Yogyakarta, 2021 – Pendidikan di era pascapandemi menghadapi tantangan baru dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan efektif. Salah satu pendekatan yang telah banyak diterapkan adalah blended learning, metode pembelajaran yang menggabungkan pertemuan daring dan tatap muka untuk memaksimalkan efektivitas belajar. Dalam rangka mendukung adaptasi mahasiswa terhadap metode ini, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada edukasi adaptasi penghuni asrama terhadap tuntutan kesehatan dan keselamatan. Program yang berlangsung dari Mei hingga November 2021 ini dilaksanakan dengan menyasar penghuni Asrama Kinanthi 1 UGM sebagai pilot project dalam penerapan konsep blended learning yang lebih aman dan terkendali.
Gambar 1. Penyampaian materi oleh Ir. Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU.
Pendanaan yang Mendukung Keberhasilan Program
Keberhasilan sebuah program tidak lepas dari perencanaan anggaran yang matang. Program pengabdian ini didukung dengan pendanaan sebesar Rp10.000.000,- yang dialokasikan secara efisien untuk berbagai keperluan. Alokasi dana mencakup honorarium bagi narasumber dan penyusun materi, pengadaan paket internet guna mendukung edukasi daring, serta alat-alat protokol kesehatan seperti masker dan hand sanitizer untuk menjaga keamanan peserta selama kegiatan berlangsung. Selain itu, dana juga digunakan untuk konsumsi dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama pihak Asrama Kinanthi, transportasi tim pelaksana, serta biaya publikasi yang memastikan informasi dari program ini dapat tersebar luas dan memberikan manfaat lebih besar bagi mahasiswa UGM lainnya. Dengan pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel, program ini menjadi contoh nyata bagaimana pendanaan yang terbatas tetap dapat menghasilkan dampak yang signifikan bagi komunitas akademik.
Kompetensi Dosen dalam Mewujudkan Edukasi Berkualitas
Keberhasilan sebuah program edukasi sangat bergantung pada kualitas tenaga pengajarnya. Dalam hal ini, DTNTF FT UGM memiliki jajaran dosen yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki pengalaman luas dalam bidang kesehatan, keselamatan, serta teknologi pendidikan. Program ini dikoordinir oleh Ir. Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU., yang memiliki kepakaran dalam bidang teknik fisika dan pengelolaan risiko. Ia didukung oleh tim akademisi berpengalaman seperti Dr. Rachmawan Budiarto, S.T., M.T., IPU., yang dikenal atas riset-risetnya dalam inovasi teknologi pembelajaran, serta Dr. Eng. Ir, Mohammad Kholid Ridwan, S.T., M.Sc., IPU., yang memiliki spesialisasi dalam sistem keselamatan dan kesehatan kerja. Selain itu, kehadiran Prof. Ir. Nazrul Effendy, S.T., M.T., Ph.D., IPM, menambah bobot ilmiah dalam program ini, terutama dalam aspek penerapan teknologi nuklir dalam pengelolaan lingkungan asrama yang lebih aman. Keterlibatan dosen-dosen dengan latar belakang yang beragam ini menjamin bahwa materi edukasi yang diberikan tidak hanya informatif, tetapi juga aplikatif dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar 2. Sesi foto melalui platform Zoom Meeting
Kegiatan edukasi ini tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan, baik S1 maupun S2. Mereka turut serta dalam penyusunan materi dan pelaksanaan edukasi daring melalui platform Zoom Meeting. Kolaborasi ini memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah ke dalam situasi dunia nyata, memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan akademik.
Kontribusi terhadap Pencapaian SDGs
Program edukasi ini selaras dengan beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Beberapa SDGs yang secara langsung terkait dengan program ini antara lain:
- SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, yang tercermin dalam upaya memberikan edukasi kesehatan dan keselamatan kepada mahasiswa agar mereka lebih sadar akan pentingnya menjaga diri di lingkungan akademik.
- SDG 4: Pendidikan Berkualitas, yang diwujudkan melalui penyediaan lingkungan belajar yang tidak hanya aman, tetapi juga inovatif dalam mendukung efektivitas pembelajaran blended learning.
- SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, yang relevan dengan komitmen program ini dalam memastikan bahwa lingkungan asrama mahasiswa tetap menjadi tempat yang sehat, nyaman, dan layak huni pascapandemi.
Dampak dan Harapan Ke Depan
Edukasi yang diberikan dalam program ini bukan sekadar sesi pembelajaran satu arah, tetapi juga menanamkan pemahaman mendalam tentang pentingnya membangun budaya keselamatan dan kesehatan di lingkungan akademik. Para penghuni Asrama Kinanthi yang telah mengikuti edukasi ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menularkan kebiasaan baik kepada rekan-rekan mereka. Dengan cara ini, program ini tidak hanya berdampak sesaat, tetapi juga menciptakan efek berkelanjutan yang akan terus dirasakan oleh komunitas akademik UGM di masa mendatang.
Lebih jauh, kesadaran akan pentingnya kesehatan dan keselamatan yang ditanamkan melalui program ini diharapkan dapat menciptakan kebiasaan baru yang lebih baik dalam kehidupan mahasiswa, baik dalam lingkup akademik maupun keseharian mereka. Dengan adanya budaya keselamatan yang kuat, mahasiswa akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan, termasuk dalam dunia kerja yang semakin menuntut disiplin tinggi terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja.
Ke depan, DTNTF FT UGM berencana untuk memperluas jangkauan edukasi ini ke lebih banyak asrama mahasiswa, termasuk di luar lingkungan UGM. Selain itu, penerapan teknologi berbasis nuklir dan fisika dalam menciptakan sistem monitoring lingkungan asrama yang lebih canggih dan efektif juga menjadi salah satu visi jangka panjang departemen. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan akademik yang lebih adaptif, tidak hanya dalam hal kesehatan dan keselamatan, tetapi juga dalam hal pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kenyamanan dan produktivitas mahasiswa.
Dengan inovasi dan komitmen yang kuat dari para dosen, mahasiswa, serta dukungan penuh dari fakultas dan universitas, program ini menjadi langkah nyata dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Harapannya, dengan adanya inisiatif seperti ini, UGM dapat terus menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan akademik yang lebih adaptif, inovatif, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Keberlanjutan program semacam ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya dalam mengembangkan kebijakan pendidikan yang lebih holistik dan progresif.
TAGS:
SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.
