Kelompok mahasiswa Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM) telah berpartisipasi dalam acara winter [...]
Salah satu momen yang mencuri perhatian pada lomba ini adalah kemenangan peserta yang berhasil meraih juara 1 dengan menu bakmi goreng yang tidak hanya lezat namun juga kreatif, yaitu bakmi berbentuk segitiga. Tim tersebut terdiri dari Dr. Dwi Joko Suroso dan Dr. Nur Abdillah Siddiq. Juara ini, yang berasal dari dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, tidak hanya menonjolkan keterampilan memasaknya, tetapi juga menciptakan konsep penyajian yang menarik dengan tema “Tangguh Bencana.”
Peserta juara 1 berhasil menciptakan bakmi goreng yang tidak hanya menggoda lidah tetapi juga memberikan pengalaman visual yang unik. Bentuk segitiga menjadi ciri khas dari hidangan ini, memberikan sentuhan modern dan kreatifitas yang sangat diapresiasi oleh para juri. Pemilihan rempah-rempah dan bahan-bahan segar tidak hanya memberikan rasa yang istimewa tetapi juga mendukung tema sehat yang diusung oleh lomba.
Tema “Tangguh Bencana” tidak hanya menjadi kata-kata kosong dalam penyajian bakmi segitiga tersebut. Peserta juara mengintegrasikan konsep tersebut dalam setiap aspek hidangan mereka. Mulai dari pemilihan bahan yang tahan lama, hingga penyajian yang menonjolkan kepraktisan dan ketersediaan bahan makanan di saat-saat sulit. Dengan kecerdikan, mereka mampu menyisipkan pesan tangguh bencana dalam hidangan yang biasanya dianggap sebagai kenikmatan kuliner.
Kemenangan ini juga mencerminkan kerjasama tim yang harmonis antara anggota kelompok. Dalam suasana persaingan, penting untuk menonjolkan kolaborasi dan komunikasi. Setiap anggota tim memberikan kontribusi unik mereka untuk menciptakan bakmi segitiga yang memikat dan menggugah selera.
Cabang lomba essay diselenggarakan pada 17 November – 29 November 2023 secara daring untuk babak preliminary. Sementara itu, babak final diselenggarakan secara luring pada 9 Desember 2023 bertempat di Universitas Negeri Semarang. Babak final diikuti oleh lima tim yang terpilih sebagai finalis yang berasal dari berbagai universitas, di antaranya Telkom University, Indonesia International Institute for Life Sciences, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Gadjah Mada.
Tim Calico dari Universitas Gadjah mada yang beranggotakan Hanif Riadi (Teknik Nuklir 22) dan Husnun Eka Meilani (Teknik Geodesi 22) berhasil meraih juara 3 pada perlombaan essay dengan judul karya “Calico Tech: Bridging Nature, Innovation, and Technology for Environmental Advocacy”. Karya tersebut dibuat dengan tujuan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan dengan menggabungkan tiga elemen, yaitu alam, inovasi, dan teknologi.
Karya tersebut menghasilkan desain videotron interaktif yang berfungsi untuk menampilkan konten edukatif untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Berbeda dari videotron pada umumnya, Tim Calico mengintegrasikan desain yang dibuat dengan panel surya dan kincir angin untuk meminimalisir dampak lingkungan yang dihasilkan. Urgensi pembuatan desain ini terletak pada kurangnya media edukasi lingkungan untuk masyarakat di tempat umum.
Diharapkan bahwa karya ini akan terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi lebih banyak inovasi di masa depan. Semoga semakin banyak karya yang dapat diciptakan untuk mendorong perubahan positif dan peningkatan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.
Karya dari tim DTNTF UGM yang berjudul “Pemanfaatan Limbah SOx PLTU menjadi Hidrogen melalui Integrasi Fotoelektrokimia dan High Temperature Solid Oxide Electrolyzer Guna Mendukung Akses Energi Bersih” mendapatkan penghargaan sebagai Juara 1 Paper dan Juara 1 Poster. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Siti Puput Nurhidayah (Teknik Nuklir 2020) sebagai ketua, Billie Adrian (Teknik Fisika 2020) dan Marchelino Chrisrichy Cosmo Hutama (Teknik Nuklir 2021). Karya tersebut berhasil meraih penghargaan dengan latar belakang masalah pembakaran batubara di PLTU menghasilkan emisi polutan seperti sulfur oksida (SOx) yang dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan makhluk hidup.
