DB-SNUbiz Global Startup Challenge 2022 merupakan kompetisi start-up bagi mahasiswa yang dipilih dari universitas terkemuka di negara-negara Asia yang diselenggarakan oleh Seoul National University (SNU) dan bekerja sama dengan Dongbu Group (DB). Kompetisi ini dirancang untuk mewujudkan impian dan cita-cita para mahasiswa berbakat yang akan memimpin masa depan, dan meletakkan pondasi untuk membina cita-cita yang lebih tinggi.
Kompetisi ini diselenggarakan secara daring dari 14 Maret hingga puncak acara pada 20 Juli 2022. Dalam pelaksanaannya, kompetisi ini dibagi kepada 3 ronde yaitu ronde 1, ronde 2, dan ronde 3 (final) dimana pada setiap ronde, peserta akan diseleksi dan dievaluasi untuk memperebutkan posisi pada ronde selanjutnya. Pada ronde pertama yang berlangsung selama 14 Maret hingga 30 April 2022, para peserta akan mempresentasikan ide mereka dalam bentuk sebuah proposal yang mencangkup deskripsi ide, kelebihan/kekurangan, dan analisis mendalam terkait ide tersebut. Kemudian, pada ronde kedua yang berlangsung selama 29 – 30 Juni 2022, para peserta akan menyiapkan video presentasi terkait ide yang digagas dan akan diadakan sesi QnA selama 10 menit bersama juri dari Seoul National University dan Dongbu Group. Pada ronde final yang diselenggarakan pada 20 Juli 2022, para finalis akan dievaluasi dengan presentasi dan QnA yang berlangsung selama 30 menit bagi masing-masing tim dimana pemenang kompetisi diumumkan setelah semua tim selesai melaksanakan sesinya.
Pada tahun ini, Tim dari UGM, iVtech, tersusun dari Finandi Amartyadeva sebagai ketua tim (Teknik Fisika 2020), kemudian beranggotakan Alifia Maharani Risdianto (Menejemen 2020), dan Gary Neville (Menejemen 2020) berhasil menjadi satu-satunya delegasi dari UGM yang masuk ke babak final dalam kompetisi ini dengan membawakan inovasi yang dinamakan TABUR – All In One Integrated Farming Solution yang merupakan sebuah sistem pertanian terintegrasi yang dapat membantu petani memantau, mengelola, dan menjual produk mereka. TABUR berupa sebuah kontainer yang dapat dipesan. Di dalam kontainer, akan ada robot otomatis dan alat-alat yang bisa dipasang seperti pengawasan 3D, modul pupuk, sensor pemantau tanah, sistem irigasi, wireless fidelity (starlink), dan penghalau hama. Kontainer ini dirancang untuk dapat beroperasi mandiri dimana ia dilengkapi dengan tenaga surya dan generator darurat untuk memberi daya pada sistem.
Ketika ditanya harapan untuk mahasiswa DTNTF, Finandi menyampaikan “Rezeki akan datang kepada siapapun yang terus terus berusaha. Menjadi mahasiswa teknik tanpa latar belakang pertanian dan bisnis bukan menjadi halangan untuk terus berkembang dan bersaing dengan kompetitor yang mungkin terlihat jauh lebih berpengalaman dan berwawasan. Tekad untuk berjuang dan belajar menjadi kunci kesuksesan kami yang diharapkan dapat menginspirasi teman-teman DTNTF yang kami sayangi. Teknik Jaya!”