IAIN Pekalongan Mathematics Competition 2022 atau IPMC 2022 merupakan kompetisi menulis essai tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Pekalongan yang kini telah resmi menjadi UIN K.H Abdurahman Wahid. Kompetisi ini mengusung tema besar Improve Self-Thinking Skills Through Computational Thinking. Kompetisi ini terdiri dari 2 babak yaitu seleksi naskah secara online dan presentasi karya secara offline yang berangsung di gedung UIN K.H Abdurahman Wahid kampus 2 tepatnya di gedung Fakultas Tadris Matematika dan Ilmu Keguruan. Kompetisi ini dilaksanakan setiap tahunnya dan diikuti oleh berbagai mahasiswa pada beragam universitas. Kompetisi ini dibuka pada tanggal 25 Agustus dan berakhir pada pengumuman juara yaitu tanggal 10 September 2022.
Karya yang diangkat adalah pengembangan dari beberapa jurnal dan pengembangan teknologi sehingga dapat disusun gagasan yang berjudul “Inovasi Stress-Watch sebagai Solusi Pencegahan Stress pada Manusia” dan meraih Juara 1. Karya ini disusun oleh Atanasius Tora Rangga Kaleka (TF 20) dengan metode studi literatur pada jurnal dan publikasi dengan subtema teknologi yang juga berfokus pada kesehatan mental. Latar belakang dari naskah ini adalah Perkembangan teknologi membuat orang rentan untuk terkena stress. Media sosial kerap kali membuat kita merasakan stress apabila terlalu bergantung pada kegiatan dialamnya. Stress merupakan suatu perasaan yang muncul akibat ekspektasi berbeda dengan realitanya, atau hal yang dipikirkan jauh melampaui kemampuan. Stress seringkali dianggap sepele karena setiap orang pasti sering mengalami masalah stress, akan tetapi stress apabila tidak direspon secara baik maka akan membuat gangguan mental yang dapat membahayakan psikologi manusia. Manajemen Computational Thinking perlu diperhatikan secara seimbang karena kemampuan ini selalu berhadapan dengan penyelesaian masalah yang kompleks sehingga rawan terjadi stress pada manusia. Untuk itu diperlukan daya kreativitas generasi terkini dalam memanfaatkan teknologi yang dapat menyelesaikan permasalahan di dunia.
Gagasan utama karya ini adalah merancang konsep Stress-Watch atau jam tangan pintar yang memungkinkan pengguna untuk memonitor stress level yang dialami penggunanya. Stress-Watch memungkinkan untuk terhubung ke smartphone melalui koneksi Bluetooth. Kegunaan jam tangan pintar ini menggunakan beberapa parameter untuk mendeteksi tingkat stress seseorang yang terdiri dari perubahan detak jantung, perubahan tekanan darah, keringat, dan perubahan suhu. Terdapat juga fitur berupa pengingat, alarm, catatan, komunikasi dokter dan pengukur langkah Apabila seseorang mengalami stress yang berkepanjangan maka rumah sakit harus siap untuk memberikan penanganan dan dokter dapat menghubungi pasien secara daring. Hubungan antara rumah sakit dengan pengguna dapat tercatat pada rekam kesehatan medis setempat. Karena stress dapat menimbulkan penyakit lainnya maka peranan rumah sakit sangat diperlukan untuk kasus ini.
“Harapan bagi karya ini adalah semoga suatu saat nanti dapat terealisasi dan memberikan dampak yang besar bagi semua orang terkhususnya mahasiswa yang stress karena banyaknya tekanan tugas tugas maupun ujian. Banyak kekurangan yang harus diperbaiki melalui berbagai macam pengujian kelayakan sehingga gagasan ini bisa diimplementasikan ke semua orang tanpa harus terkendala hal lain seperti biaya dan diperlukan juga sosialisasi untuk tercapainya tujuan yang baik bagi Indonesia. Pesan penulis untuk mahasiswa dan civitas akademika DTNTF adalah tetap untuk terus mengembangkan kemampuan diri dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tetap untuk memperbaiki diri dengan banyak membaca supaya kita semua bisa menjadi versi terbaik dari diri kita dengan literasi ilmiah yang bermanfaat,” ungkap Tora.