Sejak tanggal 10 Desember 2012 sampaia dengan 13 Desember 2012, IAEA mengundang beberapa negara Asia ke markas besarnya di Wina, Austria, untuk menyusun suatu model pengembangan yang inovatif untuk pengembangan sumber daya manusia dan penerimaan masyarakat tentang teknologi nuklir dan PLTN khususnya. Workshop yang berjudul “Workshop on Innovative Approaches to a Model for Sustainable Human Resources Development and Outreach” diikuti oleh 16 orang peserta dari 9 negara di Asia Pasifik. Wakil dari Indonesia adalah Susetyo Hario Putero (JTF-UGM) dan Rina Hakin (SDM-BATAN).
Dalam acatra tersebut didiskusikan mengenai masalah yang dihadapi oleh masing-masing negara dalam menjalankan program nuklirnya. Pada kesempatan tersebut juga ditampilkan contoh pelibatan publik dalam pengembangan teknologi nuklir di Amerika Serikat oleh NPI (Nuclear Power Institute-Texas A&M University) dan Korea oleh KAERI (Korean Atomic Energy Research Institute). Pemateri dari IAEA juga memaparkan tentang prinsip-prinsip yang dikembangkan IAEA dalam pelibatan masyarakat. Contoh pengembangan oleh industri dipaparkan oleh wakil dari Entergy (Amerika Serikat).
Selain itu juga dibahas mengenai pemetaan sumber daya untuk PLTN di Finlandia, jaringan pendidikan nuklir di Asia yang didukung oleh IAEA, cara berkomunikasi pada saat keadaan darurat nuklir dan visi nuklir seorang pimpinan. Pada kesempatan tersebut masing-masing perwakilan juga memaparkan usulan-usulan program yang inovatif. Usulan Indonesia mengenai e-visit (kunjungan ke instalasi nuklir di negara maju dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi) dinilai sebagai pendekatan yang inovatif oleh IAEA dan mendapatkan apresiasi dari peserta.