Lomba National Education Competition diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Lomba ini diikuti oleh 1.605 peserta yang berasal dari 72 perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di 30 provinsi. Kompetisi ini meliputi Essay Competition dan Business Plan Competition, yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan di era SDGs. Mahasiswa siap menghadiri kegiatan offline apabila terpilih menjadi finalis di babak semifinal pada pelaksanaan tanggal 11-13 Mei 2024.
Tim mahasiswa DTNTF adalah tim yang terdiri dari Fajar Rasyid Ariandhika sebagai ketua, Yos Widhisastana, Haliz Majid, Christiano Neil Imantaka, dan Arnoldo Gueveron M. L. S. dari program studi Teknik Fisika dan Teknik Nuklir angkatan 2023. Esai tim tersebut berjudul “EKA-BUDI: E-PUSTAKA BUDAYA INDONESIA SEBAGAI APLIKASI PLATFORM EDUKASI KARYA NUSANTARA MENGGUNAKAN AUGMENTASI 3D DIGITAL DENGAN AI-ASSISTED PHOTOGRAPHIC RENDERING DALAM UPAYA LITERASI DAN GLOBALISASI BUDAYA INDONESIA.” Dalam perhelatan National Education Competition, esai tersebut meraih Medali Perunggu.
Keberagaman budaya Indonesia adalah aset berharga yang harus dijaga, meskipun globalisasi membawa masuk budaya asing. Tantangan untuk mempertahankan semangat nasionalisme semakin besar karena budaya asing mudah diserap melalui teknologi tanpa filtrasi yang memadai. Generasi muda perlu memiliki kesadaran untuk menjaga kearifan lokal sambil mengadopsi inovasi positif. Pendidikan dan kesadaran budaya harus ditingkatkan agar semangat nasionalisme tetap terjaga di era globalisasi.
Gagasan utama dari karya ini adalah pengenalan dan pelestarian budaya lokal Indonesia melalui platform digital yang inovatif bernama EKA-BUDI. EKA-BUDI merupakan aplikasi e-pustaka budaya Indonesia yang menggunakan teknologi augmentasi 3D digital dan AI-assisted photographic rendering untuk menghadirkan pengalaman belajar interaktif tentang warisan budaya Nusantara. Melalui arsip digital yang menampilkan berbagai karya seni rupa dan seni panggung dalam format 3D interaktif, pengguna dapat mengeksplorasi kekayaan budaya dengan cara yang menarik dan mendalam. Manfaat dari aplikasi ini mencakup peningkatan literasi budaya, pelestarian karya budaya lokal, dan penyediaan sumber pengetahuan yang komprehensif serta dapat diakses oleh berbagai kalangan. Selain itu, EKA-BUDI memudahkan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam mengarsipkan dan mempresentasikan budaya mereka dengan akurasi dan keindahan, sekaligus mendukung inovasi dalam pendidikan dan promosi budaya di era globalisasi.
“Diharapkan dengan esai ini akan meningkatkan rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap budaya-budaya Nusantara, juga sebagai bentuk memperkenalkan budaya Nusantara ke kancah internasional,” kata Yos Widhiastana, Teknik Fisika 2023.
“Jangan takut melangkah, baik dalam langkah kecil maupun besar, karena meskipun di hadapan ribuan peserta tingkat nasional dan dengan pengalaman yang minim, ini bisa menjadi batu loncatan menuju masa depan yang lebih gemilang,” kata Fajar Rasyid Ariandhika, Teknik Fisika 2023.