National Economic Essay Competition (NESCO) merupakan kompetisi essay yang dilaksanakan oleh HMP Kelompok Studi Manajemen (KSM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW. Kompetisi NESCO ditujukan kepada mahasiswa dan mahasiswi UKSW dan umum untuk menjadi wadah edukasi dalam pembentukkan sikap kritis, solutif, partisipatif, dan kreatifitas mahasiswa sebagai agen perubahan Bangsa Indonesia. Tema Nesco adalah “Designing Solutions for Indonesia’s Economic Problems in The Digitized Era to Generate Economic Growth.”
Diselenggarkaan secara hybrid melalui pendaftaran dan pengumpulan esai secara daring pada tanggal 22 mei – 10 Juni dengan dilanjutkan presentasi Top 6 secara luring di UKSW Salatiga pada tanggal 24 Juni 2023. Perlombaan Nesco diikuti oleh seluruh universitas di Indonesia melalui ide kreatif dan inovatif setiap mahasiswanya, Finalis Top 6 berasal dari Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Negeri Semarang, Universitas Pendidikan Ganesha, dan Universitas Gadjah Mada yang diwakili oleh Avisena Kemal El-Syifa (TF2021) yang mengangangkat judul “FARMFOLIO: BUILDING A DIGITAL ECOSYSTEM FOR FUTURE CAREER SOLUTIONS”, sebuah aplikasi yang akan memberikan solusi terkait permasalahan yang berdampak pada kesejahteraan petani melalui skema ekosistem teknologi cerdas. Melalui karyanya, Kemal berhasil meraih juara 2 dalam kompetisi tersebut.
Karya tersebut berawal dari keresahan sebagai masyarakat Indonesia dengan julukan negara agraris tetapi masih tertinggal dalam produk pertanian yang berakibat pada kesejahteraan petani. Petani akan terus dianggap sebagai pekerjaan yang kuno dan terbelakang dengan kesejahteraan yang rendah sehingga tidak ada generasi muda yang ingin berkarir sebagai petani yang akan berdampak pada ketahanan pangan dan kondisi perekonomian bangsa pada masa mendatang. Dibutuhkan suatu solusi yang mencoba mengubah stigma tersebut melalui suatu Ecosystem yang mengelaborasikan teknologi yang berkembang pada bidang pertanian dengan fokus pada monitoring proses pertanian dan produk pertanian pasca panen. Hasil Informasi sebagai pengolahan data dari monitoring akan ditampilkan sebagai portofolio otomatis sehingga akan mempermudah dalam proses penjualan hingga ke pasar internasional. Harapannya generasi muda akan tertarik berkarir menjadi seorang petani dengan bantuan teknologi untuk menghasilkan produk yang optimal dan berkualitas tinggi. Dengan menjadi petani, generasi muda akan dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga akan membantu dalam peningkatan perekonomian masyarakat.
“Mengingat bahwa karya tersebut masih terdapat kekurangan pada aspek ekonomi, Saya pribadi akan berdiskusi dan berkolaborasi dengan mahasiswa Ekonomi ataupun Bisnis. Mudah-mudahan mahasiswa DTNTF dapat termotivasi untuk lebih aktif dalam mengambil kesempatan publikasi karya tulis mereka, serta berkolaborasi dengan Bapak dan Ibu dosen DTNTF. Tidak hanya menambah portofolio dan keakraban, namun kesempatan seperti ini juga dapat memberikan kontribusi ke ilmu pengetahuan atau komunitas disiplin ilmu tertentu”, ungkap Kemal.