Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON MIPA) Perguruan Tinggi adalah ajang kompetisi bagi mahasiswa Strata-1 semester 1 – 8 untuk mengembangkan kemampuan akademik di bidang-bidang matematika dan ilmu pengetahuan alam. Terdapat 4 bidang yang dapat diikuti para mahasiswa: Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.
Olimpiade ini memiliki 3 tahapan: dalam kampus, wilayah dan nasional yang dilaksanakan pada Juni, Juli dan September 2022 berurutan. Babak pertama dapat diikuti mahasiswa S1 semester 1 – 8 Universitas Gadjah Mada berminat yang kemudian akan dipilih 5 untuk mewakili kampus. Berikutnya, tingkat wilayah, semua kampus di masing-masing wilayah, untuk kita Daerah Istimewa Yogyakarta, mengirimkan ke-5 kontingen untuk melawan kampus lain. Terakhir, dipilih 65 mahasiswa tiap bidangnya oleh Pusat Prestasi Nasional untuk mengikuti ajang tingkat nasional. Pemenang nasional ada 20 tiap bidang: 3 emas, 5 perak, 7 perunggu dan 5 honorable mention.
Bidang fisika sendiri memiliki 4 sub-bidang: Mekanika klasik, elektrodinamika, termodinamika dan mekanika kuantum. Mahasiswa Teknik Nuklir yakni Thomas Panogari Manik (Teknik Nuklir 2021) berhasil meraih honorable mention di bidang fisika pada Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sebagai persiapan, Thomas dibimbing oleh Bapak Sholihun, S.Si., M.Sc., Ph.D.Sc. (mekanika klasik), Ibu Dr. Juliasih Partini, S.Si., M.Si. (elektrodinamika), Bapak Idham Syah Alam, S.Si., M.Sc., Ph.D. (termodinamika), Ibu Dr. Chotimah, M.Si. (termodinamika) serta Bapak Moh. Adhib Ulil Absor, S.Si., M.Sc., Ph.D (mekanika kuantum). Meski lomba dikerjakan perorangan, UGM mengirimkan tim fisika yaitu Nicholas Gilang Pradipta Kusuma dan Thomas Panogari Manik.
“Sebagai mahasiswa dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, kita sering berkutat dengan berbagai persamaan dan pertidaksamaan (rumus-rumus) fisika. Rumus-rumus ini dibuat untuk kasus-kasus tertentu. Agar memahami penggunaannya, asal dari rumus-rumus ini perlu dicermati sehingga kita bisa menggunakan rumus yang sesuai kondisi yang diperlukan. Melalui lomba ini, saya berharap mahasiswa dan civitas DTNTF semakin giat dalam mempelajari rumus-rumus fisika yang dipakai dalam perkuliahan sehari-hari.” ungkap Thomas.