Di masa pandemi seperti saat ini, Universitas Padjajaran bersama dengan BEM Kema Universitas Padjajaran mengadakan Lomba Suara Unpad dalam Cipta dan Cerita (Surat Cinta) dalam rangka menumbuhkan kepedulian antar sesama dan situasi dunia di tengah pandemi COVID-19. Lomba ini merupakan lomba berskala nasional dengan jumlah peserta sebanyak 1.205 peserta yang terbagi dalam 6 cabang lomba, yaitu Esai, Poster, Cover Lagu, Podcast, Video Gagasan Kreatif, dan Stand Up Comedy. Lomba ini, khususnya untuk cabang lomba esai, diadakan secara daring dan terdiri dari dua tahap, yaitu penilaian esai tertulis pada tanggal 28 Mei hingga 8 Juli 2020 dan presentasi esai untuk ke-12 finalis pada 23 Juli 2020.
Perlombaan ini sendiri, khususnya untuk cabang Lomba Esai bertemakan “Gagasan Kreatif untuk Solusi Menghadapi Covid-19”. Laurentius Kevin Hendinata (mahasiswa prodi Teknik Fisika Angkatan 19 UGM) meraih juara 3 dalam lomba esai tersebut. Gagasan teknologi yang ditawarkan berjudul “Perangkat CT Scan dan X-Ray Portabel dengan Kecerdasan Buatan (AI) untuk melakukan Deteksi Dini Pasien Covid-19“. Ide tersebut mengenai cara untuk mempercepat deteksi pasien Covid-19 agar lebih efektif dalam pemeriksaannya melalui penggunaan citra thorax pasien yang dikaitkan dengan gejala pneumonia pada pasien Covid-19 dan dilakukan dengan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk menentukan seseorang positif maupun negatif Covid-19. Menurut Kevin (sapaan akrabnya), ide tersebut terinspirasi oleh sistem metal detector pada bandara ataupun pintu masuk pusat perbelanjaan dengan mengganti sistem gelombang yang ada pada sistem metal detector dengan gelombang sinar X. Kevin berharap bahwa teknologi yang digagasnya dapat menjadi salah satu protokol untuk seseorang dapat masuk ke suatu tempat.
Desain teknologi “Perangkat CT Scan dan X-Ray Portabel dengan Kecerdasan Buatan (AI)” yang digagas oleh Laurentius Kevin Hendinata
Kevin juga menitip pesan untuk mahasiswa lainnya di DTNTF, “Untuk teman-teman di DTNTF, karya esai saya masih merupakan tahap awal sehingga masih bisa terus dikembangkan agar dapat diimplementasikan. Semoga kita saya juga bisa belajar dari pengalaman ini, bukan hanya dalam aspek keilmiahan karya, tetapi juga dalam memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada, terlebih di masa pandemik, liburan, dan belajar dari rumah seperti ini.”
Penulis:
Dr. Nur Abdillah Siddiq