Kompetisi Renewable Energy Innovation Festival (REVEAL) merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy (SRE) Univesitas Brawijaya disponsori oleh PT Pertamina, PT PLN, dan Bank BCA, yang bertujuan untuk mengasah pemikiran kritis dan menambah wawasan mahasiswa Indonesia serta masyarakat umum dalam bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Kompetisi ini mengangkat tema mengenai Innovation and The Role of Youth Through Renewable Energy in Achieving Sustainable Development Goals (SDGs) Towards Indonesia Emas 2045. Adapun dalam kompetisi ini, tim berasal dari berbagai macam perguruan tinggi, seperti UI, ITB, ITS, UGM, Undip, dan sebagainya.
Tim GAMAREUSE dari Universitas Gadjah Mada yang beranggotakan Jalalludin Mukhtafi (Teknik Nuklir 2021) selaku ketua tim, Aido Marco Michael Jhosi (Teknik Nuklir 2021) dan Panji Dewandaru (Teknik Fisika 2021), berhasil meraih juara 3 kategori Innovation Paper Competition (IPC) pada Kompetisi Renewable Energy Innovation Festival (REVEAL) 2024 yang diadakan oleh Society of Renewable Energy (SRE) Univesitas Brawijaya. Dalam kompetisi ini, tim GAMAREUSE mengusung sub tema Waste Management dengan judul paper “Implementasi Smart Refused Derived Fuel Plant (SRDF) Dengan Pendekatan Supervised Learning & IoT Guna Mengoptimalkan Kualitas RDF Dalam Konsep Smart Waste Management”.
Ide tersebut tercetus karena minimnya teknologi waste management yang menjadi penyebab sulitnya waste management limbah perkotaan. Ide ini berfokus pada penggunaan smart RDF-Plant (SRDF)yang terintegrasi dengan supervised learning dan teknologi piranti lunak serta IoT untuk melakukan deteksi, klasifikasi, dan penyortiran sampah secara otomatis. Ketiganya berharap bahwa dengan hadirnya SRDF dapat digunakan sebagai substitusi bahan bakar fosil, sehingga dapat berkontribusi dalam pengurangan efek gas rumah kaca.
Sang ketua tim, Jalalludin Mukhtafi melihat peluang pemanfaatan teknologi Smart Refused Derived Fuel Plant (SRDF) pada TPA Piyungan. Minimnya infrastruktur yang mendukung pengolahan sampah membuat ia yakin bahwa teknologi yang mereka usung mampu membantu mengurangi permasalahan sampah, terlebih di kota Jogja. Ia juga berujar; “Inovasi pada manajemen pengolahan sampah kami rasa sudah seharusnya gencar dilakukan. Nah, pada inovasi yang kami tawarkan ini bukan hanya berfokus pada bagaimana mengurangi limbah itu sendiri, tapi lebih dari itu, bahwa kami berharap dapat mengubah paradigma yang sebelumnya cost centris menjadi bussiness centris”.
Panji Dewandaru, menuturkan bahwa; “Rancangan teknologi yang kami ajukan di sini terdiri dari 9 tahap yang cukup mendetail, mulai dari sampah yang diumpankan ke bag opener, conveyor, rotary dryer, hingga tahap pelletizer. Tak cukup di situ, rancangan sistem yang kami ajukan juga dilengkapi dengan supervised learning dan IoT yang dapat mengoptimalkan proses pemilahan sampah”.
Anggota tim lain, yaitu Aido Marco Michael Jhosi, turut menambahkan; “Kami sangat bersyukur dapat melaju ke babak final dan berhasil mendapatkan juara 3. Sebelumnya kami tidak percaya diri karena memang lawan kami di babak final adalah tim-tim yang berasal dari kampus top di Indonesia”.