Mengundang seluruh Civitas dan Alumni DTNTF untuk Menghadiri Dies Natalis ke 47 dengan tema “Reconnecting: [...]
Alumni
Baca kisahnya
Alumni Teknik Fisika memiliki potensi besar untuk meraih kesuksesan dalam peran Data Engineer. Latar belakang pendidikan dalam analisis kompleks, pemrograman, dan pemecahan masalah merupakan modal berharga dalam mengelola dan menganalisis data. Kemampuan adaptasi dengan teknologi baru serta pemahaman mendalam tentang sains data menjadikan mereka kandidat yang diincar dalam era transformasi digital. Dengan prospek karir yang menjanjikan dalam analisis data, para alumni Teknik Fisika memiliki peluang besar untuk berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan teknologi informasi dan analisis data di berbagai industri. Pada kesempatan kali ini, tim media DTNTF mewawancarai salah satu alumni Teknik Fisika UGM angkatan 2018 (masih fresh graduate karena lulus di tahun 2022 akhir). Alumni tersebut bernama Muhammad Rizqiansyah yang bekerja sebagai Data Engineer di Start Up Singapura yakni Rimm Sustainability.
- Ceritakan mengapa dulu tertarik masuk Teknik Fisika UGM
Waktu dulu SMA saya merasa amaze dengan sosok Elon Musk yang mampu menciptakan self-driving car, roket yang bisa meluncur dan mendarat secara otomatis, dan semacamnya. Dari situ, saya jadi punya bayangan cita-cita untuk membuat robot/alat yang membantu saya dalam melakukan hal yang repetitif. Menjadi disruptor yang membuat alat dan mengambil alih pekerjaan low quality yang sebelumnya dilakukan manusia. Dengan sedikit riset di Internet, ini mengarahkan saya ke jurusan Teknik Fisika dengan kata kunci “Instrumentasi”, “Internet of Things”, dan “Artificial Intelligence”
- Apa harapan karir ketika sudah diterima di Teknik Fisika UGM?
Seperti mahasiswa pada umumnya, awalnya saya masih belum tahu prospek karir dan memang saya masih belum memikirkan prospek karir saat itu. Yang saya pahami ketika menjadi mahasiswa Teknik Fisika UGM, saya bisa mengeksplor banyak hal, mulai dari perkuliahan bisa mempelajari ilmu keteknikan, matematika, fisika, instrumentasi, energi terbarukan, fisika bangunan, kecerdasan buatan, dan banyak lagi. Mengikuti berbagai kompetisi hingga tingkat nasional. Mengikuti kegiatan volunteer dan organisasi, Yang saya pikirkan saat itu adalah saya hanya ingin menjadi “pembelajar seumur hidup”. Setelah mengeksplor banyak hal, saya jadi paham mana yang paling saya suka, mana yang saya kurang suka. Dari situ, saya baru memikirkan karir saya setelah lulus kuliah. Saya sangat menyukai programming, bereksperimen dengan data, dan melakukan analisis terkait data. Saya mulai tertarik untuk bekerja di bidang data.
- Bagaimana pengalaman yang berkesan ketika belajar di Teknik Fisika UGM?
Pengalaman paling berkesan menurut saya adalah ketika mengikuti kelas Pak Ferdi, apapun mata kuliahnya. Cara mengajar beliau alurnya sangat runut, penyampaiannya jelas disertai intonasi dan sedikit humor. Sehingga saya bisa memahami materinya dengan baik, meskipun ujiannya jauh lebih sulit dari apa yang diajarkan di kelas.
- Terdaftar sebagai peserta MBKM, bagaimana proses diterima di MBKM dan pelajaran yg dapat diambil dari proses MBKM?
Saat itu bisa dibilang MBKM program yang masih dibilang baru, tapi dampaknya cukup besar bagi sebagian besar mahasiswa. Dan tentu saja, di gelombang kedua saya mencoba untuk apply ke posisi yang saya sangat sukai, Accelerated Machine Learning Student di Zenius Education. Ini seperti nostalgia, karena sebelum masuk TF UGM saya banyak belajar materi UTUL UGM melalui platform zenius saat itu. Dan alhamdulillah saya diterima setelah melalui proses seleksi berkas dan Test CCA yang menekankan pada logika, matematika, dan argumentasi bahasa. Apa yang saya pelajari selama 5 bulan sangatlah berguna, mulai dari belajar bahasa pemrograman Python & SQL, melakukan tes statistik, membuat model machine learning, hingga membuat final project sebagai portfolio untuk mencari pekerjaan nantinya.
