Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF), Fakultas Teknik, Universitas [...]
Tridarma
Pada tanggal 25 Juni 2024, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM) [...]
Victor Precheur, mahasiswa dari IMT Atlantique, Perancis, berbagi pengalamannya selama mengikuti program [...]
Di dunia pendidikan, pengalaman praktis sangat penting untuk mengaplikasikan teori yang dipelajari [...]
Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan [...]
Sudah lebih dari 1 dasawarsa Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang Keamanan Nuklir. Dalam pelaksanaannya DTNTF, khususnya Program Studi Teknik Nuklir, telah bekerja sama dengan banyak organisasi, baik nasional maupun internasional.
Universitas Gadjah Mada, berdasarkan kalender akademik tahun ajaran 2021/2022 dijadwalkan untuk menyelenggarakan [...]
Pada Workshop Akademik #1, pemateri adalah Bapak Ir. Susetyo Hario Putero, M.Eng dengan materi “Sinergi Mata Kuliah Kewirausahaan Berbasis Teknologi dengan Paragon Youth innovation Academy”. Bagi yang ingin berpartisipasi, bisa mengisi pendaftaran di ugm.id/workshopJANUARI sebelum tanggal 22 Januari 2022.
- Penyetakan
[...]
Kebutuhan akan logam tanah jarang (rare-earth elements) dan yttrium di dunia hingga saat ini terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh pentingnya logam-logam tersebut dalam proses manufaktur semikonduktor dan perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari. Dengan kebutuhan akan logam tanah jarang yang tinggi, ketersediaan logam tanah jarang menjadi sangat terbatas. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa abu buangan dari hasil pembakaran batu bara memiliki kandungan logam tanah jarang dan yttrium yang cukup signifikan. Karena logam tanah jarang merupakan elemen yang tidak volatil, maka pola distribusi keberadaan logam tanah jarang di abu sisa pembakaran akan sama dengan pola distribusi di batu bara.
Abu (fly ash) limbah pembakaran batu bara dihasilkan di banyak pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia. Selama ini, abu tersebut digunakan sebagai material campuran di industri semen dan digunakan juga untuk membuat geopolimer. Selama ini, logam tanah jarang yang terdapat di abu batubara tidak diproses ulang dan diambil kembali. Abu bekas pembakaran batubara di Indonesia memiliki kandungan logam tanah jarang sebesar 38% dengan pola distribusi pengayaan tinggi. Dr. Widya Rosita dan tim melakukan penelitian untuk dapat memproses ulang dan mengambil kandungan logam tanah jarang yang terdapat di abu pembakaran batu bara di Indonesia [1]. Sebelum diambil kembali, logam tanah jarang yang terdapat di abu tersebut harus diperkaya kandungannya terlebih dahulu.
Gambar 1. Observasi kandungan abu sisa pembakaran batu bara dari PLTU Tuban, [...]