Lomba Esai World Veterinary Day 2024 merupakan kompetisi individu/perorangan yang diselenggarakan secara umum dimana peserta diharapkan mampu untuk berpikir kritis dalam menganalisis, menjabarkan, dan memecahkan permasalahan pada subtema yang telah diberikan, yaitu “VSB Sebagai Pilar Kompetensi dan Perilaku Profesional Dokter Hewan”. Seluruh essai yang diterima akan masuk ke dalam tahap penjurian, kemudian dipilih 3 karya terbaik sebagai pemenang juara 1, 2, dan 3. Topik yang dapat diangkat pada lomba dapat berupa apa saja yang termasuk dalam subtema esai. Lomba berlangsung dari tanggal 29 April – 26 Mei tahun 2024. Mekanisme perlombaan mulai dari pendaftaran dan pengumpulan esai sampai dengan pengumuman pemenang dari lomba esai. Lomba esai ini diikuti oleh berbagai macam Universitas. Mulai dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Telkom University, Universitas Hasanudin, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Riau, Universitas Negeri Padang, Universitas Katolik Widya Mandala, Universitas Jember, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Airlangga, Universitas Dipenogoro, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Syiah Kuala.
Judul karya tulis esai yang mendapat juara 3 adalah “Perancangan Sistem Monitoring Kesehatan dan Deteksi Penyakit Menular Hewan Ternak Berbasis IoT Melalui Algoritma Artificial Neural Network sebagai Upaya Peningkatan Kualitas VSB dalam Pencegahan Kasus Zoonosis Di Indonesia”. Karya tersebut merupakan hasil karya dari mahasiswa Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada yaitu Billie Adrian. Pengembangan karya ini dirancang oleh Billie dengan melihat kasus penyakit hewan ternak menular yang sampai menyebabkan kematian manusia serta penerapan VSB yang belum dilakukan di Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan sistem monitoring kesehatan dan deteksi penyakit menular hewan ternak dapat menjadi solusi terkait dengan penyakit menular hewan ternak sekaligus upaya peningkatan kualitas VSB di Indonesia.
Esai ini menguraikan pentingnya perancangan sistem monitoring kesehatan dan deteksi penyakit menular pada hewan ternak dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan algoritma Artificial Neural Network (ANN). Di Indonesia, kasus penyakit menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), dan antraks telah menjadi masalah serius, tidak hanya bagi hewan ternak tetapi juga bagi kesehatan manusia karena sifat zoonosisnya. Data dari Badan Nasional sPenanggulangan Bencana (BNPB) dan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) menunjukkan tingginya angka penularan penyakit ini, yang menekankan kebutuhan akan solusi yang lebih efektif dan efisien dalam mendeteksi dan mengendalikan wabah. Sistem yang diusulkan dalam esai ini akan menggunakan berbagai sensor untuk memantau variabel kesehatan hewan secara real-time, seperti suhu tubuh dan aktivitas hewan. Data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan ANN untuk mendeteksi pola yang menunjukkan infeksi penyakit dengan akurasi tinggi. Implementasi teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan Veterinary Statutory Body (VSB) dengan memungkinkan deteksi dini penyakit, mengurangi biaya pengobatan, serta meminimalkan risiko penyebaran penyakit menular. Selain itu, sistem ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hewan ternak dan melindungi kesehatan manusia dari potensi zoonosis.
Diagram Blok Sistem Monitoring Kesehatan Hewan Ternak
(Sumber: (Batla et al., 2023))
Harapan kedepannya dari Billie untuk ide dari karya yang mendapatkan juara 3 ini adalah dijadikan inspirasi kepada mahasiswa angkatan 2020, 2021, dan 2022 dan civitas DTNTF dalam mengembangan ide-ide lain yang bermanfaat bagi masyarakat. Tidak hanya itu, kepada sesama mahasiswa adalah semangat berkarya dan membanggakan nama DTNTF.
“Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam” (Ir. Soekarno)