- Ceritakan bagaimana proses rekrutmen pekerjaan, apakah keilmuan teknik fisika berperan dalam proses penerimaan kerja?
Setelah lulus kuliah, tiba saatnya untuk mencari pekerjaan tetap. Dan saya sudah mempunyai tujuan untuk berkarir di bidang data. Dari puluhan lamaran, 2 offering, akhirnya saya memutuskan untuk memulai karir pertama saya sebagai Data Science Intern di salah satu startup Singapore. Setelah 6 bulan magang, akhirnya saya di-promote ke Jr. Data Engineer. Untuk prosesnya sendiri selama intern ada seleksi berkas CV dan interview user dengan Chief Data Scientist, sedangkan promosi ke Junior Data Engineer hanya ada interview dengan COO saja. Selama proses rekrutmen, apa yang saya pelajari di Teknik Fisika sangat membantu seperti mata kuliah pemrograman dasar, praktikum komunikasi data, dan kecerdasan buatan. Aktivitas saya di KMTNTF juga punya pengaruh dalam menekankan leadership dan teamwork ketika proses interview.
- Pesan dan kesan untuk mahasiswa Teknik Fisika
Selamat datang di dunia Teknik Fisika! Jalan ke depan akan lebih menantang dan penuh hal-hal baru yang sangat menarik. Berikut beberapa pesan yang dapat membantu dalam perjalanan akademik dan pribadi kalian sebagai mahasiswa Teknik Fisika:
- Keseriusan dalam
[...]
Quality Engineer secara umum berperan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu industri memenuhi standar kualitas yang tinggi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Pada kesempatan kali ini, tim media DTNTF mewawancarai salah satu alumni Teknik Fisika UGM angkatan 2018 (masih fresh graduate karena lulus di tahun 2022 akhir). Alumni tersebut bernama Ananda Fikri Nugroho yang bekerja sebagai Quality Engineer dalam Product Engineering di PT. Indonesia Epson Industry.
- Ceritakan mengapa dulu tertarik masuk Teknik Fisika UGM
Awal mula, lulus SMA tahun 2018 seperti kebanyakan siswa pada umumnya saya bingung memilih jurusan untuk singgah pendidikan selanjutnya. Akan tetapi saya memiliki keinginan untuk masuk di bidang engineering. Kemudian saya search beberapa jurusan di engineering dan penasaran dengan teknik fisika. Saya tanya ke senior saya mengenai jurusan teknik fisika (Abdillah Hanif-TF17) dan ada hal yang membuat saya semakin penasaran. “Teknik fisika dikenal dengan general engineering”. Saya berasumsi di teknik fisika bisa mempelajari keilmuan secara general dan bisa mendapatkan banyak insight didalamnya. Hal itulah yang melatar belakangi saya untuk mantap mendaftar Teknik Fisika UGM.
- Apa harapan
[...]
- Perkenalkan diri dan ceritakan mengapa dulu tertarik masuk Magister Teknik Fisika UGM
Perkenalkan nama saya Sarika Setya Putri, dari Prodi Magister Teknik Fisika Angkatan tahun 2021 Ganjil. Ketertarikan saya masuk ke Magister Teknik Fisika karena Prodi ini welcome untuk saya yang lulusan dari sarjana terapan di bidang kesehatan yakni D4 Teknik Radiologi. Menyadari pentingnya penerapan ilmu fisika dalam bidang kesehatan dan teknologi medis, saya merasa bahwa Magister Teknik Fisika di UGM adalah pilihan yang tepat untuk mengembangkan pemahaman mendalam tentang aspek fisika yang lebih kompleks dan aplikatif. Keberagaman program studi serta reputasi UGM sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia turut mempengaruhi keputusan saya. Saya percaya bahwa melalui Magister Teknik Fisika ini, saya akan mendapatkan peluang untuk menggabungkan pengetahuan teknik radiologi dengan konsep fisika yang lebih canggih, sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi positif dalam menghadapi tantangan di dunia teknologi medis yang terus berkembang. Dan hal itu terbukti dari Tesis yang saya kerjakan.
[...]
=&0=&
Instrument Engineer adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, dan memelihara sistem instrumentasi dan kontrol yang digunakan dalam industri.
Instrument Engineer memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam proses industri berfungsi dengan baik dan memberikan data yang akurat.
=&1=&
- Merancang, mengembangkan, dan menguji sistem instrumentasi dan kontrol.
