Salah satu mahasiswa Teknik Fisika angkatan 2015, Charlis Ongko, aktif berinovasi dalam teknologi pengikat limbah tambang. Charlis tergabung dalam sebuah grup riset bernama SuperC6 bersama dengan M. Rifqi Al-Ghifari (Kimia 2014), Bagas Ikhsan Pratomo (Kimia 2014), dan M. Ilham Romadon (Akuntansi 2015). Grup riset ini fokus melakukan penelitian tentang limbah merkuri yang biasanya digunakan pada tambang emas.
Grup riset ini berhasil meraih Juara I Bussiness Plan Competition 2017 di FMIPA UGM dan menjadi finalis di kompetisi PGN Innovation, Kalijaga Research & Innovation, dan Economic Fair UKSW.
Para Gadjah Mada Muda ini sangat peduli dengan permasalahan lingkungan, dan prihatin, khususnya mengenai pengelolaan dan pembuangan limbah merkuri yang biasanya dipakai dalam proses penambangan emas rakyat.
Mengambil sampel penelitian di kawasan tambang emas Kalirejo, Kulon Progo, SuperC6 berinovasi dengan mengaplikasikan karbon aktif dari bahan sisa industri berbasis kayu, seperti kayu jati, untuk mengikat limbah merkuri di dalam air.
“Hasilnya menunjukkan produk ini mampu menyerap merkuri hingga 0,01 mg Hg per gram karbon aktif,” terang M. Rifqi Al-Ghifari.
“Selain kayu jati kami juga mencoba membuat karbon aktif dari tandan kosong kelapa sawit dan batok tempurung kelapa, tapi dua bahan ini tidak cukup tersedia di sini” tambah Bagas Ikhsan.
Saat ini, Super C6 terus meneliti dan berinovasi dalam pengembangan produk pengikat limbah merkuri tersebut. Kerja sama dengan investor dan mitra sedang diupayakan untuk mendukung inovasi mereka
“Sekarang kami masih terus melakukan pengembangan-pengembangan produk dan rencana ke depan bisa memproduksi dalam skala massal,” tutup Ongko dan Ilham.
Sumber: