
Gambar 1. Dr. Ir. Alexander Agung, S.T., M.Sc., IPU (kiri) dari UGM, dan Dr. Maman Kartaman Ajiriyanto, M.T. (kanan) dari BRIN, dalam sesi dokumentasi kegiatan penandatanganan kerja sama secara desk to desk antara kedua institusi.
Yogyakarta, 24 Februari 2025 – Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada secara resmi menjalin kerja sama strategis dengan Pusat Riset Teknologi Bahan Nuklir dan Limbah Radioaktif, Organisasi Riset Tenaga Nuklir, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kemitraan ini bukan hanya sekadar bentuk kolaborasi akademik semata, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam mendorong penguatan riset dan inovasi di bidang nuklir di Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat terjadi peningkatan signifikan dalam hal pengelolaan limbah radioaktif, pemanfaatan energi nuklir yang lebih aman dan berkelanjutan, serta pengembangan kapasitas sumber daya manusia yang kompeten di bidang ini.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini dilakukan secara desk to desk pada pertengahan Februari 2025. Proses ini menjadi bukti keseriusan kedua belah pihak dalam menjalin kemitraan yang erat dan produktif di bidang penelitian dan pengembangan teknologi nuklir. Dengan format desk to desk, proses penandatanganan berlangsung secara efektif dan efisien, memungkinkan kedua belah pihak untuk langsung memulai implementasi program yang telah dirancang dalam kerja sama ini.
Latar Belakang Kerja Sama
Dalam era modernisasi industri dan pemanfaatan teknologi energi nuklir yang semakin berkembang, tantangan dalam pengelolaan limbah radioaktif dan infrastruktur nuklir menjadi perhatian utama. BRIN dan UGM bersepakat untuk menjalin kemitraan guna menjawab tantangan tersebut melalui penelitian dan inovasi. Dengan kolaborasi ini, kedua institusi berharap dapat mengembangkan solusi yang aplikatif dan berdaya guna dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan limbah radioaktif dan dekomisioning reaktor nuklir. Selain itu, kerja sama ini juga menjadi upaya dalam meningkatkan daya saing penelitian nasional di tingkat global.
Lima Bidang Kerja Sama Strategis
Untuk mendukung riset, inovasi, dan penerapan teknologi nuklir yang lebih aman dan berkelanjutan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) menjalin kerja sama strategis dalam lima bidang utama, yaitu:
- Pengelolaan Tanah Terkontaminasi Zat Radioaktif.
Proyek ini berfokus pada pengembangan metode efektif untuk menangani tanah yang telah terpapar zat radioaktif, termasuk teknik remediasi yang dapat mengurangi tingkat kontaminasi dan mengoptimalkan kembali penggunaan lahan. Dengan pendekatan berbasis teknologi inovatif seperti fitoremediasi dan metode pemisahan radionuklida, diharapkan volume limbah radioaktif yang harus dikelola dapat diminimalkan, sehingga penyimpanan limbah menjadi lebih efisien dan berkelanjutan. - Perancangan Kontainer Penyimpanan dan Pengangkut Zat Radioaktif Terbungkus Tidak Dipakai
Dalam upaya meningkatkan keamanan dalam pengelolaan zat radioaktif, kerja sama ini mencakup perancangan kontainer khusus yang dapat digunakan untuk menyimpan serta mengangkut zat radioaktif yang sudah tidak digunakan atau tidak layak pakai. Kontainer ini dirancang agar memenuhi standar keselamatan radiasi, mampu menahan paparan zat radioaktif, dan memastikan tidak ada kebocoran yang dapat membahayakan pekerja, masyarakat, maupun lingkungan sekitar selama proses penyimpanan dan transportasi. - Perancangan Kontainer Penyimpanan dan Pengangkut Zat Radioaktif dari Unit Radioterapi Rumah Sakit
Limbah radioaktif yang berasal dari peralatan medis, terutama dari unit radioterapi rumah sakit, memerlukan sistem pengelolaan yang ketat agar tidak membahayakan tenaga medis maupun pasien. Oleh karena itu, proyek ini bertujuan untuk merancang kontainer khusus yang dapat digunakan dalam penyimpanan dan pengangkutan zat radioaktif dari rumah sakit ke fasilitas pengolahan limbah yang telah ditentukan. Dengan desain yang mempertimbangkan aspek keselamatan radiasi dan efisiensi operasional, kontainer ini akan menjadi solusi praktis bagi fasilitas kesehatan yang menggunakan teknologi radioterapi. - Perencanaan Dekomisioning Reaktor Riset TRIGA 2000 Bandung
Reaktor riset TRIGA 2000 Bandung, yang telah beroperasi sejak tahun 1965, kini memasuki tahap dekomisioning atau penghentian operasional secara permanen. Proyek kerja sama ini bertujuan untuk menyusun strategi yang sistematis dalam proses pembongkaran reaktor, pemindahan bahan bakar nuklir, dekontaminasi, serta pengelolaan limbah radioaktif yang dihasilkan. Dengan perencanaan yang matang dan berbasis analisis teknis mendalam, proses dekomisioning ini akan dilakukan secara aman, sesuai dengan standar internasional, dan dapat menjadi model bagi penghentian operasional reaktor nuklir lainnya di masa depan. - Studi Dekontaminasi Gedung 10 Eks PT INUKI
Gedung 10 yang sebelumnya digunakan sebagai fasilitas produksi radioisotop oleh PT INUKI kini tidak lagi beroperasi dan mengalami kontaminasi zat radioaktif. Untuk memastikan fasilitas ini dapat dimanfaatkan kembali secara aman, diperlukan studi dekontaminasi yang mencakup pemetaan tingkat kontaminasi, identifikasi jenis radioisotop yang masih tersisa, serta penerapan metode dekontaminasi yang paling efektif. Kerja sama ini akan menghasilkan strategi pembersihan yang tepat guna, sehingga gedung tersebut dapat dioptimalkan kembali untuk keperluan riset maupun produksi radioisotop di masa mendatang.
