Dalam wawancara ini, tim DTNTF berkesempatan untuk menjelajahi perjalanan pendidikan dan karier Alan Hofni Putra Bonay, seorang putra asli Papua yang telah menorehkan prestasi sebagai alumni Departemen Teknik Nuklir dan Fisika. Melalui percakapan ini, Alan sebagai panggilan akrabnya berbagi pengalaman berharga selama menempuh pendidikan di Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM serta perannya sebagai seorang Instrument Engineer di industri tambang, khususnya dalam penggunaan teknologi nuklir dan fisika. Selain itu, Alan juga berbagi harapan dan aspirasinya untuk masa depan, termasuk kontribusinya bagi masyarakat Papua serta inspirasi bagi generasi muda Papua lainnya.
DTNTF: Kami sangat senang bisa mewawancarai mas Alan. Pertama-tama, bisa ceritakan sedikit tentang latar belakang pendidikan Anda di Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM?
Alan Hofni Putra Bonay: Terima kasih atas kesempatan ini. Saya lahir dan besar di Papua, dan mendapat kesempatan luar biasa untuk menempuh pendidikan S1 Teknik Nuklir UGM Angkatan 2011 dan S2 Teknik Fisika UGM Angkatan 2018. Ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya. Saya diberi kesempatan untuk mempelajari fisika nuklir, keteknikan, dan energi berkelanjutan, sambil bertemu dengan rekan-rekan dari seluruh Indonesia dan belajar dari dosen-dosen yang sangat ahli di bidangnya.
DTNTF: Bagaimana pengalaman Anda di DTNTF UGM membantu dalam perkembangan akademik dan profesional Anda?
Alan Hofni Putra Bonay: Pengalaman di UGM benar-benar luar biasa. Selain mendapatkan pengetahuan yang luas, saya juga membangun banyak koneksi yang sangat berharga. Ketika saya lulus, koneksi-koneksi ini sangat membantu saya dalam memulai karier profesional saya. Saya benar-benar berterima kasih atas pendidikan dan pengalaman yang saya dapatkan di UGM.
DTNTF: Boleh diceritakan terkait karir Anda saat ini?
Alan Hofni Putra Bonay: Saat ini saya berkarir sebagai seorang Instrument Engineer di Mill Instrument Maintenance, Operations Maintenance Department, Concentrating Division, Freeport Indonesia.
DTNTF: Wah keren. Bisakah Anda ceritakan sedikit tentang pekerjaan Anda sehari-hari?
Alan Hofni Putra Bonay: Tentu, sebagai seorang Instrument Engineer, tugas saya adalah memastikan bahwa semua alat pengukuran dan kontrol di pabrik berjalan dengan baik. Saya juga bertanggung jawab untuk melaksanakan proyek-proyek pembaruan alat-alat yang sudah :”tua”. Saat ini, saya sedang mengerjakan beberapa proyek pembaharuan, seperti alat pengukur densitas menggunakan bahan radioaktif Cs-137, proyek pembaharuan alat pengukur laju aliran (flow meter), dan proyek pembaharuan alat pengukur level menggunakan teknologi ultrasonik dan radar.
DTNTF: Bagaimana Anda melihat peran Anda dalam pengembangan industri tambang di Indonesia, terutama dalam konteks penggunaan teknologi nuklir dan fisika?
Alan Hofni Putra Bonay: Sebagai seorang Instrument Engineer, saya merasa bahwa peran saya sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan efisiensi operasi pabrik. Penggunaan teknologi nuklir dan fisika dalam industri tambang dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional. Oleh karena itu, saya selalu berusaha untuk terus mengembangkan diri dan memastikan bahwa saya selalu terdepan dalam menerapkan teknologi-teknologi baru dalam pekerjaan saya.
DTNTF: Terakhir, apa harapan dan aspirasi Anda ke depan, baik dalam karier maupun dalam kontribusi Anda untuk masyarakat Papua?
Alan Hofni Putra Bonay: Saya berharap bisa terus berkembang dalam karier saya sebagai seorang profesional di industri tambang. Namun, di samping itu, saya juga berharap dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat Papua, baik melalui pengembangan sumber daya manusia maupun melalui berbagai program pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua secara keseluruhan. Saya juga berharap bisa menjadi inspirasi bagi putra-putri Papua lainnya untuk mengejar mimpi mereka dan meraih kesuksesan, seperti halnya saya.