Ruang Plano 4.0 2022 merupakan rangkaian acara yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Planologi (HMP) Mandalanata Institut Teknologi Sumatera. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara dalam memperingati Hari Tata Ruang. Event tersebut terdiri dari beberapa perlombaan seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional, Fotografi, dan Poster. Tema yang diangkat pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Ruang Plano 4.0 2022 adalah “Manifestasi Kota Layak Huni dan Ramah Lingkungan Melalui Peran Partisipatif dan Kolaboratif yang Berkelanjutan” dengan beberapa subtema seperti Kota Hijau (Green City), Green Economy, Urban Nature, Green Community, dan Skema Partisipatif P4 (Public Private People Partnership). Event ini diikuti oleh beberapa peserta dari universitas-universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Udayana, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Universitas Khairun, Universitas Pattimura, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Universitas Teknologi Yogyakarta, Universitas Lampung, dan masih banyak lagi.
Pada perlombaan kategori Karya Tulis Ilmiah Nasional, salah satu karya tulis dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) UGM yang mengusung subtema Green City dan berjudul “Smart and Green Office (SAGO) Melalui Penggunaan Tubular Skylight dan Photovoltaic Window Coating dalam Mencapai Net Zero Energy Building di Indonesia” berhasil mendapatkan juara ke-3 dalam event nasional tersebut. Karya tersebut disusun oleh tiga orang mahasiswa Teknik Fisika UGM angkatan 2020, yaitu Uswatun Khasanah (ketua tim), Alma Yurinda Ariniraudha, dan Prawesti Utami yang tergabung dalam sebuah tim dengan bimbingan Bapak Ari Bimo Prakoso, S.T., Ph.D. Yang melatarbelakangi penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah permasalahan lingkungan berkaitan dengan adanya isu pemanasan global dimana bangunan merupakan salah satu penyebabnya karena menghasilkan emisi gas karbon lebih dari 40%.
Dalam karya tulis ilmiah yang disusun, dihasilkan sebuah aplikasi green building yang diterapkan pada sebuah gedung perkantoran, meliputi penggunaan tubular skylight sebagai pencahayaan alami, penggunaan photovoltaic window coating berupa jendela berlapis sel fotovoltaik yang menyerap energi matahari untuk menghasilkan listrik, serta penggunaan pendingin ruangan tanpa kompresor atau kipas sehingga lebih hemat energi. Selain itu, digunakan jenis material yang berupa beton penyerap karbon. Bangunan Smart and Green Office diperkirakan memakan biaya yang lebih besar jika dibandingkan dengan bangunan tanpa penerapan green building. Namun, dalam segi energi bangunan SAGO lebih efisien dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, bangunan SAGO dapat dipertimbangkan untuk mendorong penerapan konsep green building di Indonesia.
“Harapan kedepannya dari ide yang diajukan ini adalah mahasiswa DTNTF mendapatkan insight mengenai konsep green building yang menurut kami sangat menjanjikan untuk diimplementasikan di Indonesia dalam rangka pembangunan berkelanjutan. Tidak hanya itu, semoga kedepannya kita sebagai mahasiswa dan civitas akademik DTNTF menjadi lebih berani dalam berkompetisi dan mengukir pengalaman berharga selama menjadi mahasiswa DTNTF”, ungkap Uswatun Khasanah.