² dan pemanfaatan OTEC sebagai pemasok energi listrik dengan potensi 1200 GWh. Produksi gas hidrogen (H₂) dilakukan dengan elektrolisis air laut menggunakan energi listrik dari OTEC. Proses elektrolisis menggunakan teknologi Hybrid Seawater Electrolyzer (HSE) dengan hybrid seawater splitting coupling mendegradasi hidrazin yang diwujudkan dengan mengintegrasikan bahan bakar hidrazin langsung bertegangan rendah. Kajian dilakukan dengan menggunakan metode analisis desain dan biaya sebagai indikator potensi penerapan teknologi ini. Analisisnya adalah untuk meninjau apakah sistem ini mengurangi biaya produksi hidrogen dan berapa lama payback period. Selain itu, pemodelan produksi bahan bakar hidrogen juga dilakukan untuk menggambarkan cara kerja secara jelas.
Harapan kedepannya dari Billie Adrian, Faradila Ayu Septiana, dan Rifdah Indriani Susanto atau tim JAWARA adalah angkatan 2021 dan 2022 dapat lebih aktif dalam mengikuti perlombaan dan dapat membanggakan nama DTNTF baik di ajang perlombaan nasional maupun internasional. Tidak hanya itu, mereka juga menyarankan agar civitas akademika tidak terlalu berusaha keras untuk menang melainkan untuk menikmati proses saat mengerjakan karya tulis ilmiah. Dengan demikian, karya tulis ilmiah yang dibuat akan dapat lebih dihargai.
Daftar Pustaka
Sun, F., Qin, J., Wang, Z., Yu, M., Wu, X., Sun, X., Qiu, J., 2021. Energy-saving hydrogen production by chlorine-free hybrid seawater splitting coupling hydrazine degradation. Nat Commun 12, 4182. https://doi.org/10.1038/s41467-021-24529-3