Lomba esai digital nasional HMJ DIII ANAFARMA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI merupakan lomba esai yang mengangkat tema “Pengembangan Sistem Good Laboratory Practice (GLP) Pada Tenaga Kesehatan”. Lomba ini ada sebagai wadah sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi terhadap tema good laboratory practice (GLP). Topik yang dapat diangkat pada lomba dapat berupa apa saja yang termasuk dalam rentang sistem good laboratory practice (GLP) pada tenaga kesehatan. Lomba berlangsung dari tanggal 12 Januari – 12 Februari tahun 2023. Mekanisme perlombaan mulai dari pendaftaran dan pengumpulan esai sampai dengan pengumuman pemenang dari lomba esai. Lomba esai ini diikuti oleh berbagai macam Universitas. Mulai dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana, Universitas Mulawarman, dan masih banyak lagi.
Judul karya tulis esai yang mendapat juara 1 adalah “Perancangan Sistem Monitoring Alat Pelindung Diri Disinfeksi Berbasis IoT (Internet of Things) Melalui Metode UVC sebagai Upaya Reduksi Risiko Infeksi Biologis Tenaga Kesehatan di Indonesia”. Karya tersebut merupakan hasil karya dari mahasiswa Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada yaitu Billie Adrian (Teknik Fisika angkatan 2020). Pengembangan karya ini dirancang oleh Billie dengan melihat kasus COVID-19 lampau yang masih belum menunjukkan sistem good laboratory practice (GLP) yang baik. Salah satunya adalah alat pelindung diri. Oleh karena itu, pengembangan alat pelindung diri yang dapat mencegah infeksi biologis tenaga kesehatan dirancang.
Isi dari esai ini secara singkat adalah rancangan alat pelindung diri tenaga kesehatan yang memanfaatkan teknologi IoT dan metode UVC. Terdapat beberapa kelemahan dari alat pelindung diri konvensional saat ini. Penggunaan APD cenderung membuat tenaga kesehatan merasa tidak nyaman terutama dengan penggunaan yang berkepanjangan. Hal ini disebabkan APD dirancang hanya untuk digunakan selama 2-3 jam. Studi menunjukkan bahwa penggunaan APD lebih dari 4 jam dapat menimbulkan sakit kepala kepada tenaga kesehatan. Di samping itu, gejala yang muncul seperti iritasi kulit, trikotilomania, dan peningkatan suhu, yang secara signifikan mengurangi efektivitas APD. Konsep utama dari perancangan sistem monitoring adalah untuk mengalirkan udara yang telah disaring ke seluruh wajah tenaga kesehatan melalui ikat kepala. Ikat kepala yang dirancang memiliki nosel ventilasi yang terhubung ke filter High-Efficiency Particulate Air (HEPA) dan unit kompresor yang digantung dengan sabuk di atas panggul tenaga kesehatan. Terdapat pula fasilitas tambahan seperti kipas mini internal yang berbentuk tabung untuk membantu proses filter udara sehingga udara terasa lebih ringan saat tenaga kesehatan bernapas. Tabung portabel akan memudahkan tenaga kesehatan dalam aspek fleksibilitas dan aksesibilitas dimana tabung portabel terpasang pada baju hazmat. Selain itu, tabung tersebut dilengkapi dengan sinar UVC untuk membersihkan udara dari mikroorganisme. Paparan sinar UV tipe C dengan panjang gelombang di bawah 260 nm dapat membunuh agen biologis, seperti bakteri dan virus.
Harapan kedepannya dari Billie untuk ide dari karya yang mendapatkan juara 1 ini adalah dijadikan inspirasi kepada mahasiswa angkatan 2020, 2021, dan 2022 dan civitas DTNTF dalam mengembangan ide-ide lain yang bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya itu, kepada sesama mahasiswa adalah semangat berkarya dan membanggakan nama DTNTF. Billie juga memberikan tawaran bimbingan lomba esai kepada angkatan baik angkatan 2021, 2022, dan selanjutnya yang dapat diakses di instagramnya yaitu @billie_adrian.