Gagasan yang diusung pada karya ini adalah inovasi pengolahan limbah sulfur oksida (SOx) menjadi hidrogen (H2) pada limbah buangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi. Pada penelitian ini diusulkan pendekatan terintegrasi menggunakan fotoelektrokimia dan High Temperature Solid Oxide Electrolyzer (HTEL) guna merancang sistem yang efektif dan berkelanjutan. SO2 sebesar 0,03 kg dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas 1 kWh dapat didaur ulang untuk menghasilkan sekitar 10 L H2, sedangkan HTEL dapat menghasilkan 22,39 kg/jam H2 dengan efisiensi listrik sebesar 85,17%. Proyek pengolahan pada proses pengubahan SO2 menjadi H2 layak secara ekonomi untuk diimplementasikan. Hal ini ditunjukkan dengan NPV yang bernilai positif sebesar 51.782.281,25 USD, IRR lebih besar dari diskonto sebesar 24,85%, dan periode pengembalian yang singkat yaitu selama 2 tahun. Dengan memanfaatkan peluang pengolahan limbah buangan PLTU menjadi energi hijau, emisi gas rumah kaca di Indonesia dapat berkurang. Sebagai negara berpenduduk padat dengan industri PLTU yang signifikan, langkah ini mendukung visi Indonesia yang berbasis energi terbarukan dan ramah lingkungan.
Dengan adanya karya ini, diharapkan dapat membantu memberikan solusi konkret dalam menghadapi permasalahan lingkungan terkait dengan limbah SOx dan pemenuhan kebutuhan energi bersih di Indonesia. “Kami berharap semoga karya ini dapat memotivasi rekan-rekan DTNTF sekalian untuk terus berkarya. Ada banyak kompetisi nasional ataupun internasional yang dapat diikuti oleh mahasiswa DTNTF. Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah langkah awal menuju keberhasilan. Mari terus manfaatkan peluang dan memberikan ide-ide gemilang untuk mendukung Indonesia maju”, ungkap Puput.
Raihan juara tersebut berhasil mengantarkan Tim Gadjah Mada Flying Object Research Center (GAMAFORCE) UGM untuk mempertahankan gelar juara umum dalam Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2023 yang berlangsung pada 22-27 September 2023, KRTI 2023 dilaksanakan bersama dengan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) sebagai tuan rumah. Sedangkan lokasi penilaian final KRTI adalah di Pangkalan Udara TNI AU Pangeran M. Bun Yamin, di Lampung.
Dalam KRTI 2023 ini GAMAFORCE UGM mengirimkan sembilan pesawat tanpa awak dan 87 anggota GAMAFORCE yang tergabung dalam empat sub tim. Empat sub tim tersebut adalah Rasayana, Fiachra Aeromaper, Gadjah Mada Fighting Copter dan Khageswara Technology Development.
Dengan raihan juara tersebut, tim GAMAFORCE UGM kini telah mengoleksi tujuh gelar juara umum Kontes Robot Terbang Indonesia. Berbagai gelar tersebut merupakan buah dari kerja keras riset mahasiswa lintas fakultas yang ada di UGM, seperti Teknik, MIPA, ISIPOL dan Sekolah Vokasi, dengan berbagai macam prodi. Selain itu, hal tersebut juga tak lepas dari dukungan dan bimbingan dari para dosen pembimbing serta pihak departemen, fakultas, hingga universitas dan pihak sponsor yang senantiasa selalu mendukung GAMAFORCE dalam hal riset dan pengembangan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV).
Harapan ke depannya GAMAFORCE masih bisa terus mempertahankan gelar Juara Umum KRTI, serta nantinya seluruh karya pesawat tanpa awak yang dikembangkan bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Mahasiswa Teknik Nuklir Berpartisipasi dalam Pelatihan Desain Teras Reaktor GRE@T-PIONEeR di Spanyol
Kursus ini dihadiri oleh total 38 peserta dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Italia, Spanyol, Inggris, Swiss, Denmark, Jerman, Polandia, dan Korea Selatan. Dari jumlah tersebut, 14 peserta menghadiri secara luring, sementara 24 lainnya mengikuti secara daring.
Selama lima hari, Rizal dan peserta lainnya, yang berasal dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa magister, doktoral, dan praktisi di bidang keselamatan nuklir, mendapatkan pembelajaran interaktif. Mereka mempelajari teori dasar dalam pemodelan teras reaktor Pressurized Water Reactor (PWR) dan Boiling Water Reactor (BWR). Mereka juga melakukan praktik pemodelan teras reaktor menggunakan program komputer standar dalam industri nuklir seperti OpenMC dan PARCS. Acara ini juga memfasilitasi pertukaran pengalaman dan budaya keselamatan reaktor nuklir dari negara masing-masing peserta.
