Pada hari Kamis 20 Februari 2020 pukul 13.00 WIB, Tim Dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) UGM menyelenggarakan konferensi pers sebagai bentuk tanggapan ilmiah akademik UGM dalam menyikapi pemberitaan media massa terhadap temuan paparan radiasi tinggi di Perumahan BATAN Indah oleh BAPETEN. Bertempat di Gedung Pusat UGM, konferensi pers yang dihadiri oleh wartawan dari berbagai media massa tersebut menghadirkan Ketua Program Studi S1 Teknik Nuklir, Sekretaris Program Studi S1 Teknik Nuklir, Kepala Laboratorium Teknik Energi Nuklir, serta beberapa dosen teknik nuklir lainnya sebagai narasumber.
Setelah drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, membuka acara konferensi pers, Dr. Andang Widi Harto yang merupakan Ketua Program Studi S1 Teknik Nuklir UGM membacakan teks siaran pers yang dapat dilihat di tautan berikut. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab hingga pukul 14.30 WIB. Di sesi tanya jawab tersebut Tim Dosen DTNTF UGM berkesempatan menjelaskan mengenai perbedaan antara batas dosis administratif dengan batas dosis keselamatan biologis, serta penerapan sistem keselamatan dan sistem keamanan sebagai upaya melindungi masyarakat umum dari dampak radiasi dalam pemanfaatan teknologi nuklir di kehidupan sehari-hari.
UGM berpesan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu panik terkena dampak kesehatan dari paparan radiasi yang sudah didekontaminasi oleh BATAN dan BAPETEN tersebut. Selain itu, UGM mendorong peningkatan efektivitas sistem keselamatan dan sistem keamanan dalam pemanfaaatan teknologi nuklir untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.