
“Create Innovating Renewable Energy and Empowering Youth to Unlock the Potential of a Sustainable Future toward SDGs” sebagai tema utama kompetisi Renewable Energy Paper Idea (REPI) 2025. Pada babak Grand Final yang diselenggarakan di ITS pada 31 Mei 2025, hanya 5 tim terbaik dari ratusan peserta yang terpilih, yaitu dari ITB, UNAIR, ITS, UPN Veteran Jatim, dan UGM.
Dalam kompetisi tersebut, tim UGM mengusung karya berjudul “ChargeCanopy (CC): Battery Swap Station Dengan Desain Pohon Buatan Berbasis Energi Terpadu Dan Sistem Baterai Pintar Sebagai Future Green Infrastructure Indonesia”. Karya ini menjawab tantangan nyata dalam percepatan transisi energi bersih, khususnya pada sektor transportasi listrik. ChargeCanopy merupakan inovasi battery swap station yang unik karena dirancang menyerupai pohon buatan dan terintegrasi dengan empat sumber energi terbarukan: panel surya bifacial, turbin angin sumbu vertikal, pemanenan air hujan (rainwater harvesting), dan teknologi piezoelektrik dari speed bump. Energi yang dikumpulkan disimpan secara efisien menggunakan sistem baterai LiFePO₄ yang dikendalikan dengan Advance Battery Management System (BMS).
Tim mahasiswa lintas disiplin dari Universitas Gadjah Mada yang menamakan diri mereka SwapSwup berhasil meraih Juara 2 Nasional dalam kompetisi bergengsi Renewable Energy Paper Idea (REPI) yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy (SRE) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Kompetisi ini merupakan bagian dari rangkaian acara Futurest 2025, dan digelar dari 20 Februari hingga 31 Mei 2025. Tim UGM terdiri dari: Avisena Kemal El-Syifa (Ketua) – Teknik Fisika 2021, Hani Verdiant – Geografi Lingkungan 2021, Muhammad Iqbal Baihaqi – Teknik Fisika 2022, dengan bimbingan dari Thomas Oka Pratama, S.T., M.Eng. Solusi ini mampu menghemat waktu pengisian baterai kendaraan listrik menjadi kurang dari 5 menit, jauh lebih cepat dari pengisian konvensional yang memerlukan waktu 6 hingga 8 jam.
Setiap unit ChargeCanopy dapat menghasilkan 7,56 kWh per hari, cukup untuk mengisi 6 baterai kendaraan listrik, serta berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 2,35 ton CO₂ per tahun. Selain itu, produk ini juga terbukti layak secara ekonomi dengan NPV positif senilai USD 55.028,88, IRR sebesar 92,5%, dan payback period kurang dari 2 tahun. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa sinergi antar-disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi nyata untuk menghadapi tantangan masa depan. Inovasi ChargeCanopy mendukung pencapaian SDGs poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), poin 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Tim SwapSwup berharap bahwa ChargeCanopy dapat dikembangkan lebih lanjut hingga dapat diimplementasikan langsung di masyarakat, menjadi bagian dari infrastruktur hijau masa depan yang mandiri energi, fleksibel, dan ramah lingkungan.