Pada pertengahan tahun 2020, Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HIMNI), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Universitas Gadjah Mada, bekerja sama dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) dan Komunitas Muda Nuklir Nasional (KOMMUN) menyelenggarakan ‘The 10th International Conference on High Temperature Reactor Technology HTR 2021 – Youth Competition’. Kompetisi ini bertujuan untuk melibatkan generasi muda dalam memperkenalkan nuklir secara inovatif melalui platform multimedia. Mengangkat tema “Showcase Reactor Technology” melalui “new generation” dengan pendekatan dan metode inovatif dalam memperluas jangkauan dan audiensi. Kompetisi ini diikuti oleh para generasi muda dengan rentang usia 18-30 tahun dari negara-negara anggota IAEA. Kompetisi ini memiliki tiga tahap yaitu pengumpulan abstrak pada tanggal 31 Agustus 2020, pengumpulan project dalam bentuk PechaKucha pada tanggal 15 September 2020, dan presentasi pada tanggal 5 Juni 2021. Tiga tim terbaik diumumkan pada tanggal 31 Oktober 2021, dan diminta untuk mempresentasikan inovasinya melalui aplikasi Zoom. Tim Reactor Master dari Teknik Nuklir (TN) Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Deren Louis (ketua tim, TN18), Theo Aden Kusuma (TN18), dan Aulia Dina Wulandani (TN18) mengikuti kompetisi tersebut dan berhasil mendapatkan juara 1.
Presentasi Tim Reactor Master
Pada kompetisi ini, Tim Reactor Master berhasil menjadi juara pertama dengan karya berupa mobile-game bernama Reactor Master, “Implementation of Educational Games in Combating Society’s Bad Stigma Against Nuclear Technology”. Pembuatan game ini dilatarbelakangi oleh tantangan dalam perkembangan teknologi nuklir khususnya di Indonesia yaitu stigma negatif dari masyarakat mengenai nuklir. Oleh karena itu, Tim Reactor Master menciptakan sebuah inovasi berupa game edukasi digital yang dapat dimainkan dengan gadget. Fitur yang terdapat pada game ini di antaranya infographic ticker bar yang berisi informasi mengenai High Temperature Reactor (HTR), fitur quiz yang menantang pengguna untuk dapat menjawab pertanyaan pilihan ganda seputar HTR, fitur menyusun reaktor berupa mini game untuk memberi tahu pengguna mengenai struktur reaktor, dan informasi umum mengenai Very High Temperature Reactor (VHTR) dan produk yang dapat dihasilkan seperti radiofarmaka, iradiator, produksi hidrogen, dan desalinasi air. Game ini memiliki kelebihan berupa fitur edukasi yang dikombinasikan dengan time killer game system serta cara bermain yang mudah karena pengguna hanya cukup melakukan ‘tap’ pada gambar reaktor dan koin sehingga poin dapat bertambah dan dapat digunakan untuk membeli produk pendukung. Game ini menargetkan pelajar sebagai penggunanya karena generasi muda memiliki pengaruh besar di masa depan sehingga diharapkan dapat menjadi agent of change yang dapat mengubah stigma negatif nuklir di masyarakat menjadi penerimaan terhadap teknologi nuklir.
Dengan memainkan game ini, harapannya masyarakat dapat mengenal lebih jauh mengenai pemanfaatan teknologi nuklir khususnya teknologi reaktor generasi baru, High Temperature Reactor (HTR) serta dapat membantu optimalisasi perkembangan nuklir di Indonesia dengan mengubah stigma negatif masyarakat menjadi penerimaan terhadap teknologi nuklir. Deren dan timnya juga berpesan untuk mahasiswa DTNTF UGM, “Beranilah keluar dari zona nyaman, untuk terus belajar tanpa melihat batasan disiplin ilmu. Kolaborasi menurut kami yang menjadi magic bullet dalam setiap pekerjaan. Selain itu, saat bekerja, berdoa juga sama pentingnya.”