- Merancang dan mengembangkan instrumen dan perangkat keras untuk mengukur dan mengontrol temperatur, tekanan, kecepatan, dan parameter fisis lainnya dalam proses industri.
- Mengkoordinasikan pemasangan dan perawatan sistem instrumentasi dan kontrol.
- Memastikan bahwa sistem instrumentasi dan kendali memenuhi persyaratan keselamatan dan regulasi industri.
- Mengembangkan dan meninjau program pemeliharaan dan perbaikan sistem instrumentasi dan kontrol.
=&2=&
Pada kesempatan tersebut, Prof. Anhar memaparkan penelitian terbaru beliau tentang pemanfaatan Accelerator Driven System (ADS) dalam pengelolaan limbah bahan bakar nuklir. Sekitar 90 mahasiswa Teknik Nuklir yang hadir saat itu mendapatkan pencerahan dari beliau tentang perkembangan ADS di dunia. ADS yang telah lama diteliti tersebut, saat ini sedang dipelajari kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan limbah radioaktif yang berasal dari bahan bakar nuklir.
Prof. Anhar bahwa penelitian tentang ADS ini dapat terlaksana, karena sudah ada beberapa penelitian tentang ADS di Indonesia, meskipun sifatnya belum terintegrasi, salah satunya adalah untuk produksi radioisotope (SAMOP). Beberapa fasilitas di BRIN juga dapat digunakan untuk mendukung penelitian ini. Meskipun demikian perlu adanya program yang kuat untuk menggabungkan para peneliti di BRIN dan kerjasama dengan pihak lain, termasuk UGM, agar pemanfaatan ADS untuk pengelolaan limbah bahan bakar nuklir ini dapat terlaksana.
Prof. Anhar menambahkan bahwa ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu tahapan validasi masing-masing komponen, validasi rangkaian beberapa komponen dan demo plant. Saat ini beliau sedang memulai tahapan pertama dan membuka kesempatan kepada para mahasiswa untuk terlibat di dalamnya. Keterlibatan mahasiswa dapat dalam bentuk Kerja Praktek maupun Tugas Akhir. Mahasiswa yang tertarik diminta untuk mendaftarkan diri melalui dosen pengampu matakuliah Pengelolaan dan Pengolahan Limbah Radioaktif (Bapak Susetyo Hario Putero). Antusisme mahasiswa terkait tawaran ini tampak dengan adanya banyak pertanyaan dari mereka.
Selama kuliah, Pak Nirwan selain mendalami ilmu nuklir, juga menekuni dunia sastra dan budaya. Beliau bergabung dalam Kelompok Pinggir Kali Code (Girli) untuk mengajari anak-anak jalanan belajar membaca. Selama mahasiswa beliau ikut berbagai demonstrasi menentang rezim dan terlibat dalam kongres kebudayaan.
Meskipun tidak bekerja di industri pernukliran, jejak ilmunya terlihat dari karya tulis yang menghubungkan perkembangan teknologi dengan kebudayaan. Tulisannya tentang teknologi, sastra, dan budaya tersebar di berbagai media populer maupun ilmiah, nasional maupun internasional. Pak Nirwan lama bergiat di Bentara Budaya Jakarta dan menjadi editor tamu Lembar Budaya Bentara Kompas.
Pada 2014 beliau menginisiasi pembentukan Pustaka Bergerak. Tidak seperti perpustakaan konvensional yang menunggu pembaca datang, Pustaka Bergerak menghampiri pembacanya. Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan minat baca anak-anak di pelosok-pelosok Tanah Air. Sebab, sebagai pemilik masa depan, mereka harus berbekal ilmu pengetahuan dan kecerdasan agar berhasil mengarungi kehidupan.
“Buku bisa membantu,” ucap Nirwan yakin.
Nirwan adalah pemelihara kuda. Ide gerakan literasi ini ditemukan saat beliau berkuda dari Pamulang, Tangerang Selatan ke Parongpong, Bandung Barat. Setiap kali beliau singgah di satu tempat, anak-anak menyambutnya. Selain tertarik pada kuda, mereka membantu mencari rumput dan berbagi cerita tentang kampung. Tetapi ketika ditanya tentang sejarah dan asal-usul kampungnya, anak-anak tidak bisa menjawab. Kepala Nirwan pun dipenuhi berbagai macam pertanyaan dan kekhawatiran: jangan-jangan kelak mereka benar-benar buta akan sejarah dan budaya mereka sendiri, apa jadinya nanti?
