Himpunan Mahasiswa Eksplorasi Produksi (HIMA EP) Akamigas menyelenggarakan acara tahunan pada Juni 2021 berupa lomba berskala Internasional di bidang perminyakan yakni Derrick 2021. Terdapat beberapa jenis lomba yang diselenggarakan, meliputi paper and poster competition. Tema yang diangkat dalam paper and poster competition adalah “New Technologies in Unconventional Oil and Gas Resources for Future Resilience”. Lomba ini meliputi tiga tahap yakni pengumpulan abstract pada 20 Agustus 2021, pengumpulan full paper bagi delapan finalis terpilih pada 21 September 2021, dan presentasi pada 24 September 2021. Juara 1 berhasil didapatkan oleh Tim Challenger dari Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Sasa Aulia (Ketua Tim-Teknik Fisika 20), Enyca Aidina (Teknik Geologi 20), dan Felix Arion (Teknik Sipil 20).
Pada perlombaan ini, paper yang diusulkan oleh Sasa dan tim berjudul “Green NanoFluid-NitroFrac and Electro-Osmo Treatment (GENNEO): An Environmentally-Safe Unconventional Resources Technology with Adaptive Strategy to Maximize The National Oil Production in The Energy Transition Era”. Hal yang melatarbelakangi pembuatan paper ini adalah konsumsi minyak Indonesia yang tinggi yakni 1,06 juta BOPD pada tahun 2020, sedangkan produksinya hanya berada di 705 ribu BOPD. Perbedaan konsumsi dan produksi ini terus meningkat, konsumsi minyak Indonesia diyakini SKK Migas akan naik sebesar 29% di tahun 2030 menjadi 77,5 MTOE.
Di sisi lain, produksi unconventional hydrocarbon masih menghasilkan banyak limbah air dari well drilling and completion stage dan well production stage. Padahal, kelangkaan air di Indonesia juga masih menjadi permasalahan yang besar. Hampir 10% penduduk Indonesia diprediksi akan mengalami krisis air bersih pada 2045. Maka dari itu, Sasa dan tim menawarkan ide bernama Green NanoFluid-NitroFrac and Electro-Osmo Treatment (GENNEO) untuk menyelesaikan permasalahan terkait produksi minyak dan kelangkaan air di Indonesia.
Gagasan yang diusulkan adalah nanosilica-alumina drilling fluid sebagai opsi drilling fluid yang lebih ramah lingkungan dan dapat menghindari clay swelling di shale formation. Selain itu, Sasa dan tim juga mengusulkan fracturing alternatif yakni LN2 + ULWP fracturing yang dapat membuat fracture dengan konduktivitas tinggi dan menahannya lebih merata. Hasilnya, terbukti bahwa LN2 fracturing dapat meningkatkan produksi minyak sebesar 289,8% dan ULWP meningkatkan produksi kumulatif sampai 63% di sumur minyak horizontal. Selain itu, GENNEO dapat menghasilkan air bersih yang diolah melalui pemanfaatan air limbah setelah proses ekploitasi di lapangan. Oleh karena itu, diharapkan GENNEO dapat membantu memecahkan permasalahan pemerintah terkait pengembangan teknologi minyak dan gas pada sumber yang nonkonvensional namun tetap memperhatikan aspek transisi energi.
Dengan pengajuan karya ini, diharapkan menjadi pertimbangan bagi pemerintah serta industri minyak dan gas untuk mengembangkan green technology. Selain itu, inovasi ini tentunya dapat membantu mewujudkan SDGs tahun 2030 yaitu pada poin 6 (Clean Water and Sanitation), poin 7 (Clean energy), poin 9 (Industry and Innovation), dan poin 12 (Responsible Consumption and Production) yang merupakan target sasaran yang diharapkan melalui pengajuan inovasi ini, dapat memberikan manfaat keberlanjutan kehidupan serta ekonomi di Indonesia.