Kursus GRE@T-PIONEeR ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu sesi asinkronous dan sinkronous. Pada sesi asinkronous, peserta diberikan waktu satu bulan untuk mempelajari modul dan video pembelajaran serta mengerjakan kuis dan tugas, dengan total jam belajar efektif mencapai 40 jam. Sesi sinkronous dilakukan secara hybrid selama lima hari dan berfokus pada sesi belajar aktif interaktif menggunakan berbagai media program komputer. Sesi ini dilaksanakan di Universitat Politècnica de València bagi yang menghadiri acara secara langsung. Para peserta dibimbing oleh professor terkemuka dari berbagai universitas di Uni Eropa, seperti Nuria García-Herranz, Christophe Demazière, Máté Szieberth, Rafa Miró, Gergely Klujber, dan Emilio Castro.
Kegiatan kursus GRE@T-PIONEeR ini ditutup dengan serangkaian ujian, tugas kelompok, dan pembagian sertifikat kepada peserta. Kursus ini telah memberikan wawasan baru dan pengetahuan mendalam kepada Rizal dan peserta lainnya tentang pemodelan teras dan keselamatan reaktor nuklir. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang teori dan praktek dalam bidang ini, tetapi juga memperluas jaringan dengan para profesional dan akademisi dari berbagai negara. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari kursus ini, Rizal dan peserta lainnya kini lebih siap untuk berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan teknologi nuklir yang aman dan berkelanjutan. Harapannya ini menjadi langkah awal dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan dalam teknologi nuklir.
Karya tulis ilmiah yang diajukan tim DTNTF UGM dengan judul “Pemanfaatan Metode Phytomining-Sol Terintegrasi Elektrolisis Guna Mendukung Akses Air Bersih dan Produksi Hidrogen: Studi Kasus Tambang Nikel Sulawesi Tenggara” berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Juara 1, mengalahkan sang tuan rumah. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Farah Octaviani (Teknik Fisika 2020) sebagai ketua, Siti Puput Nurhidayah (Teknik Nuklir 2020), dan Wahyu Tri Wicaksono (Teknik Fisika 2020) sebagai anggota. Karya tersebut berhasil meraih penghargaan terbaik dengan mengangkat masalah meningkatnya kebutuhan air bersih Indonesia serta melimpahnya cadagan nikel di Indonesia bagian Timur.
Inovasi yang diusung pada karya ini adalah pemanfaatan tanaman hiperakumulator dan air cemaran limbah pertambangan nikel. Penelitian ini mengkaji inovasi sistem yang mengintegrasikan pemanfaatan tanaman hiperakumulator dan sumber air cemaran limbah tambang nikel untuk menghasilkan air bersih dan hidrogen dengan sistem bernama Electro-Solida. Pada sistem ini, pemanenan nanopartikel Ni memanfaatkan metode phytomining menggunakan tanaman hiperakumulator rumput vetiver. Metode sol gel digunakan untuk membuat nanokatalis NiO. Nanopartikel digunakan sebagai elektroda pada proses elektrolisis air limbah. Hasil penelitian menunjukkan sistem mampu memproduksi hidrogen sebesar 228,5 mL dan air bersih 1.000 mL dalam waktu 180 menit. Electro-Solida juga terbukti layak secara ekonomi untuk diterapkan. Oleh karena itu, Electro-Solida dapat diimplementasikan untuk mendukung akses air bersih di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Tenggara.
Dengan adanya karya ini, diharapkan agar kesadaran masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia semakin terpupuk untuk menggunakan air sebaik-baiknya dan memanfaatkan limbah air cemaran pertambangan nikel setempat. Hal ini bertujuan untuk turut memberikan solusi berkelanjutan dengan kegiatan ekonomi rendah karbon, menghemat sumber daya, dan inklusif secara sosial. “Mengingat karya ini merupakan karya lomba, harapannya mahasiswa DTNTF dapat termotivasi untuk lebih aktif dalam berkarya. Tidak perlu ragu untuk mengikuti kompetisi dan berprestasi. Tidak perlu juga takut gagal karena kegagalan adalah awal dari kemenangan. Tetap semangat untuk berkembang, manfaatkan peluang, dan berikan kontribusi untuk bangsa dengan berawal dari hal-hal kecil,” ucap Farah.
