Chiyoda, Jepang – Pada hari Rabu, 10 Juli 2024, delegasi dari DTNTF (kelompok riset Integrated Smart and Green Building atau Insgreeb) dan perwakilan Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan kunjungan riset ke Gedung YKK AP 80 di Chiyoda, Jepang. Perwakilan Fakultas Teknik adalah Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM yakni Prof. Muslikhin Hidayat serta Manajer Layanan Aset dan Maintenance Infrastruktur yakni Dr. Inggar Septhia Irawati.
Gedung perkantoran YKK AP 80 adalah gedung pertama di Jepang yang memperoleh sertifikasi LEED-BD+C (Core and Shell) terbaik dengan status Platinum. LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) adalah sistem sertifikasi bangunan hijau yang paling banyak digunakan di dunia. Gedung tersebut terkenal karena kemampuannya menghemat penggunaan energi hingga 60% dibandingkan gedung perkantoran konvensional.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengeksplorasi teknologi energi bersih canggih yang diterapkan di Gedung YKK AP 80. Delegasi sangat tertarik dengan desain inovatif dan sistem hemat energi gedung ini, yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait energi bersih dan kota berkelanjutan.
Kunjungan diawali dengan perwakilan dari DTNTF mempresentasikan gagasan riset terkait kayu transparan termokromik yang risetnya dipimpin oleh Dr. Nur Abdillah Siddiq. Dihadiri oleh Kepala Divisi Keteknikan YKK AP Jepang, mereka membahas potensi kolaborasi rise selama 2 tahun ke depan termasuk potensi paten serta hilirisasinya.
Setelah sesi diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan tur Gedung YKK AP 80 yang memberikan pemahaman yang komprehensif kepada delegasi tentang fitur-fitur hemat energi gedung tersebut. Mereka mengamati integrasi sumber energi terbarukan, seperti panel surya dan radiative panel, yang secara signifikan mengurangi jejak karbon gedung.
Sistem isolasi canggih berupa radiative panel dan manajemen energi pintar gedung juga menjadi sorotan selama tur. Teknologi-teknologi ini memastikan konsumsi energi yang optimal, menjadikan Gedung YKK AP 80 sebagai model untuk gedung perkantoran berkelanjutan di seluruh dunia.
Delegasi terkesan dengan kemampuan gedung untuk mempertahankan lingkungan dalam ruangan yang nyaman sambil meminimalkan penggunaan energi. Mereka mencatat bahwa desain gedung mengintegrasikan pencahayaan dan ventilasi alami serta angin dengan kecepatan rendah, mengurangi kebutuhan akan pencahayaan buatan dan pendingin udara.
Selain aspek teknis, delegasi juga mengapresiasi daya tarik estetika gedung. Gedung YKK AP 80 memadukan arsitektur modern dengan prinsip desain berkelanjutan, menciptakan ruang kerja yang menarik secara visual dan ramah lingkungan.
Secara keseluruhan, kunjungan riset ke Gedung YKK AP 80 adalah pengalaman berharga bagi delegasi DTNTF dan FT UGM. Kunjungan ini memberikan wawasan tentang teknologi bangunan hijau mutakhir dan menginspirasi mereka untuk melanjutkan riset lebih lanjut di bidang penting ini.
Kunjungan delegasi ke Jepang ini menekankan pentingnya kemitraan global dalam memajukan solusi pengurangan jejak karbon dari sector bangunan. Dengan berbagi pengetahuan dan keahlian, institusi seperti DTNTF, FT UGM, dan YKK AP dapat berkontribusi pada masa depan bangunan hijau dan bangunan pintar yang lebih berkelanjutan.