Tim NewClear yang beranggotakan Noor Fahima Wardaningrum (Teknik Nuklir 2022) sebagai ketua bersama [...]
Prestasi
Tim Boaventura yang beranggotakan Noor Fahima Wardaningrum (Teknik Nuklir 2022) sebagai ketua bersama [...]
Kompetisi Renewable Energy Innovation Festival (REVEAL) merupakan kompetisi yang diselenggarakan [...]
“Pergi ke kota kembang dengan semangat
Pulang ke Yogyakarta [...]
International Creative Innovation Idea Competition (ICIIC) 2024 adalah kompetisi untuk mendorong kreativitas [...]
Lomba Esai World Veterinary Day 2024 merupakan kompetisi individu/perorangan yang diselenggarakan [...]
Tim mahasiswa DTNTF adalah tim yang terdiri dari Fajar Rasyid Ariandhika sebagai ketua, Yos Widhisastana, Haliz Majid, Christiano Neil Imantaka, dan Arnoldo Gueveron M. L. S. dari program studi Teknik Fisika dan Teknik Nuklir angkatan 2023. Esai tim tersebut berjudul “EKA-BUDI: E-PUSTAKA BUDAYA INDONESIA SEBAGAI APLIKASI PLATFORM EDUKASI KARYA NUSANTARA MENGGUNAKAN AUGMENTASI 3D DIGITAL DENGAN AI-ASSISTED PHOTOGRAPHIC RENDERING DALAM UPAYA LITERASI DAN GLOBALISASI BUDAYA INDONESIA.” Dalam perhelatan National Education Competition, esai tersebut meraih Medali Perunggu.
Keberagaman budaya Indonesia adalah aset berharga yang harus dijaga, meskipun globalisasi membawa masuk budaya asing. Tantangan untuk mempertahankan semangat nasionalisme semakin besar karena budaya asing mudah diserap melalui teknologi tanpa filtrasi yang memadai. Generasi muda perlu memiliki kesadaran untuk menjaga kearifan lokal sambil mengadopsi inovasi positif. Pendidikan dan kesadaran budaya harus ditingkatkan agar semangat nasionalisme tetap terjaga di era globalisasi.
Gagasan utama dari karya ini adalah pengenalan dan pelestarian budaya lokal Indonesia melalui platform digital yang inovatif bernama EKA-BUDI. EKA-BUDI merupakan aplikasi e-pustaka budaya Indonesia yang menggunakan teknologi augmentasi 3D digital dan AI-assisted photographic rendering untuk menghadirkan pengalaman belajar interaktif tentang warisan budaya Nusantara. Melalui arsip digital yang menampilkan berbagai karya seni rupa dan seni panggung dalam format 3D interaktif, pengguna dapat mengeksplorasi kekayaan budaya dengan cara yang menarik dan mendalam. Manfaat dari aplikasi ini mencakup peningkatan literasi budaya, pelestarian karya budaya lokal, dan penyediaan sumber pengetahuan yang komprehensif serta dapat diakses oleh berbagai kalangan. Selain itu, EKA-BUDI memudahkan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan dalam mengarsipkan dan mempresentasikan budaya mereka dengan akurasi dan keindahan, sekaligus mendukung inovasi dalam pendidikan dan promosi budaya di era globalisasi.
“Diharapkan dengan esai ini akan meningkatkan rasa cinta masyarakat Indonesia terhadap budaya-budaya Nusantara, juga sebagai bentuk memperkenalkan budaya Nusantara ke kancah internasional,” kata Yos Widhiastana, Teknik Fisika 2023.
“Jangan takut melangkah, baik dalam langkah kecil maupun besar, karena meskipun di hadapan ribuan peserta tingkat nasional dan dengan pengalaman yang minim, ini bisa menjadi batu loncatan menuju masa depan yang lebih gemilang,” kata Fajar Rasyid Ariandhika, Teknik Fisika 2023.
Dengan tim yang sama bernama Abdi Lembur, Yohanes Mario Putra Bagus (Teknik Fisika 2022), dan teman-temann juga berhasil lolos dalam Top Five Business Plan Competition yang diadakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Universitas Indonesia tahunn 2024. Dengan tema mengusung “Building a Vibrant Enterpreneurial Landscape Collaboration, Innovation, and Market Access” dalam ajang Makarapreneur, Abdi Lembur berhasil menyisihkan 145 tim dalam babak penyisihan dan semifinal, sehingga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan Proposal Bisnis dan Presentasi Pitch Deck di Kementrian Investasi/BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)Jakarta. Final Top Five dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal yakni Bapak M. Pradana Indrputra, S.E., M.E. dan tiga dewan juri yang berkecimpung dalam dunia teknis investasi dan pengusaha. Pengalaman yang berharga karena bisa menimba ilmu dari Kementrian Investasi/BKPM dan praktisi bisnis yang telah memiliki pengalaman.
