
Yogyakarta, 29 April 2025 – Dalam upaya memperkuat sinergi regional di bidang pendidikan tinggi dan riset teknologi nuklir, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan akademik dari 20 mahasiswa program Sains Nuklear Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), didampingi oleh dosen pembimbing, Prof. Madya Ts. Dr. Mohd Idzat bin Idris. Kegiatan ini menjadi bagian dari program student mobility yang bertujuan untuk membangun pemahaman budaya antarnegara, memperluas jejaring akademik, serta menjajaki potensi kolaborasi riset di bidang teknologi nuklir.
Acara yang berlangsung sejak pagi hari ini dirancang dalam format academic visit dan focus group discussion. Kegiatan ini menindaklanjuti kunjungan dan Memorandum of Understanding (MOU) kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dan Universiti Kebangsaan Malaysia.
Kegiatan dimulai dengan kedatangan delegasi UKM di Fakultas Teknik UGM pada pukul 08.00 WIB. Agenda awal adalah kunjungan ke Engineering Research and Innovation Center (ERIC), pusat riset dan inovasi Fakultas Teknik UGM. Di sini, para mahasiswa UKM melihat langsung fasilitas-fasilitas riset unggulan yang dimiliki UGM, termasuk instrumen penelitian dan beberapa kolaborasi riset dengan industri. Setelah itu, kegiatan berlanjut ke Smart and Green Learning Center (SGLC), tempat utama berlangsungnya sesi diskusi dan presentasi.
Dalam sambutannya, Pengurus DTNTF UGM menerima kunjungan delegasi UKM. Dr. Widya Rosita, S.T., M.T., selaku sekretaris departemen DTNTF, menyampaikan apresiasi dan harapan agar kunjungan ini dapat memperkuat kerja sama dan kolaborasi, hingga level antarmahasiswa, antara dua institusi. Perwakilan dosen UKM, Prof. Madya Ts. Dr. Mohd Idzat bin Idris, menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini sebagai momen yang tepat bagi kedua universitas untuk bertukar ilmu satu sama lain dan mempererat kolaborasi. Perwakilan dari KMTNTF UGM dan mahasiswa UKM juga turut memberikan sambutan hangat. Mereka menekankan bahwa generasi muda dari kedua negara memiliki semangat dan potensi besar untuk membangun dan mengembangkan teknologi nuklir.
Sesi presentasi menjadi salah satu momen paling menarik dalam kegiatan ini. Mahasiswa Teknik Nuklir UGM mempresentasikan beberapa riset dan proyek teknologi yang mereka kembangkan. Diskusi berjalan hangat, dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dan apresiasi dari masing-masing pihak. Tak jarang, peserta menemukan kesamaan dalam tema penelitian dan tantangan yang dihadapi, menjadi dasar untuk kemungkinan kolaborasi riset lintas institusi di masa mendatang. Sesi dilanjutkan dengan Focus Group Discussion selama hampir satu jam, yang membahas secara mendalam peluang dan tantangan riset nuklir di kedua negara.
Kunjungan dilanjutkan ke berbagai laboratorium DTNTF. Mahasiswa UKM mendapat kesempatan langka untuk menyaksikan langsung fasilitas laboratorium Teknologi Energi Nuklir, Energi Terbarukan, dan Sistem Sensor dan Telekontrol.
Kolaborasi dan Penguatan SDGs
Kegiatan ini bukan sekadar kunjungan akademik biasa. Terdapat tujuan yang hendak dicapai bersama, selaras dengan agenda global pembangunan berkelanjutan:
- Meningkatkan Kompetensi Global Mahasiswa (SDG 4)
Mahasiswa dari kedua negara mendapat akses terhadap pendidikan lintas budaya, serta bertukar pengetahuan dan keterampilan dalam bidang teknologi nuklir. - Menjajaki Peluang Riset Bersama (SDG 9)
Dengan fokus pada pengembangan teknologi deteksi radiasi, keamanan reaktor, dan manajemen limbah, kedua pihak menjajaki kolaborasi riset yang dapat menghasilkan inovasi berdampak nyata, terutama dalam membangun infrastruktur teknologi yang berkelanjutan. - Mendorong Internasionalisasi Institusi (SDG 17)
Kegiatan ini memperkuat kemitraan lintas negara yang saling menguntungkan, menjadi contoh konkret dari multi-stakeholder partnerships dalam bidang pendidikan tinggi dan riset sains. - Menumbuhkan Kesadaran Energi Berkelanjutan (SDG 7)
Diskusi dan kunjungan laboratorium mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis tentang pemanfaatan energi nuklir secara aman dan bertanggung jawab sebagai bagian dari solusi transisi energi bersih.
Bagi DTNTF UGM, kunjungan ini menjadi momentum untuk bertukar informasi mengenai laboratorium, kurikulum, dan kegiatan riset yang relevan dengan perkembangan industri dan kebijakan energi dunia. Sementara bagi UKM, kegiatan ini menjadi sarana untuk memperluas wawasan mahasiswanya terkait penerapan teknologi nuklir di luar Malaysia serta menjalin kerja sama.
Kegiatan yang ditutup pada pukul 14.40 WIB dengan sesi dokumentasi dan refleksi ini menjadi bukti bahwa kerja sama antarbangsa dapat dimulai dari hal-hal sederhana: saling berkunjung, saling mendengar, dan saling belajar. Kesan mendalam dari mahasiswa UKM dan DTNTF menunjukkan bahwa pertemuan seperti ini bukan hanya tentang akademik, melainkan juga tentang membangun persahabatan dan kolaborasi.
Dengan semangat kebersamaan dan keinginan kuat untuk membangun masa depan energi nuklir di Asia Tenggara, kolaborasi antara program sains nuclear UKM dan DTNTF UGM diharapkan akan terus berkembang dan membawa manfaat luas, baik bagi dunia akademik, masyarakat, maupun lingkungan global. Sampai jumpa di lain kesempatan, Universiti Kebangsaan Malaysia!