Pesawat Tanpa Awak (Unmanned Aerial Vehicle, UAV) atau Unmanned Aircraft System (UAS) adalah wahana terbang nir-awak yang dalam satu dasawarsa terakhir ini berkembang kian pesat di ranah riset unmanned system (sistem nir-awak) di dunia. Bukan hanya mereka yang berada di ranah departemen pertahanan atau badan-badan riset, termasuk di perguruan tinggi, yang meneliti, mengkaji dan mengembangkan, tapi dunia industri dan bidang sipil pun telah mulai banyak memanfaatkan teknologi unmanned system ini dalam mendukung kegiatan keseharian mereka. Aplikasi lain misalnya untuk pemantauan (monitoring) dan pemetaan (mapping). Pemantauan dan pemetaan secara real-time kawasan kawasan kritis seperti daerah konflik penguasaan lahan (tambang, maritim, dsb.), perbatasan antar negara, perkebunan, dll., adalah obyek-obyek garap yang sangat potensial atas pemanfaatan sistem-sistem nir-awak ini. Untuk itulah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas) telah melahirkan KRTI (Kontes Robot Terbang Indonesia) yang pertama di tahun 2013 dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai penyelenggara dan terus berlanjut setiap tahun.
Pada tahun 2023, KRTI dilaksanakan secara hybrid, yakni daring dan luring, dimana daring adalah untuk penyelenggaraan seleksi wilayah, sedangkan luring adalah penyelenggaraan finalnya. Penyelenggaraan dilakukan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dengan perguruan tinggi sebagai tuan rumah adalah Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Pangkalan Udara TNI AU Pangeran M. Bun Yamin, Lampung mulai tanggal 22-27 September 2023. Pada tahun ini KRTI diikuti oleh 183 tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan empat divisi yaitu Racing Plane, Fixed Wing, Vertical Take-Off Landing, dan Technology Development.
Fixed Wing adalah salah satu cabang perlombaan yang ada di KRTI 2023 yang mengusung tema “Pengiriman Paket Darurat pada Wilayah Bencana”. Misi pada divisi Fixed Wing yaitu mampu menerbangkan wahananya pada dua lokasi bencana, dan pada masing-masing lokasi melakukan dropping paket di lokasi yang telah ditentukan, monitoring di area dropping paket dengan cara mengelilingi objek (minimum dua kali loitering) untuk mendapatkan data video live dan recorded, dan kemudian melakukan pemetaan wilayah bencana seluas 400m x 400m. Pada divisi Fixed Wing UGM melalui GAMAFORCE mengirimkan tim Fiachra Aeromapper yang beranggotakan :
Dosen Pembimbing : Bakhtiar Alldino A.S., S.Si, M.Cs (MIPA)
Anggota :
- Arya Putra Pratama (Ketua) Teknik Mesin 2021
- Tria Ferniani Sinaga Teknik Industri 2021
- Dimas Gilar Pratama Putra Teknik Mesin 2021
- Ahmad Choirul Muna Teknik Mesin 2021
- Feivel Jethro Ezhekiel ELINS 2021
- Gilang Yunanto ELINS 2021
- Ahmad Taufiq ELINS 2021
- Petrus Kurniawan Kleden Teknik Nuklir 2021
- Azzikri Selky Saefana Putra Teknik Fisika 2022
- Muhammad Tanta Rivansyah ELINS 2021
Setelah berbagai perjuangan dilakukan, tim Fiachra Aeromapper berhasil mendapatkan Juara 1 divisi Fixed Wing pada KRTI 2023 dengan total perolehan 72 poin dan disusul oleh tim Bayucaraka dari ITS dengan perolehan poin 52. Perolehan juara tersebut ikut serta menjadikan GAMAFORCE UGM berhasil mendapatkan gelar Juara Umum yang ke 7 kali nya pada perhelatan KRTI 2023.