Dental Summer Course adalah kursus musim panas yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi bekerja sama dengan Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi terkemuka dari Centro Escolar University Makati, Intenational Islamic University Malaysia, Khon Kaen University, Thammasat University, Tokushima University, Universiti Brunei Darussalam, University of Dental Medicine Mandalay, University Malaya, University of the Philippines, dan Universiti Sains Malaysia. Dental Summer Course mencakup berbagai kegiatan termasuk kuliah, praktik, diskusi proyek kelompok, pertukaran budaya, hingga pitching proyek. Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 Juli hingga 21 Juli.
Kegiatan ini bertemakan “Innovations in Digital Dentistry for Inclusion Oral Health: Addressing Special Needs”. Individu yang berkebutuhan khusus acapkali menghadapi tantangan unik dalam menjaga kesehatan gigi mereka. Kesulitan dalam mobilitas dan keterbatasan dalam komunikasi mengakibatkan terbatasnya akses terhadap layanan perawatan gigi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Tantangan ini menjadikan teknologi sebagai salah satu potensi besar yang berperan dalam meningkatkan aksebilitas, efektivitas, dan kualitas perawatan gigi bagi masyarakat berkebutuhan khusus. Teknologi memungkinkan kita untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan gigi, memberikan edukasi yang lebih baik kepada penyedia layanan kesehatan gigi dan individu, serta meningkatkan efektivitas perawatan secara keseluruhan.
Mahasiswa Fakultas Teknik UGM yang mengikuti kursus ini yakni Hanif Riadi (Teknik Nuklir 2022), Senandra Putra Buana (Teknik Fisika 2021), Nurizky Satrio Wibowo (Teknik Fisika 2021), Gilang Qhismu Adjie (Teknik Fisika 2020), dan Christiano Neil Imantaka (Teknik Nuklir 2023). Salah satu dari beberapa inovasi yang dapat diperkenalkan yakni “Interactive Tactile And Audio Oral Health Education Toolkit”. Modul gigi tiruan ini dibuat berdasarkan ukuran dan tekstur sebagai mana mestinya. Gigi tiruan ini berbahan dasar plastik yang bersifat biodegradable sehingga aman bagi lingkungan. Pada gigi tiruan terdapat bentuk gigi rusak seperti tooth abration, calculus, cariesm dan tooth fracture yang terintegrasi dengan sensor tekanan dan pre-recorded audio messages. Ketika pengguna menekan area spesifik, akan muncul suara yang berisi informasi tentang kesehatan gigi, bagaimana cara merawat gigi tersebut, serta rekomendasi.
Harapannya karya ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi banyak inovator di masa yang akan datang. “Dengan mengikuti Dental Summer Course, kami selaku mahasiswa teknik menyadari bahwa banyak bidang yang dapat diintegrasikan dengan ilmu keteknikan. Semoga makin banyak karya yang dapat menciptakan perubahan positif serta kepedulian terdahap masyarakat yang berkebutuhan khusus,” ujar salah satu mahasiswa teknik peserta Dental Summer Course.