Industrial Workshop UGM atau IWUGM merupakan sebuah acara tahunan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gadjah Mada atau disingkat HMTI UGM, dengan cabang perlombaan White Paper Competition (WPC) yang baru dimulai sejak 2019. Lomba WPC ini diadakan pada tanggal 19 April — 12 September 2021 dengan menggunakan format acara secara daring. Tema White Paper Competition IWUGM 2021, “Designing Adaptive Innovation with Digital Transformation” dengan salah satu sub-temanya adalah “Digital Transformation for Small and Middle Businesses (SMBs) to Survive in the Competitive Market”.
Lomba yang diadakan pada tahun 2021 ini diikuti oleh 12 universitas yang berbeda baik nasional maupun internasional, hingga di tahap final bersaing 10 tim terbaik. Lomba ini diikuti dengan 1 tim maksimal 3 orang. Untuk tim Malatax, tim beranggotakan Finandi Amartyadeva (TF’20) dan Fidei FD. Harahap (TF’20) mendapat juara 1st Runner Up atau Juara 2. Tim Malatax mengangkat solusi yang realistis mengenai transformasi digital pada pedagang UMKM demi terwujudnya pemerataan Industri 4.0 di Indonesia. Judul yang diangkat dan dikompetisikan adalah Matic: Self-order Dining Food Service as A Post-pandemic Solution for Small and Middle Businesses (SMBs).
Gagasan ini dilatar belakangi pandemi COVID-19 telah membawa urgensi baru untuk memenuhi tujuan transformasi digital dan memaksa banyak organisasi untuk mempercepat pekerjaan transformasi. Menurut Panduan Pengeluaran Transformasi Digital Seluruh Dunia International Data Corporation (IDC) 2020, pengeluaran untuk transformasi digital (DX) dari praktik bisnis, produk, dan organisasi terus berlanjut. IDC menyatakan bahwa pengeluaran global untuk teknologi dan layanan DX tumbuh 10,4 persen pada tahun 2020 menjadi $1,3 triliun. Pada acara seri MIT Sloan CIO Symposium baru-baru ini, para pemimpin TI sepakat bahwa perilaku konsumen telah berubah dengan cepat dalam banyak hal sejak awal pandemi.
Matic menciptakan layanan yang dirancang untuk memfasilitasi pengalaman bersantap di tengah new-norm dengan menyediakan layanan point-of-sale digital yang lengkap. Matic memungkinkan pedagang terutama UMKM untuk membuat menu digital mereka dan menyimpannya sebagai kode QR yang memungkinkan pelanggan untuk memesan dan membayar pesanan mereka menggunakan e-wallet populer langsung melalui gadget mereka. Dengan jutaan pengguna internet aktif di Indonesia dan terus berkembang, layanan makan mandiri tidak diragukan lagi merupakan solusi inovatif yang memiliki potensi besar dalam situasi pascapandemi.
Kompetisi White Paper terdapat 3 tahap, yaitu pengumpulan Abstract, Full-White Paper, dan acara Final. Pada tahap pengumpulan abstract, aspek penilaian yang terpenting yaitu format penulisan, relevansi ide dengan tema dan solusi yang ditawarkan. Lalu, pada tahap full-white paper, aspek penilaian hampir sama dengan abstract, tetapi ditambah aspek desain dari white paper itu sendiri. Selanjutnya di tahap final, terdapat 2 ronde. Ronde pertama, 10 tim terbaik akan diwajibkan membuat file presentasi dan video presentasi berbahasa inggris yang akan diunggah di YouTube IWUGM. Ronde kedua, finalis diberikan case study oleh Telkomsel IoT dengan tema, ”Indonesia Internet of Things (IoT)” di mana dalam rentang 5 hari, finalis dituntut untuk menyelesaikan berbagai permasalahan seputar 5G, Manufacturing, dan Value Chain Industry di Indonesia. Lalu tahap akhir dari final ialah presentasi di depan 3 Juri, Andramica Priastyo (Bukalapak), Wangi Pandan Sari (Dosen Teknik Industri UGM), dan Fadli Hamsani (Telkomsel IoT).
Fidei FD. Harahap berpesan untuk mahasiswa DTNTF, “Semoga seluruh mahasiswa DTNF semakin semangat dalam berprestasi dan memberikan manfaat langsung di tengah masyarakat.”