Tim Pejuang Rupiah dan Abdi Lembur mengangkat isu keburukan pengelolahan sampah, khususnya sampah plastik, limbah pertanian sekam padi, dan oli bekas kendaraan bermotor di Indonesia. Di sisi lain, Tim Pejuang Rupiah dan Abdi Lembur ingin menciptakan sebuah inovasi mitigasi bencana dampak gempa bumi di Yogyakarta, mengingat Provinsi DIY dan Jawa Tengah memiliki sekitar 64% daerah rawan gempa bumi. (Arum, et al., 2022). Berdasarkan keprihatinan akan pengelolaan sampah dan inovasi mitigasi dampak bencana, Tim Pejuang Rupiah dan Abdi Lembur mencoba menstimulasikan sebagai sebuah desain interior ruangan yang bernilai guna, mengingat Proyek perumahan baru terus kian menambah setiap tahunnya, pastinya kebutuhan interior rumah juga semakin bertambah (Rahman, 2022)
SeBrick hadir sebagai solusi permasalahan terkait sampah plastik, limbah sekam padi, dan oli bekas dengan menjadikan sebagai produk batako plastik art interior berbasis interlocking. SeBrick memiliki keunggulan seperti bobot ringan, daya tahan beban tinggi, dapat meredam suara berlebih, dan tidak mudah pecah. Produk SeBrick didesain berbentuk interlocking agar tahan terhadap getaran lateral yang sering merusak bangunan saat terjadi gempa bumi. Dengan peluang pasar yang potensial, SeBrick menargetkan konsumen individu hingga penggiat sustainable lifestyle. Produk SeBrick dibandrol dengan harga Rp5.300/pcs, menjanjikan Break Even di bulan kedua dengan penjualan 754 pcs atau Rp3.992.932. Berdasarkan analisis kelayakan bisnis yang dilakukan, SeBrick mampu menghasilkan return rate yang atraktif dengan tingkat IRR yang positif sebesar 84,86% dan ROI yang prospektif di angka 58,71%. Ini mendukung kondisi dan perencanaan keuangan yang memadai bagi SeBrick. SeBrick mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkontribusi pada beberapa poin SDGs, yakni SDGs No. 9, 11, 12, 13, dan 17. Dengan demikian, SeBrick bukan hanya berbisnis untuk keuntungan, tetapi juga untuk menciptakan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Melalui rencana implementasi yang terperinci, SeBrick memiliki visi jangka panjang untuk menjadi pemimpin di sektor industri manufaktur.
Melalui inovasi tersebut, Tim Pejuang Rupiah dan Abdi Lembur mengajak mahasiswa Teknik Fisika untuk memiliki ketertarikan terhadap entrepreneurship. Entrepreneurship penting bagi mahasiswa karena mengajarkan berbagai keterampilan yang luas seperti manajemen waktu, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan kemampuan berkomunikasi, yang semuanya sangat berguna dalam berbagai bidang karier. Selain itu, entrepreneurship mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif dan inovatif, membantu mereka mengidentifikasi peluang dan mengembangkan serta mengimplementasikan ide-ide baru.
Selain itu, entrepreneurship membuka peluang jaringan yang luas, memungkinkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan profesional, mentor, dan investor, yang dapat membuka pintu untuk kolaborasi dan peluang karier di masa depan. Mahasiswa yang terlibat dalam entrepreneurship juga sering kali memiliki tujuan untuk memecahkan masalah sosial atau lingkungan, sehingga mereka dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Keterlibatan dalam entrepreneurship juga membantu mahasiswa menjadi lebih adaptif dan tangguh dalam menghadapi perubahan dan tantangan dunia bisnis yang terus berubah. Dengan demikian, entrepreneurship tidak hanya membantu mahasiswa dalam pengembangan pribadi dan profesional, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia kerja dengan lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan.
