Dalam dunia kerja, lulusan Teknik Fisika sering dikaitkan dengan profesi Instrument Engineer. Namun, tahukah Anda apa itu Instrument Engineer? Bagaimana tugasnya? Keahlian apa yang harus dimiliki? Artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut.
Apa itu Instrument Engineer?
Instrument Engineer adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, dan memelihara sistem instrumentasi dan kontrol yang digunakan dalam industri.
Instrument Engineer memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam proses industri berfungsi dengan baik dan memberikan data yang akurat.
Apa tugas Instrument Engineer?
- Merancang, mengembangkan, dan menguji sistem instrumentasi dan kontrol.
- Merancang dan mengembangkan instrumen dan perangkat keras untuk mengukur dan mengontrol temperatur, tekanan, kecepatan, dan parameter fisis lainnya dalam proses industri.
- Mengkoordinasikan pemasangan dan perawatan sistem instrumentasi dan kontrol.
- Memastikan bahwa sistem instrumentasi dan kendali memenuhi persyaratan keselamatan dan regulasi industri.
- Mengembangkan dan meninjau program pemeliharaan dan perbaikan sistem instrumentasi dan kontrol.
Pada industri apa Instrument Engineer bekerja?
Instrument Engineer biasanya bekerja di industri seperti minyak dan gas, petrokimia, pembangkit listrik, Engineering Procurement Construction (EPC), dan manufaktur.
Instrument Engineer dapat bekerja di kantor atau di lapangan, dan sering berinteraksi dengan tim teknisi, insinyur lainnya, dan manajemen. Dikarenakan pentingnya fungsi Instrument Engineer, maka Instrument Engineer harus memahami teknologi terbaru dan tren dalam instrumentasi dan kontrol, serta memiliki pengetahuan yang baik dalam bidang rekayasa dan keselamatan.
Keahlian apa yang harus dimiliki untuk menjadi Instrument Engineer?
Selain gelar, seorang Instrument Engineer harus memiliki kemampuan analitis yang kuat, kemampuan komunikasi yang baik, dan keterampilan manajemen proyek. Instrument Engineer harus terbiasa dengan perangkat lunak dan perangkat keras terkait instrumen dan kontrol, serta memahami standar dan regulasi keselamatan industri.
Sertifikasi dari lembaga seperti International Society of Automation (ISA) atau National Institute for Certification in Engineering Technologies (NICET) dapat menjadi keuntungan tambahan bagi seorang Instrument Engineer, karena ini dapat menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja di industri instrumentasi dan kontrol.
Bagaimana kurikulum di Teknik Fisika UGM membantu untuk menjadi Instrument Engineer?
Berikut adalah Mata Kuliah Wajib yang Berkaitan dengan Instrumentasi dan Kontrol
1.Pengukuran dan monitoring (3 SKS Semester 4)
2.Praktikum Sistem Pengukuran (1 SKS Semester 4)
3.Teknik Kontrol (3 SKS Semester 4)
4.Teknik Sistem (2 SKS Semester 4)
5.Teknik Proses (3 SKS Semester 5)
6.Keselamatan Sistem Berbasis Instrumentasi (2 SKS Semester 5)
7.Praktikum Sistem Instrumentasi (1 SKS Semester 6)
8.Praktikum Teknologi Proses (1 SKS Semester 6)
9.Teknologi Sensor (2 SKS Semester 6)
10.Teknologi Aktuator (2 SKS Semester 6)
11.Manajemen Proyek (2 SKS Semester 6)
12.Perancangan Sistem Otomasi (3 SKS Semester 7)
Bagaimana tentang kemampuan matematika dari Instrument Engineer?
Kemampuan matematika sangat penting bagi seorang Instrument Engineer karena pekerjaannya melibatkan pengukuran, perhitungan, dan analisis data yang kompleks. Seorang Instrument Engineer harus dapat memahami konsep matematika yang mendasar dan terapan, seperti aljabar, kalkulus, dan statistik.
Namun, penting untuk dicatat bahwa kemampuan matematika bukanlah satu-satunya keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang Instrument Engineer yang sukses. Kemampuan analitis, keterampilan manajemen proyek, dan kemampuan komunikasi yang baik juga sangat penting dalam pekerjaan sebagai Instrument Engineer.