MetalFest merupakan perlombaan yang dilaksanakan oleh Metallurgical Engineering Student Association (IMMG ITB). Perlombaan tersebut terdiri atas Smart Competition, Poster Competition, dan Essay Competition. Pada tahun ini MetalFest membawakan tema “Development of Energy and Mineral Utilization to Achieve Sustainable National Resilience”. Pada perlombaan esai, peserta yang mengikuti mencapai 171 Tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tahap pertama lomba ini adalah pengumpulan esai dan diambil 10 besar untuk seleksi babak final presentation. Setelah itu diambil juara 1, 2, dan 3 serta harapan 1 dan 2.
Tim Spontan dari Teknik Nuklir UGM yang terdiri atas Maulana Istar (TN’21) sebagai ketua dan Nur Atika Salsabilah (TN’20). Tim ini menjadi salah satu tim yang menjadi peserta dan satu satunya tim dari UGM yang masuk tahap final. Tim mempersiapkan tahap final untuk presentasi pada tanggal 18 Februari 2023. Hingga puncaknya saat Awarding Night pada 25 Februari, tim ini meraih posisi 4th winner atau harapan 1. “Awalnya ngga nyangka bisa masuk final karena kami mengerjakan esai juga secara spontan H-1. Alhamdulillah bisa masuk posisi 5 saat final. Kebetulan porsi nilainya 60% esai dan 40% presentasi jadi kami berusaha saat final. Dan akhirnya kami naik ke posisi 4”, ucap Maulana.
Berkaitan dengan tema yang ada, tim ini membawakan karya yang berjudul “Fitoekstraksi Nikel dari Proses Fitomining Menggunakan Tanaman Ipomea reptans Poir: Studi Kasus Bekas Tambang di Pomalaa, Sulawesi Tenggara”. Ide tersebut diilhami dari banyaknya tambang nikel yang sudah tidak beroperasi dan menyebabkan kerusakan alam. Ide tersebut menjadi solusi akan kasus bekas tambang khususnya di kabupaten Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Ide ini merupakan penerapan dari metode Fitoteknologi atau teknologi menggunakan media tanaman. Metode ini diawali dengan Fitomining atau penambangan menggunakan tanaman (Ipomea reptans Poir) untuk menyerap kandungan nikel didalam tanah. Tahap akhir metode ini adalah Fitoekstraksi. Fitoekstraksi sendiri merupakan proses ekstraksi atau pemisahan zat (disini mineral) dari tanaman menggunakan pelarut kimia untuk didapatkan serbuk nikel sesuai yang diharapkan. “Ide ini sebenarnya kita cari yang pas sampai 2 minggu. Ini suatu inovasi yang bagus untuk diterapkan dan tentunya akan berdampak baik bagi lingkungan maupun dari segi ekonomi”, tutup Salsa.
Harapan dari tim untuk pihak Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informatika, Fakultas Teknik maupun Universitas Gadjah Mada sendiri adalah bisa lebih mendukung kegiatan seperti ini dan mendorong untuk mahasiswa baru khususnya dalam berkarya. Semoga prestasi yang diperoleh dapat memberikan inovasi dan semangat mahasiswa dan civitas akademik terkait dalam kompetisi kedepannya.