Pada tahun 2023, KRTI dilaksanakan secara hybrid, yakni daring dan luring, dimana daring adalah untuk penyelenggaraan seleksi wilayah, sedangkan luring adalah penyelenggaraan finalnya. Penyelenggaraan dilakukan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dengan perguruan tinggi sebagai tuan rumah adalah Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Pangkalan Udara TNI AU Pangeran M. Bun Yamin, Lampung mulai tanggal 22-27 September 2023. Pada tahun ini KRTI diikuti oleh 183 tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan empat divisi yaitu Racing Plane, Fixed Wing, Vertical Take-Off Landing, dan Technology Development.
Fixed Wing adalah salah satu cabang perlombaan yang ada di KRTI 2023 yang mengusung tema “Pengiriman Paket Darurat pada Wilayah Bencana”. Misi pada divisi Fixed Wing yaitu mampu menerbangkan wahananya pada dua lokasi bencana, dan pada masing-masing lokasi melakukan dropping paket di lokasi yang telah ditentukan, monitoring di area dropping paket dengan cara mengelilingi objek (minimum dua kali loitering) untuk mendapatkan data video live dan recorded, dan kemudian melakukan pemetaan wilayah bencana seluas 400m x 400m. Pada divisi Fixed Wing UGM melalui GAMAFORCE mengirimkan tim Fiachra Aeromapper yang beranggotakan :
Dosen Pembimbing : Bakhtiar Alldino A.S., S.Si, M.Cs (MIPA)
Anggota :
- Arya Putra Pratama (Ketua) Teknik
[...]
Gelaran final PRISMA 11 (Pekan Riset Ilmiah Mahasiswa 11) sendiri berlangsung pada 22-24 September 2023 dan berlokasi di Universitas Brawijaya, Malang. Rangkaian acara final dibuka dengan sesi FGD (Focus Group Discussion) dengan membawakan kasus bertemakan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Keesokan harinya, tepatnya pada 23 September 2023, tibalah saat-saat yang paling menentukan, setiap tim memiliki waktu 20 menit untuk mempertahankan idenya di hadapan sang dewan juri. Pada 24 September 2023, sesi penutupan dan awarding dibuka dengan sesi seminar nasional bertajuk “Career Starter Kit: Peningkatan Performa Personal Branding Generasi Z di Era Society 5.0” yang dibawakan oleh Esther Natalia Dominiq Lubis (CEO dan founder “Produktifkuy”) dan disambung dengan sesi Expo karya oleh para finalis. Sesi awarding pun tiba, tim perpunggawakan full para teknik fisikawan dari Universitas Gadjah Mada berhasil menggaet gelar predikat juara 3 pada subtema “Lingkungan dan Energi Terbarukan”.
Gubahan bertajuk “Optimalisasi Metode Desalinasi Tradisional dengan Integrasi Teknologi Konverter Fototermal Antarmuka dan Sistem Desalinasi Surya Tipe Atap Sandar Wadah Berundak” merupakan sebuah inovasi yang digagas guna menanggulangi problematika defisit air bersih di Indonesia. Desalinasi merupakan proses pengubahan air laut (saline water) menjadi air tawar siap pakai. Saat ini, tren metode desalinasi surya telah lama pudar dan berganti pada skema yang lebih modern, seperti reverse osmosi dan elektrokimia. Namun, kendala berupa biaya pembangunan, operasional, dan maintenance yang mahal menjadi batu sandungan bagi pengaplikasian masal dari teknologi desalinasi modern. Berkaca dari situasi tersebut, lantas dilakukan pengoptimalisasian metode desalinasi surya dengan integrasi tiga teknologi, yakni: konverter fototermal antarmuka, atap sandar wadah berundak, dan sistem kontrol. Metode desalinasi ini kemudian bekerja dengan skema sebagai berikut: pertama-tama, air laut ditampung dalam sebuah tangki dan dialirkan ke dalam sebuah wadah atap sandar berundak yang telah diintegrasikan dengan konverter fototermal antarmuka. Air laut atau fluida yang telah masuk ke dalam wadah kemudian diproses dengan empat poin pemanasan, berupa: (1) sekat pada atap sandar wadah berundak yang berperan untuk meningkatkan kontak fluida dengan matahari, sekaligus melokalisasi proses pemanasan pada fluida, (2) konverter fototermal antarmuka dipasang bersentuhan dengan permukaan fluida sehingga dapat mengamplifikasi termal yang diterima oleh fluida, (3) penggunaan kaca sebagai wadah penutup guna menciptakan efek rumah kaca, dan (4) instalasi material insulasi pada wadah untuk mencegah adanya heat loss. Melalui empat proses tadi, fluida akan menguap dan terkondensasi oleh aliran pendingin pada lapisan atas kaca. Air hasil kondensasi (kondensat) kemudian ditampung dalam sebuah wadah dan siap untuk dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Fluida yang tidak terproses kemudian ditampung ke dalam sebuah tangki yang, apabila penuh, akan dipompa oleh sistem kontrol untuk kembali diproses di dalam sistem.
