Indonesia merupakan sebuah negara dengan beragam potensi energi terbarukan. Untuk mendorong pengembangan energi terbarukan terutama di wilayah Indonesia bagian Timur, pemerintah Australia melalui program Australia Awards Short Course on Renewable Energy Technologies and Policy 2018 merekrut 28 penggerak energi terbarukan di Indonesia untuk mempelajari lebih mendalam mengenai teknologi dan kebijakan terkait energi terbarukan. Program yang didanai penuh oleh pemerintah Australia tersebut mengumpulkan 28 peserta terpilih dari lebih 2000 pendaftar untuk mengikuti 3 tahap workshop dan sebuah award project. Peserta yang terpilih berasal dari berbagai latar belakang dan wilayah kerja, para praktisi energi dan pembuat keputusan dari BUMN, instansi pemerintah, perusahaan swasta, pemerintah pusat, NGO, dan institusi pendidikan dan mereka telah mengikuti Pre-Award Workshop pada tanggal 7-9 Mei 2018 di Makassar. Pre-Award Workshop ini dilakukan sebagai persiapan bagi peserta sebelum keberangkatan short course di Australia selama 2 minggu di Griffith University, Brisbane dan Canberra pada bulan Agustus 2018 mendatang.
Di antara peserta dan pembicara, terdapat salah satu alumni mahasiswa dan dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF). Dita Anggraini (DTNTF 2013) menjadi salah satu wakil provinsi Bali dan Ahmad Agus Setiawan, ST., M.Sc., Ph.D (Dosen DTNTF dan Alumni Australia Awards) menjadi co-course designer bersama 2 ahli dari Griffith University dalam Pre-Course Awards di Makassar. Ahmad Agus juga merupakan research collaborator dalam consortium Australia – Indonesia Center (AIC) bidang Renewable Energy. Dalam kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut, seluruh peserta mendapatkan pencerahan mengenai teknologi dan kebijakan terkait dengan energi terbarukan di Australia dan Indonesia bersama Konsul Jenderal Australia di Makassar, Richard Mathews. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi secara masif dengan praktisi energi lain dari berbagai daerah dan berbagai wilayah kerja, mempresentasikan Award Project yang akan dilakukan setelah menyelesaikan program ini dan mengimplementasikan ilmu yang didapatkan dari rangkaian short course. Pada hari kedua workshop, peserta dan seluruh tim Australia Awards mengunjungi rumah dinas Bupati Jeneponto, Sulawesi Selatan. Kabupaten Jeneponto sendiri tengah menjadi kabupaten percontohan energi terbarukan di Sulawesi dan tengah melakukan upaya-upaya penyusunan kebijakan yang mendorong investasi di bidang energi terbarukan. Setelah melakukan kunjungan di rumah dinas Bupati Jeneponto dan disambut dengan ramah oleh seluruh staff pemda yang bertugas, rombongan melanjutkan kunjungan ke Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo yang berada di wilayah Kabupaten Jeneponto. Saat ini pembangunan PLTB Tolo sedang dalam tahap akhir konstruksi dan diperkirakan PLTB yang berkapasitas 72 MW tersebut dapat beroperasi pada bulan Agustus 2018.
Kunjungan lapangan ke PLTB Tolo tentunya lebih membuka wawasan para peserta terhadap implementasi kebijakan dan teknologi energi terbarukan di Indonesia dalam program percepatan pembangunan ketenagalistrikan. Di hari terakhir Pre-Course Workshop, seluruh peserta digembleng untuk mematangkan rencana Award Project di daerah masing-masing. Diharapkan, melalui program ini, akah lahir projek-projek baik dalam skala kecil maupun besar yang dikembangkan oleh para alumni work shop dan dapat memperkuat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
“Meskipun baru melalui Pre-Course Workshop selama 3 hari di Makassar, saya merasakan semangat yang sangat tinggi dari seluruh peserta dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Saya belajar banyak hal baru dan bertemu para praktisi energi yang sangat menginspirasi”, ungkap Dita seusai menjalani Pre-Course Workshop di Makassar.
Program ini adalah salah satu bentuk kerja sama antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan energi terbarukan di Indonesia terutama di wilayah Indonesia bagian timur. Partisipasi dari 2 anggota keluarga DTNTF UGM ini juga menunjukkan bahwa DTNTF UGM siap untuk melahirkan ahli dan generasi penerus energi terbarukan di Indonesia. Pada akhirnya, integrasi berbagai pihak dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembangunan dan optimalisasi sumber daya energi terbarukan di Indonesia.