Ruang Lingkup dan Tujuan Kerja Sama
Kerja sama ini bertujuan untuk:
- Menghasilkan dokumen teknis dan rekomendasi kebijakan dalam pengelolaan zat radioaktif guna mendukung regulasi dan pengambilan keputusan di tingkat nasional.
- Mengembangkan solusi inovatif dalam teknologi penyimpanan, transportasi, serta dekontaminasi zat radioaktif dengan memanfaatkan pendekatan berbasis penelitian.
- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pertukaran keahlian antara peneliti, tenaga ahli, serta mahasiswa dari UGM dan BRIN.
- Memanfaatkan infrastruktur dan fasilitas penelitian yang dimiliki oleh kedua institusi untuk mendorong riset yang lebih terapan dan berdampak luas.
- Meningkatkan kerja sama dalam publikasi ilmiah, seminar, serta lokakarya guna memperkuat posisi Indonesia dalam komunitas riset internasional.
- Memberikan pelatihan dan peningkatan kompetensi bagi tenaga profesional dalam bidang teknik nuklir dan fisika terapan.
- Mendukung tercapainya standar keamanan dan keberlanjutan dalam pemanfaatan teknologi nuklir serta pengelolaan limbah radioaktif di Indonesia.
- Menyediakan rekomendasi teknis bagi pemangku kepentingan dalam perencanaan jangka panjang terkait keamanan dan efisiensi pengelolaan zat radioaktif.
Dengan cakupan yang luas ini, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai sektor, termasuk industri nuklir, layanan kesehatan, serta pengelolaan lingkungan. Sinergi yang terjalin antara UGM dan BRIN diharapkan mampu menciptakan inovasi teknologi yang dapat diterapkan secara praktis, meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan zat radioaktif, serta berkontribusi terhadap perkembangan kebijakan nasional dalam bidang ketenaganukliran.
Implementasi dan Pencapaian SDGs
Kerja sama ini diimplementasikan melalui penelitian bersama, lokakarya, seminar, serta pertukaran tenaga ahli. Selain itu, proyek ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam aspek:
- SDG 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan – Melalui peningkatan keamanan limbah radioaktif medis yang berasal dari fasilitas kesehatan.
- SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau – Mendukung pemanfaatan teknologi nuklir yang lebih aman dan efisien untuk mendukung transisi energi.
- SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur – Mendorong inovasi dalam pengelolaan limbah nuklir dan dekomisioning reaktor untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan industri nuklir di Indonesia.
- SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim – Meminimalkan dampak lingkungan dari limbah radioaktif melalui metode pengelolaan yang lebih aman dan inovatif.
Rencana Tindak Lanjut
Dalam tiga tahun ke depan, UGM dan BRIN akan mengembangkan roadmap penelitian lebih lanjut, termasuk publikasi hasil penelitian di jurnal internasional, transfer teknologi, serta penerapan hasil riset dalam kebijakan industri dan lingkungan. Selain itu, kedua institusi juga akan terus memperkuat kolaborasi dengan mitra industri dan pemerintah guna memastikan bahwa hasil penelitian dapat diimplementasikan secara nyata dalam pengelolaan limbah radioaktif dan infrastruktur nuklir nasional.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Indonesia semakin maju dalam teknologi nuklir serta memiliki sistem pengelolaan limbah radioaktif yang lebih aman dan berkelanjutan. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi dunia akademik dan industri, tetapi juga bagi masyarakat luas yang akan merasakan dampak positif dari pemanfaatan teknologi nuklir yang lebih bertanggung jawab.