
Yogyakarta, 15 Maret 2022 – Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF), Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan Pelatihan Keamanan Nuklir untuk Petugas Keamanan di DI Yogyakarta sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat (PPM). Kegiatan ini berlangsung selama enam bulan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang keamanan nuklir serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek keamanan, kesejahteraan, dan pendidikan berkualitas.
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri dalam hal pengawasan keamanan nuklir. Banyaknya titik masuk dan keluar serta pergerakan barang dan orang yang tinggi menjadikan pengelolaan keamanan nuklir semakin kompleks. Oleh karena itu, pelatihan ini penting untuk memastikan kesiapsiagaan petugas keamanan dalam menghadapi berbagai potensi ancaman terkait bahan radioaktif dan sumber nuklir. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petugas dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai prosedur keamanan, langkah-langkah pencegahan, serta teknik mitigasi risiko yang berkaitan dengan bahan radioaktif.

Keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari tim dosen DTNTF. Dipimpin oleh Dr. Widya Rosita, S.T., M.T. sebagai koordinator kegiatan, pelatihan ini melibatkan 18 dosen dari berbagai bidang keahlian di DTNTF FT UGM. Metode pelatihan yang digunakan mencakup teori di dalam kelas, diskusi kelompok, serta simulasi skenario untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta.
Peningkatan Kompetensi bagi Petugas Keamanan
Pelatihan ini berfokus pada peningkatan pemahaman petugas keamanan dari berbagai instansi terkait, seperti POLRI (Gegana, Puslabfor, Brimob) dan Basarnas, mengenai konsep dasar keamanan nuklir, sumber radioaktif, potensi bahaya, serta teknik pencegahan penyalahgunaan bahan radioaktif.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan aktivitas industri dan penelitian nuklir yang meningkat menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa bahan radioaktif hanya digunakan untuk kepentingan yang sah. Pelatihan ini memberikan dasar pengetahuan yang kuat kepada petugas keamanan agar mereka mampu mendeteksi serta menangani situasi yang melibatkan bahan radioaktif dengan baik. Para peserta diberikan kesempatan untuk berlatih dengan alat deteksi nuklir, memahami pola penyelundupan bahan radioaktif, serta mempelajari langkah-langkah respons darurat dalam kejadian yang melibatkan bahan nuklir.

Kontribusi terhadap Pencapaian SDGs
Pelatihan ini sejalan dengan beberapa poin SDGs, di antaranya:
- SDG 4: Pendidikan Berkualitas – Dengan memberikan pelatihan kepada petugas keamanan, DTNTF FT UGM turut berkontribusi dalam meningkatkan kapasitas dan keterampilan tenaga kerja dalam bidang keamanan nuklir.
- SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat – Keamanan nuklir adalah bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang aman dan tertib, serta mencegah penyalahgunaan bahan radioaktif untuk kepentingan yang tidak sah.
- SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan – Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk universitas, instansi pemerintah, dan mahasiswa, dalam satu kerja sama yang sinergis untuk mencapai tujuan keamanan nuklir nasional.
Dengan keberhasilan pelatihan ini, DTNTF FT UGM berharap program serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, tidak hanya di DIY tetapi juga di daerah lain di Indonesia yang membutuhkan peningkatan kompetensi dalam bidang keamanan nuklir. Upaya ini menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi nuklir dalam berbagai sektor, termasuk industri, kesehatan, dan penelitian. Oleh karena itu, pelatihan yang berkesinambungan akan membantu menciptakan tenaga kerja yang lebih siap dan berkualitas dalam menghadapi tantangan di bidang keamanan nuklir.
Keberlanjutan program ini juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk institusi pemerintah, dunia industri, serta organisasi yang bergerak di bidang keamanan nuklir. Dengan adanya kolaborasi yang baik, diharapkan pelatihan ini dapat semakin berkembang dan mampu menjangkau lebih banyak daerah di Indonesia. Kemitraan yang kuat antara universitas, instansi pemerintah, dan pihak swasta dapat menciptakan sinergi dalam peningkatan kapasitas SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang lebih aman dan siap menghadapi tantangan global di bidang nuklir dan keamanan. Dengan langkah-langkah yang strategis dan implementasi yang berkelanjutan, UGM terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman serta membangun kapasitas sumber daya manusia yang lebih unggul di bidang keamanan nuklir.