Gagasan berbagi ilmu dan pengetahuan ke anak-anak di pelosok-pelosok tanah air diwujudkan dalam bentuk Pustaka Bergerak. Diawali dengan membawa buku-buku dari gudang penerbit dan buku-buku bekas dari kawannya, Nirwan dengan kudanya mulai menghampiri pembacanya, yakni anak-anak di desa-desa yang haus ilmu dan pengetahuan. Sadar banyak orang yang mau melakukan apa yang diperbuatnya, beliau menghimpun para relawan untuk mengumpulkan dan menjajakan buku-buku kepada anak-anak yang membutuhkan.
Pustaka Bergerak pun bergerak di mana-mana dengan berbagai moda, seperti kuda, sepeda, sepeda motor, bendi, perahu, gerobak, becak, hingga berjalan kaki membawa noken berisi buku. Kini Pustaka Bergerak tumbuh menyebar di seluruh penjuru Indonesia dengan 3.000 lebih simpul dan melibatkan 27.000 relawan. Warga juga bersemangat dan mau bergotong royong untuk menyebarkan ilmu dan pengetahuan.
“Dari para relawan, kami memperoleh cerita, bahwa minat baca anak-anak Indonesia umumnya sangat tinggi. Hanya saja terkendala oleh akses dan pasokan buku-buku bermutu,” tutur Nirwan.
Gerakan literasi ini mendapatkan energi besar setelah Presiden Jokowi memerintahkan PT Pos Indonesia untuk memfasilitasi pengiriman buku gratis ke seluruh penjuru Indonesia setiap tanggal 17. Pengiriman buku gratis ini tidak saja meningkatkan gairah anak-anak membaca tetapi juga mengobarkan semangat gotong royong warga untuk bersama-sama mempercepat pengerahan ilmu pengetahuan dari pusat ke pinggiran, dari pinggiran ke pelosok-pelosok.
Kini Nirwan mengembangkan platform digitalisasi budaya gotong royong dengan memanfaatkan teknologi blockchain. Relawan yang aktif menyebar buku, menulis artikel, membangun simpul, dan melakukan kegiatan kreativitas lain akan mendapatkan reward berupa token kripto. Kreativitas itu bisa berupa produk digital, termasuk non fungible token atau NFT.
Sumber:
Lewat
[...]
- Bisa diceritakan awal cerita mengapa memutuskan untuk melanjutkan studi ke Teknik Nuklir UGM?
“Saya memilih Teknik Nuklir (TN) karena terdengar keren, unik, dan menantang. Awalnya saya sangat bingung memilih jurusan karena tidak ada jurusan yang saya sangat inginkan. Lalu saya bertemu alumni SMA saya yang kuliah di TN dan mendengar cerita tentang jurusan antah berantah ini dari dia. Dari situ saya jadi teryakinkan: kedengarannya keren (orang dengar kata nuklir saja sudah takut), unik (hanya ada 1 di Indonesia), dan menantang (kedengarannya saja sudah sulit). Saya juga percaya bahwa nuklir adalah teknologi baru, belum terkembangkan di Indonesia, dan sangat potensial manfaatnya bagi masyarakat. Apalagi katanya kuliahnya santai, saya tambah terjual. Maafkan saya teman-teman, namanya juga waktu itu masih belum tahu apa-apa”.
[...]
- Bisa diceritakan awal cerita mengapa memutuskan untuk melanjutkan studi ke Teknik Fisika UGM?
“Awalnya background saya itu suka fisika, suka ikut lomba fisika waktu SMA. Ketika memilih jurusan kuliah, saya hanya terpikir untuk masuk jurusan yang ada kaitannya dengan penerapan fisika atau lebih ke teknik, entah teknik fisika, kimia, elektro, maupun lainnya. Pada saat itu, saya mencoba melihat prospek kerja tiap jurusan dan mengecek satu per satu buku pedoman akademiknya untuk memahami materi yang akan saya pelajari. Pada akhirnya, saya memilih Teknik Fisika karena saya belum memiliki kecenderungan ke salah satu jurusan. Selain itu, saya memilih jurusan Teknik Fisika karena Teknik Fisika belajar ilmu keteknikan dan ilmu dasar (fisika dan matematika) secara general. Ini cocok dengan saya yang ingin mencoba mengeksplor dan belajar banyak hal dahulu, baru memutuskan spesialisasi apa yang akan saya ambil. Sehingga pada saat itu, saya dengan mantap memutuskan hanya memilih Teknik Fisika UGM ketika SNMPTN dan alhamdulillah diterima.”
[...]