The 3rd Engineering Physics International Conference (EPIC) yang diselenggarakan oleh Badan Kerja Sama Teknik Fisika (BKSTF) Indonesia menyediakan panggung akademik bagi peneliti untuk mempersembahkan penemuan riset mereka, serta menerangkan tentang teknologi mutakir dan perkembangan dalam ilmu rekayasa dan ilmu alam. Tema EPIC 2021 adalah “The Roles of Engineering Physics for Sustainable Development Goals”, dengan subtopik yang mencakup materials science, instrumentation, optics and photonics, acoustics and vibration, dan building physics.
Diselenggarakan secara daring pada 24 – 25 Agustus 2021, EPIC 2021 dilaksanakan bersama ASTECHNOVA sehingga membentuk International Joint Conference yang dihadiri oleh 510 partisipan dari 12 negara. Dua belas negara yang menghadiri adalah Bangladesh, Jerman, Taiwan, Singapura, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Canada, USA, dan Indonesia. Makalah sebanyak 47 dipresentasikan pada parallel session ASTECHNOVA, dan 78 makalah dipersembahkan pada parallel session EPIC.
Sebuah makalah dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) UGM yang berjudul Development of MPC Function Block for FCC Model IV Based on IEC 61499 mendapatkan penghargaan EPIC three best-papers. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Muhammad Hafiezd Sidqy Nurdy S.T. (Teknik Fisika ’16) sebagai first author, serta Dr.-Ing. Awang Noor Indra Wardhana S.T., M.T., M.Sc. (DTNTF) dan Ester Wijayanti S.T., M.T. (DTNTF) sebagai co-author.
Karya tersebut menghasilkan blok fungsi/aplikasi pengendali beralgoritma single-variable Dynamic Matrix Control (DMC) yang dapat mengendalikan 3 pasang variabel kendali dan variabel manipulasi pada simulator unit Fluid Catalytic Cracking Model IV. Blok fungsi/aplikasi DMC yang dikembangkan dengan 4DIAC (sebuah perangkat lunak yang sesuai dengan standar IEC 61499), melalui kemampuannya yang dapat digunakan kembali dan didistribusikan ke berbagai perangkat terhubung yang independen terhadap vendor, diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya pengoperasian algoritma kompleks seperti MPC pada perangkat embedded seperti PLC yang umumnya lebih lemah (kemampuan komputasinya) dan murah dibandingkan Industrial PC dan DCS.
Mengingat bahwa karya tersebut merupakan perpanjangan dari Skripsi/Tugas Akhir, mudah-mudahan mahasiswa DTNTF dapat termotivasi untuk lebih aktif dalam mengambil kesempatan publikasi karya tulis mereka, serta berkolaborasi dengan Bapak dan Ibu dosen DTNTF. Tidak hanya menambah portofolio dan keakraban, namun kesempatan seperti ini juga dapat memberikan kontribusi ke ilmu pengetahuan atau komunitas disiplin ilmu tertentu.