
Yogyakarta, 14 Februari 2025 – Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM), mengadakan Pelatihan Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada Jumat (14/2). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan mahasiswa dan tenaga kependidikan dalam menangani kebakaran secara efektif.
Pelatihan yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB ini mencakup materi teori dan praktik, mulai dari teori dasar kebakaran, jenis dan fungsi APAR, teknik penggunaan APAR, hingga simulasi pemadaman api. Dengan demikian, peserta diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam situasi darurat guna meminimalkan risiko kebakaran.
Sebanyak 35 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri dari mahasiswa, tenaga kependidikan, serta tenaga kontrak. Pelatihan dipandu oleh Johan Purwanto, S.Sos., Koordinator Urusan Aset, Sarana Prasarana, SHE, dan IT, yang bertindak sebagai instruktur utama.

Selama sesi praktik, peserta diberikan kesempatan untuk langsung menggunakan APAR dalam skenario kebakaran terkendali. Mereka tampak antusias mencoba teknik pemadaman api yang diajarkan, mulai dari menentukan jenis APAR yang sesuai hingga cara mengarahkan semprotan untuk memadamkan api secara efektif.
Menurut Johan Purwanto, keterampilan dasar dalam menggunakan APAR sangat penting dimiliki oleh setiap individu di lingkungan akademik maupun industri.
“Pengetahuan ini bukan hanya teori semata, tetapi benar-benar dapat menyelamatkan nyawa serta mencegah kerugian akibat kebakaran. Kami berharap peserta dapat menyebarkan ilmu ini ke rekan-rekan mereka,” ujar Johan.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan di akhir pelatihan, peserta menunjukkan pemahaman yang baik terhadap materi yang diberikan. Mereka dinilai telah mampu menerapkan teknik pemadaman api dengan benar.
Ketua Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Dr. Ir. Alexander Agung, S.T., M.Sc., IPU., menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini dan berharap pelatihan serupa dapat terus dilakukan secara rutin.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya sadar kebakaran di lingkungan akademik. Kami berencana untuk memperluas cakupan pelatihan ini di masa mendatang, tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi seluruh civitas akademika UGM,” ungkapnya.
Pelatihan ini menjadi salah satu bentuk komitmen Universitas Gadjah Mada dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana kebakaran serta membekali mahasiswa dan tenaga kependidikan dengan keterampilan praktis yang bermanfaat di berbagai situasi.