Jurusan Teknik Fisika bekerja sama dengan Partnership for Nuclear Security (PNS) Kementerian Luar Negeri AS, melakukan studi banding mengenai kurikulum Nuclear Security di 6 perguruan tinggi dan 3 institusi penelitian dan pelatihan nasional di Amerika Serikat. Tim yang dipimpin langsung oleh Ketua Jurusan Teknik Fisika (Prof. Ir. Sunarno, M.Eng., PhD.) terdiri dari PPJ Akademik & Peningkatan Mutu (Ferdiansjah, ST., M.ENg. Sc), PPJ Administrasi, Sarana Prasarana & SDM (Ir. Ester Wijayanti, MT), Kepala laboratorium Teknologi Proses dan Kimia Nuklir (Dr-Ing. Sihana), Ketua Grup Riset Rekayasa Keselamatan dan Kehandalan (Ir. Haryono Budi Santosa) dan Ir. Susetyo Hario Putero, M.Eng. Tim tersebut mengunjungi University of Georgia, University of Tennessee, Oak Ridge National Laboratory, Texas A&M University, University of Texas at Austin, North Carolina State University dan Virginia Commonwealth University sejak tanggal 22 Oktober 2013 sampai 16 November 2013.
Hal-hal yang dipelajari adalah mengenai konsep dasar tentang Nuclear Security (keamanan nuklir), pembangunan budaya keamanan nuklir, indikator dan metode pengukuran budaya keamanan nuklir, penelitian tentang keamanan nuklir, pengembangan kurikulum dll. Selain berdiskusi, tim tersebut juga meninjau kelas, mengamati perkuliahan, mengunjungi laboratorium dll. Tim juga memaparkan kondisi saat ini serta proyeksi pengembangan kurikulum Prodi Teknik Nuklir dengan topik kemanan nuklir.
Di University of Georgia pertemuan dilakukan dengan Center for International Trade & Security yang merupakan lembaga yang terdepan dalam bidang keamanan nuklir. Beberapa staf ahlinya bahkan menjadi nara sumber yang merumuskan Pengembangan Budaya Keamanan Nuklir (Nuclear Security Culture) di IAEA. Pada kesempatan tersebut juga didiskusikan mengenai beberapa kerjasama yang mungkin untuk dilakukan, baik dalam bentuk workshop, penelitian, pelatihan regional dan nasional dll. Salah satu tawaran yang diajukan oleh University of Georgia adalah pemberian dana untuk penulisan paper bagi mahasiswa agar dapat dipresentasikan dalam forum ilmiah internasional.
Di Knoxville, kunjungan di lakukan di Institute for Nuclear Security yang ada di University of Tennesse. Pada kesempatan tersebut Dr. Howard Hall selaku direktur menjelaskan berbagai program yang dilakukan di lembaga tersebut, khususnya menggali pengalaman mereka dalam memadukan aspek sosial dan aspek keteknikan di dalam kurikulum teknik nuklir. Selain itu juga dilakukan diskusi mengenai perkembangan pendirian INMM Student Chapter di UGM yang akan menjadi chapter ketiga di luar negeri. INMM juga menawarkan bantuan dana bagi mahasiswa yang akan memprentasikan papernya dalam pertemuan tahunan mereka (http://www.inmm.org/Future_Meetings.htm) , meskipun tidak dapat mengcover semua kebutuhan. Peran berbagai laboratorium dalam pengembangan keamanan nuklir dijelaskan oleh beberapa kepala laboratorium di universitas tersebut.
Tim juga mengunjungi Oak Ridge Assosiated University, Y-12 National Security Complex dan Oak Ridge National Laboratory yang merupakan anggota Institute for Nuclear Security. Di fasilitas-fasilitas tersebut beberapa kemungkinan kerjasama pelatihan, mis : pelatihan budaya nuklir (nuclear culture) untuk staf medis dan pelatihan komunikasi saat krisis dll, didiskusikan dengan seksama. Penjajagan untuk melakukan e-visit (kunjungan ke fasilitas nuklir menggunakan teknologi informasi) serta keikut sertaan mahasiswa dalam beberapa program mereka juga dilakukan. Tim juga mendapatkan penjelasan lebih detil mengenai Human Realibility Program, keamanan dalam transportasi bahan nuklir dan pemanfaatan peralatan deteksi radiasi dalam keamanan.
