Pada tanggal 20-24 Juni 2022, International Atomic Energy Agency (IAEA) menyelenggarakan International Conference on Safety and Security of Radioactive Sources: Accomplisments and Future Endeavours. Konferensi tersebut diselenggarakan bertempat di kantor pusat IAEA di Wina, Austria dan dihadiri secara luring dan daring oleh lebih dari 600 partisipan dan observer dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Konferensi ini bertujuan untuk saling bertukar pengalaman dan antisipasi terhadap perkembangan di masa depan yang terkait dengan keselamatan dan keamanan sumber radioaktif. Ada 28 topik yang dibahas di dalam konferensi tersebut.
Pada kesempatan tersebut, 5 mahasiswa Teknik Nuklir angkatan 2017 berkesempatan mendapatkan travel grant untuk mengikuti konferensi secara langsung dan mempresentasikan papernya dalam bentuk poster, yaitu:
- Laksmi Citra Wahyuni, dengan judul Accident Analysis of the Process of Transferring60Co Radioactive Waste of Teletherapy Machine into the Transport Container with Fault Tree Analysis (FTA) Method.
- Juandi Antonius, dengan judul Safety Analysis on Land Transportation of60Co Radioactive Waste Using Fault Tree Analysis (FTA).
- Wahyu Amalia Nurbaiti, dengan judul Safety Analysis on the Process of60Co Teletherapy Sources Displacement from the Transport Container to the Storage Container using Fault Tree Analysis Method.
- Rinaldi Hadisaputra, dengan judul Analysis of The Utilization of Depleted Uranium as Shielding Material for the Storage Container of Disused Teletherapy Sources.
- Harkamaya Nursetya Putra, dengan judul Security Analysis of Disused Teletherapy60Co Sources Transport Container Using Attack Tree Analysis.
Kelimanya tergabung dalam tim penelitian DTNTF. Tim tersebut bekerjasama dengan PRTLR ORTN-BRIN untuk mengembangkan kontainer pengangkut sumber bekas Teletherapy 60Co rumah sakit. Kehadiran mereka dalam kegiatan tersebut menunjukkan bahwa penelitian mahasiswa cukup bernilai untuk dipublikasikan dalam suatu pertemuan ilmiah internasional. Komentar positifjuga muncul dari peserta lain dari Indonesia, yaitu BRIN dan BAPETEN, bahkan peserta dari BRIN tertarik untuk membuat paper bersama pada kesempatan lain.
Selain kelima poster tersebut, juga ada 1 poster tim dosen terkait dengan kegiatan pelatihan keamanan nuklir di masa pandemi yang dipamerkan. Dr-Ing. Sihana juga memaparkan papernya pada konferensi tersebut.