Secara hipotesis, skema tersebut mampu untuk meningkatkan output metode desalinasi surya konvensional hingga tiga kali lipat. Kualitas air yang dihasilkan pun berada berada satu tingkat di atas standar air keran tetapan WHO; namun, masih berada di bawah parameter aman konsumsi. Dari tinjauan geografis dan astronomi, teknologi ini sangatlah relevan untuk diterapkan di Indonesia karena tiga alasan utama, yakni: (1) Indonesia memiliki luas wilayah laut mencapai 77% dari total luas wilayah nasional, (2) dengan garis pantai sepanjang 81.290 km, terdapat begitu banyak spot instalasi strategis dari teknologi ini sehingga sangat memungkinkan adanya implementasi masal, dan (3) fakta bahwa Indonesia merupakan negara tropis sehingga memiliki kelimpahan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bentuk radiasi matahari yang sangat masif. Dengan begitu, diharapkan teknologi ini mampu mengatasi problematik defisit air bersih yang ada, sekaligus mendorong terciptanya ragam inovasi teknologi berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) demi terciptanya masa depan yang berkelanjutan.
Karya tulis ilmiah dari tim Teknik Nuklir UGM yang berjudul “Integrasi Metode Artificial Neural Network pada Produksi Biodiesel Berbahan Dasar Biji Nyamplung Menggunakan Biokatalis Limbah Cangkang Kerang Hijau” mendapatkan penghargaan sebagai Juara 3. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Siti Puput Nurhidayah (Teknik Nuklir 2020) sebagai ketua, Novi Nur Vitasari (Teknik Nuklir 2019) dan Nur Atika Salsabila (Teknik Nuklir 2020) sebagai anggota. Karya tersebut berhasil meraih penghargaan dengan latar belakang masalah semakin menipisnya bahan bakar fosil dan meningkatnya emisi karbon akibat semakin banyaknya penggunaan minyak bumi yang tidak ramah lingkungan.
Gagasan yang diusung pada karya ini adalah inovasi pemanfaatan biji nyamplung dan limbah cangkang kerang hijau sebagai bahan baku pembuatan biodiesel untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan membuka akses berkelanjutan terhadap energi terbarukan. Dalam proses pembuatan biodiesel dari biji nyamplung dilakukan dengan beberapa proses yaitu pretreatment, esterifikasi, transesterifikasi dengan bantuan katalis CaO, dan posttreatment untuk memurnikan biodiesel yang terbentuk. Kalsium oksida yang digunakan sebagai katalis dipreparasi dari limbah cangkang kerang hijau dengan proses kalsinasi. Hasil biodiesel dipisahkan dari gliserol dengan metode evaporasi dan dilakukan analisa yield dan karakteristik. Katalis CaO berbahan dasar cangkang kerang hijau memiliki karakteristik yang sangat mendekati CaO murni dengan harga yang jauh lebih ekonomis, sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk digunakan dalam proses produksi biodiesel dari minyak nyamplung. Kadar biodiesel yang terbentuk dilakukan analisa kualitas dengan salah satu teknik kecerdasan buatan yaitu metode Artificial Neural Network (ANN). Integrasi sistem pemanfaatan biji nyamplung dan katalis cangkang kerang hijau sebagai biodiesel efektif, efisien, dan ekonomis untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri energi, serta mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Indonesia.
Dengan pengajuan karya ini, diharapkan dapat membantu memecahkan masalah terkait menipisnya bahan bakar fosil di Indonesia, dan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca. Diharapkan juga dapat menjadi motivasi dan pemacu mahasiswa DTNTF untuk berkarya. Jangan pernah ragu untuk memulai mengikuti kompetisi dan berprestasi. Terdapat banyak kompetisi, baik tingkat nasional maupun internasional yang dapat diikuti oleh mahasiswa DTNTF. Jangan pernah bosan untuk gagal, karena kegagalan adalah pelajaran yang sangat berharga untuk terus mengembangkan diri. Mari terus memanfaatkan peluang dan memberikan ide-ide cemerlang untuk kemajuan Indonesia.