Di Texas A&M University, tim berkesempatan untuk mengetahui silabus, metode pembelajaran, cara penilaian dan materi beberapa mata kuliah yang terkait dengan topik keamanan nuklir. Portal distance learning milik Nuclear Security Science & Policy Institute tersebut juga diijinkan untuk digunakan oleh para mahasiswa JTF secara bebas. Kurikulum di kampus ini telah mengalami perubahan paradigma dengan adanya pengayaan materi-materi kebijakan yang terkait dengan security, safeguards dan non-proliferation. Di kampus yang memiliki reaktor nuklir TRIGA 1 MW dan 5W small reactor tersebut tim juga berkesempatan untuk melakukan latihan di laboratorium deteksi radiasinya. Pertemuan juga dilakukan dengan para mahasiswa yang tergabung dalam INMM Student Chapter Texas A&M University untuk mengetahui aktivitas mereka.
Di University of Texas at Austin, tim berkesempatan meninjau Nuclear Engineering Teaching Laboratorium mereka yang memiliki fasilitas deteksi, analisis unsur kelumit menggunakan reaktor riset TRIGA dengan standar keamanan yang tinggi. Keamanan di universitas ini didukung sepenuhnya oleh polisi di Texas. Oleh Dr. Landsberger, tim bahkan diijinkan untuk mengikuti dan mengamati secara langsung di kelas bagaimana topik kemanan nuklir diberikan. Perkuliahan di School of Engineering di universitas tersebut dilengkapi dengan fasilitas kuliah jarak jauh dan e-learning serta didukung oleh unit IT yang handal untuk membantu para pengajar menyusun materi kuliahnya. Penjelasan mengenai materi kuliah dan keamanan juga diberikan oleh Dr. Landsberger dkk serta kantor kepolisian setempat.
Pada tanggal 11 Nopember 2013, tim mengunjungi Department of Nuclear Engineering milik North Carolina State University (NCSU) di Raleigh yang merupakan lembaga edukasi teknik nuklir yang pertama di dunia. Tim mendapat kesempatan untuk mengetahui kurikulum S1 Teknik Nuklir yang sangat tradisional, berbeda dengan Perguruan Tinggi lain yang telah dikunjungi. Di NCSU, topik keamanan nuklir hanya menjadi salah satu studi kasus, meskipun demikian pembangunan budaya keamanan nuklir sangat terasa. Bahkan pelatihan khusus tentang keamanan nuklir juga diberikan kepada orang luar yang memanfaatkan jasa mereka. Department of Nuclear Engineering di NCSU memiliki reaktor PULSTAR 1 MW yang akan ditingkatkan menjadi 2 MW. Reaktor ini juga dipergunakan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh oleh perguruan tinggi di Yordania. Reaktor tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas positron beam, difraksi netron dan aktivasi netron untuk berbagai riset yang terkait dengan material.
Program Teknik Nuklir di Virginia Commenwealth University merupakan salah satu konsentrasi di Department of Mechanical and Nuclear Engineering. Program ini baru didirikan tahun 2007 karena adanya peningkatan kebutuhan SDM di AS, sedangkan program S1 baru dibuka sejak 2009. Jumlah mahasiswa yang memilih konsentrasi teknik nuklir semakin meningkat dari tahun ke tahun. Negara bagian ini 40 % kebutuhan energinya ditopang oleh PLTN dan banyak industri nuklir yang ada di sana. Tim berkesempatan meninjau simulator reaktor yang dimiliki oleh program tersebut. Simulator tersebut dibuat oleh 3 tim mahasiswa selama 3 tahun sebagai tugas akhir mereka. Karena merupakan program baru, mereka juga belajar dari UGM tentang pengembangan kurikulum.