BPC KSE Universitas Diponegoro 2024 merupakan ajang Business Plan Competition (BPC) tingkat nasional yang diadakan oleh Yayasan Karya Salemba Empat Universitas Diponegoro. Dengan mengusung tema “Optimalisasi Inovasi dan Kreativitas Generasi Z di Era 5.0 untuk Mencapai Kemandirian UMKM Indonesia”, skema perlombaan dimulai dari tahap seleksi penyusunan Business Model Canvas, yang kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Proposal Bisnis dan Presentasi Pitch Deck. Dengan membawakan karya yang berjudul “SeBrick : Batako Interior dari Sampah Plastik, Agregat Sekam Padi, dan Oli Bekas Peminimalisir Dampak Gempa Bumi”, sebuah tim yang bernama Sobat SeBrick asuhan Dr.Ir.Nur Abdillah Siddiq, S.T.,IPP., terdiri dari Yohanes Mario Putra Bagus (Teknik Fisika 2022) sebagai Chief Executive Officer (CEO); Ratri Dwiyanti (Akuntansi 2023) sebagai Chief Financial Officer (CFO); dan Shafa Zahra Aulia (Kimia 2022) sebagai Chief Product Officer (CPO) berhasil menyisihkan ratusan tim dan berkompetisi dengan perwakilan dari berbagai perguruan tinggi terkemuka—seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Airlangga, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Pelita Harapan, Universitas Trisakti, Universitas Brawijaya, serta perguruan tinggi lainnya—dan merebutkan podium juara 1 dan poster favorit.
Gelaran final Business Plan Competition Karya Salemba Empat Universitas Diponegoro 2024 diselenggarakan secara daring Via Zoom dan berlangsung pada Minggu, 17 Maret 2024. Sepuluh tim dari beberapa universitas saling mempresentasikan Pitch Deck dan diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh Dewan Juri. Sobat SeBrick mengangkat isu keburukan pengelolahan sampah, khususnya sampah plastik, limbah pertanian sekam padi, dan oli bekas kendaraan bermotor di Indonesia. Di sisi lain, Sobat SeBrick ingin menciptakan sebuah inovasi mitigasi bencana dampak gempa bumi di Yogyakarta, mengingat Provinsi DIY dan Jawa Tengah memiliki sekitar 64% daerah rawan gempa bumi. Berdasarkan keprihatinan akan pengelolaan sampah dan inovasi mitigasi dampak bencana, Sobat SeBrick mencoba menstimulasikan sebagai sebuah desain interior ruangan yang bernilai guna, mengingat Proyek perumahan baru terus kian menambah setiap tahunnya, pastinya kebutuhan interior rumah juga semakin bertambah.
SeBrick hadir sebagai solusi permasalahan terkait sampah plastik, limbah sekam padi, dan oli bekas dengan menjadikan sebagai produk batako plastik art interior berbasis interlocking. SeBrick memiliki keunggulan seperti bobot ringan, daya tahan beban tinggi, dapat meredam suara berlebih, dan tidak mudah pecah. Produk SeBrick didesain berbentuk interlocking agar tahan terhadap getaran lateral yang sering merusak bangunan saat terjadi gempa bumi. Dengan peluang pasar yang potensial, SeBrick menargetkan konsumen individu hingga penggiat sustainable lifestyle. Promosi dan pemasaran dilakukan melalui media sosial dan e-commerce serta menggaet langsung mitra secara business to business (B2B). Produk SeBrick dibandrol dengan harga Rp5.300/pcs, menjanjikan Break Even di bulan kedua dengan penjualan 754 pcs atau Rp3.992.932. Berdasarkan analisis kelayakan bisnis yang dilakukan, SeBrick mampu menghasilkan return rate yang atraktif dengan tingkat IRR yang positif sebesar 84,86% dan ROI yang prospektif di angka 58,71%. Ini mendukung kondisi dan perencanaan keuangan yang memadai bagi SeBrick. SeBrick mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkontribusi pada beberapa poin SDGs, yakni SDGs No. 9, 11, 12, 13, dan 17. Dengan demikian, SeBrick bukan hanya berbisnis untuk keuntungan, tetapi juga untuk menciptakan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Melalui rencana implementasi yang terperinci, SeBrick memiliki visi jangka panjang untuk menjadi pemimpin di sektor industri manufaktur.
Melalui inovasi tersebut, Sobat SeBrick mengajak mahasiswa Teknik Fisika untuk memiliki ketertarikan terhadap entrepreneurship. Di eramodern ini, Kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting. Dengan berwirausaha, mendorong seseorang untuk menemukan inovasi dan gagasan baru dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia, kewirausahaan merupakan proses pengembangan dan penerapan kreativitas serta invovasi dalam menyelesaikan masalah dan mampu melihat peluang untuk menciptakan suatu usaha, Kebanyakan kendala bagi seseorang terutama mahasiswa yang mencoba untuk memulai usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti takut mencoba, keterbatasan modal, inovasi, dan niat. Keempat faktor tersebut sebenarnya bisa diatasi jika seseorang memiliki pemikiran yang positif dan kreatif. Mahasiswa agen of change harus menyikapi itu dengan baik untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada.