Pada tanggal 30 Juli 2012 sd 3 Agustus 2012 yang lalu American Society of Mechanical Engineers (ASME) bekerjasama dengan Japan Society of Mechanical Engineers (JSME) dan Chinese Nuclear Society (CNS), menggelar International Conference on Nuclear Engineering (ICONE) yang ke 20 dan ASME 2012 Power Conference di Anaheim, California. Pertemuan internasional tersebut merupakan pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh ketiga institusi tersebut yang didukung oleh IAEA, European Nuclear Society, Canadian Nuclear Society, Nuclear Society of Slovenia dll.
Dalam acara yang dihadiri para akademisi, industri, masyarakat nuklir dan lembaga penelitian tersebut dibahas beberapa isu mengenai teknologi nuklir dan energi, baik dari sisi keselamatan, operasi, kehandalan, komponen, kode, standar, peraturan, fisika reaktor, sistem generasi baru, pendidikan, SDM, bahan bakar dsb. Ada juga sesi bagi mahasiswa (student competition) yang sepenuhnya dibiayai oleh penyelenggara. Sayangnya pada kesempatan kali ini tidak ada paper dari mahasiswa Indonesia. Sebagai satu-satunya program studi teknik nuklir di Indonesia, maka Jurusan Teknik Fisika juga mengirimkan wakilnya di acara tersebut.
Di antara 400 paper yang dipresentasikan dalam pertemuan tersebut, ada 2 paper dari Indonesia, yaitu paper para staf pengajar Jurusan Teknik Fisika. Paper yang berjudul “The Utilization of Rice Husk Ash for Strontium Waste Cementation Processing” dipresentasikan dalam sesi Fuel Cycle, Radioactive Waste Management and Decommissioning. Paper yang disusun oleh Ir. Susetyo Hario Putero, M.Eng, Dr-Ing. Kusnanto dan Widya Rosita, ST.MT. ini menjelaskan tentang inovasi yang dilakukan di Jurusan Teknik Fisika dalam pengelolaan limbah. Sedangkan paper yang berjudul “Challenge in the Public Acceptance and Cooperation on the Verge of Building the First Nuclear Power Plant in Indonesia” mengupas tentang permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan PLTN di Indonesia serta langkah-langkah yang harus dilakukan di masa yang akan datang. Paper yang disusun oleh Ir. Susetyo Hario Putero, M.Eng, Ir. Haryono Budi Santosa dan Widya Rosita, ST.MT. ini dipaparkan dalam sesi Nuclear Education, Human Resources and Public Acceptance. Dalam sesi tersebut bahkan Ir. Susetyo Hario Putero, M.Eng juga bertindak sebagai salah satu session organizer.
Dari pertemuan tersebut tampak bahwa inovasi yang dilakukan para civitas academica di Jurusan Teknik Fisika mampu berdiri sejajar dengan inovasi-inovasi yang dilakukan di negara-negara lain. Di sisi penerimaan publik, ternyata terungkap bahwa masalah yang dialami di Indonesia juga dialami oleh negara-negara lain bahkan oleh negara-negara maju. Untuk itu peran pendidikan keteknik nukliran sangat diperlukan dalam mendukung berkembangnya pengetahuan masyarakat mengenai teknologi ini, yang berdampak pada peningkatan penerimaan terhadap teknologi nuklir.