Pada hari Minggu (15/9/2019), Keluarga Mahasiswa Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (KMTNTF) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Seminar Nasional sekaligus puncak acara EPSILON 2019 di Crystal Lotus Hotel Yogyakarta. Dengan mengangkat tema “Pengembangan Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia dalam Mencapai Komitmen Indonesia Atas Target Bauran Energi Baru Terbarukan 23% di Tahun 2025”, seminar nasional ini menghadirkan narasumber yang mumpuni dan handal dalam bidangnya. Moderator acara tersebut adalah Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D., Panelis Bidang Energi pada Debat Kedua Calon Presiden RI 2019 sekaligus Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada. Sedangkan, ketiga pembicara ialah Thomas Capral Henriksen (Head of Energy Cooperation, The Embassy of Denmark in Indonesia), Harris, S.T., M.T. (Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia) dan Dr. Suparman (Kepala Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir (PKSEN) BATAN).
Di seminar nasional tersebut Thomas Capral Henriksen menyampaikan tentang perkembangan penggunaan energi terbarukan di Denmark yang saat ini memegang porsi cukup besar lebih dari 40% total suplai energi. Gerakan dan kesadaran nasional ini dimulai sejak 40 tahun lalu di mana hal tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya penggunaan batu bara dan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utamanya kala itu. Selain kebijakan nasional pengembangan energi terbarukan dan realisasinya, Thomas juga membahas tentang pengelolaan wind power energy di Denmark dan kerjasama dalam pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia. Selanjutnya Harris, S.T., M.T. memaparkan bahwa pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia sangat dibutuhkan. Selain itu juga menjelaskan tentang sumber energi baru dan terbarukan yang dimiliki oleh Indonesia serta dukungan pemerintah terhadap perkembangannya dalam rangka menggapai target 23% di tahun 2025. Sedangkan Dr. Suparman mengangkat materi berupa Potensi Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir sekaligus tantangannya. Dalam paparannya, beliau menjelaskan perjalanan energi nuklir di Indonesia yang dimulai sejak tahun 1970-an juga faktor pendukung maupun penghambat perkembangan energi nuklir.
Seminar nasional ini juga menandai berakhirnya rangkaian kegiatan EPSILON 2019 berupa Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) untuk pelajar Indonesia baik tingkat universitas maupun SMA/Sederajat dan perlombaan olimpiade “Olympiad of Mathematics and Physics EPSILON (OMICRON)” yang diikuti oleh SMA/Sederajat. Perlombaan tersebut menghasilkan juara sebagai berikut.
LKTI tingkat perguruan tinggi:
- Wargatiga (Institut Teknologi Bandung)
- Man Jadda Wa Jada (Universitas Sriwijaya)
- Tres Pueros (Institut Teknologi bandung)
LKTI tingkat SMA sederajat:
- Biling (SMA Al Hikmah Surabaya)
- Kumara Smanela (SMA Negeri 5 Denpasar)
- MA Negeri 3 Banyuwangi (MA Negeri 3 Banyuwangi)
OMICRON:
- MA Negeri 2 Kota Malang
- SMA Kolase De Britto Yogyakarta
- SMA Negeri 9 Yogyakarta
(Humas EPSILON 2019)