Tim KLASSE yang terdiri dari Farid Johor Abdullah Ritonga (Teknik Fisika 2021) sebagai ketua tim dan Netha Tetrisyani (Teknik Kimia 2021), berhasil menjadi juara 3 kompetisi esai pada Festival Hari Bumi BEM PKN STAN 2024, dengan karya mereka yang berjudul “Inisiasi Transisi Energi: Strategi Hilirisasi Energi Terbarukan melalui Produksi Green Hydrogen Berbasis Solar PV Rent dan Renewable Energy Certificate (REC)”.
Karya ini mengangkat gagasan utama mengenai strategi hilirisasi energi terbarukan melalui produksi green hydrogen dengan memanfaatkan teknologi Solar PV Rent dan Renewable Energy Certificate (REC). Gagasan ini berfokus pada pemanfaatan energi surya yang melimpah di Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dari sektor industri. Dengan menggunakan skenario rental Solar PV, industri dapat mengadopsi teknologi ini tanpa perlu mengeluarkan investasi awal yang besar, sementara REC digunakan untuk mengkompensasi kebutuhan energi terbarukan yang tidak terpenuhi oleh Solar PV. Manfaat dari implementasi ini, yaitu meliputi penurunan emisi gas rumah kaca, peningkatan bauran energi terbarukan, dan dukungan terhadap target net-zero emissions di Indonesia.
Tim KLASSE mengungkapkan harapannya bahwa karya ini dapat diimplementasikan secara nyata dan memberikan kontribusi positif terhadap upaya mitigasi perubahan iklim. Dengan pencapaian ini, tim KLASSE tidak hanya mendapatkan penghargaan, tetapi juga menunjukkan bahwa ide-ide kreatif dan solutif dari kalangan mahasiswa dapat menjadi alternatif solusi terkait tantangan sektor energi dan lingkungan di Indonesia.
Kegiatan ini diawali dengan karya yang kemudian diambil 5 besar. Setiap 5 finalis kemudian dipertandingkan untuk merebutkan 3 juara, dan 2 harapan. Babak final dilakukan secara daring. Perlombaan ini diikuti oleh lebih dari 40 tim yang tersebar dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia. Tim kolaborasi mahasiswa Teknik Fisika dan Teknik Nuklir yang beranggotakan Maya Rianda Mardani (Teknik Fisika 2023) sebagai ketua bersama Maulana Istar (Teknik Nuklir 2021) berhasil menjadi juara 3. Hal ini menjadi kebanggaan bagi Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika.
“Saya dan kak Maulana awalnya mencari lomba dan akhirnya menemukan informasi mengenai kompetisi LBSK XX 2024 ini dari laman media sosial. Kami kemudian berdiskusi untuk menentukan ide yang sesuai dengan tema dan sedang hangat. Lalu, tercetuslah inovasi baru yang kami bawakan dalam lomba ini. Alhamdulillah, dari proses yang dilewati bersama, kami berhasil meraih juara 3”, ujar Maya.
Tim ini menggagas ide material carbon capture and storage (CCS) dari limbah ampas tebu dengan metode dry scrabber terintegrasi dengan sistem IoT. Masalah yang dibawakan menjadi sangat penting dan masih hangat untuk diperbincangkan. Melihat banyaknya industri yang masih membuang gas buang yang umumnya didominasi oleh karbon dioksida, tim ini menawarkan solusi dengan merancang teknologi CCS berbasis Silika Gel sebagai material carbon capture yang berasal dari limbah ampas tebu yang kaya akan silika. Silika pada ampas tebu tersebut disintesis menjadi silika gel, kemudian dimodifikasi dan digunakan sebagai media CCS.
“Alhamdulillah, walaupun harus banyak membaca literatur dan diskusi rutin bahkan sampai begadang ditambah waktu itu sedang puasa Ramadhan, namun ketika meraih juara ini semua rasanya terbayarkan, Meski bukan juara 1, namun juara 3 menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami”, ujar Maulana.
Harapannya, ide yang dicetuskan akan bermanfaat khususnya dalam dunia industri yang menghasilkan emisi gas karbon. Selain itu, ide ini menjadi solusi terhadap kondisi lingkungan yang kian memburuk. Inovasi ini juga dapat mendukung program pemerintah terkait SDGs poin 13 dan net zero emission 2060. “Harapannya ide ini dapat dilihat dan didukung oleh berbagai pihak, khususnya pihak kampus sehingga dapat dilakukan penelitian yang hasilnya lebih akurat dan efektif. Semoga hasil yang kami raih dapat menginspitasi mahasiswa lain untuk turut berprestasi dan membanggakan almamater”, tambah Maulana.